Jagung Papua Bantu Stabilkan Stok Pakan Ayam Petelur Kabupaten Blitar
loading...
A
A
A
BLITAR - Provinsi Papua menjadi salah satu wilayah luar Jawa yang digandeng Pemkab Blitar untuk menstabilkan pemenuhan kebutuhan jagung ternak ayam petelur. Belum lama ini Pemkab Blitar menandatangani kerjasama dengan Kabupaten Keerom Provinsi Papua.
Yakni dengan mendatangkan15,5 ton jagung kering dari Papua. "Ini dalam rangka menstabilkan pasokan jagung," ujar Pejabat sementara (Pjs) Bupati Blitar Budi Santosa kepada wartawan Kamis (3/12/2020). Jagung kering dari Papua untuk membantu memenuhi kebutuhan jagung pakan ternak ayam petelur.
(Baca juga: Tengah Malam, Makam di Mojokerto Dibongkar Warga, Apa yang Terjadi? )
Seperti diketahui Kabupaten Blitar merupakan salah satu sentral peternakan ayam petelur di wilayah Provinsi Jawa Timur. Produksi telur ayam dari Blitar Raya mampu menyumbang 20 persen kebutuhan telur nasional.
Data Pinsar (Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia) Jawa Timur yang pernah disampaikan kepada Sindonews.com menyebut, jumlah populasi ayam petelur di Blitar mencapai 11 juta ekor.
Produksi rata rata telur ayam mencapai 450 ton per hari. Sedangkan jumlah peternak ayam sebanyak 4.431 orang. Sementara dengan luas lahan tanaman jagung 53 ribu hektar, hasil panen jagung di Kabupaten Blitar mencapai 330 ribu ton per tahun.
Jumlah tersebut tidak cukup memenuhi kebutuhan jagung pakan ternak yang mencapai 1.500 ton per hari. Menurut Budi, pada bulan November, mayoritas petani jagung di Kabupaten Blitar masih memasuki musim tanam.
(Baca juga: Ingin Masuk PTN Terbaik, Ini 6 Kunci Sukses yang Wajib Diketahui Para Siswa )
Sehingga selain berakibat minimnya ketersediaan stok di pasaran, harga jagung juga relatif mahal. "Ketersediaan jagung mengalami penurunan," terang Budi. Dari informasi yang dihimpun, selain baru musim tanam, pada bulan sebelumnya banyak tanaman jagung yang rusak karena serangan hama tikus.
Adanya perjanjian kerjasama dengan Kabupaten Keerom Provinsi Papua, diharapkan Budi bisa menjadi solusi pemenuhan kebutuhan jagung para peternak ayam. Rencananya jagung kering dari Papua tersebut akan didistribusikan kepada 5.000 peternak ayam petelur.
Yakni dengan mendatangkan15,5 ton jagung kering dari Papua. "Ini dalam rangka menstabilkan pasokan jagung," ujar Pejabat sementara (Pjs) Bupati Blitar Budi Santosa kepada wartawan Kamis (3/12/2020). Jagung kering dari Papua untuk membantu memenuhi kebutuhan jagung pakan ternak ayam petelur.
(Baca juga: Tengah Malam, Makam di Mojokerto Dibongkar Warga, Apa yang Terjadi? )
Seperti diketahui Kabupaten Blitar merupakan salah satu sentral peternakan ayam petelur di wilayah Provinsi Jawa Timur. Produksi telur ayam dari Blitar Raya mampu menyumbang 20 persen kebutuhan telur nasional.
Data Pinsar (Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia) Jawa Timur yang pernah disampaikan kepada Sindonews.com menyebut, jumlah populasi ayam petelur di Blitar mencapai 11 juta ekor.
Produksi rata rata telur ayam mencapai 450 ton per hari. Sedangkan jumlah peternak ayam sebanyak 4.431 orang. Sementara dengan luas lahan tanaman jagung 53 ribu hektar, hasil panen jagung di Kabupaten Blitar mencapai 330 ribu ton per tahun.
Jumlah tersebut tidak cukup memenuhi kebutuhan jagung pakan ternak yang mencapai 1.500 ton per hari. Menurut Budi, pada bulan November, mayoritas petani jagung di Kabupaten Blitar masih memasuki musim tanam.
(Baca juga: Ingin Masuk PTN Terbaik, Ini 6 Kunci Sukses yang Wajib Diketahui Para Siswa )
Sehingga selain berakibat minimnya ketersediaan stok di pasaran, harga jagung juga relatif mahal. "Ketersediaan jagung mengalami penurunan," terang Budi. Dari informasi yang dihimpun, selain baru musim tanam, pada bulan sebelumnya banyak tanaman jagung yang rusak karena serangan hama tikus.
Adanya perjanjian kerjasama dengan Kabupaten Keerom Provinsi Papua, diharapkan Budi bisa menjadi solusi pemenuhan kebutuhan jagung para peternak ayam. Rencananya jagung kering dari Papua tersebut akan didistribusikan kepada 5.000 peternak ayam petelur.
(msd)