Survei SSC, Elektabilitas Eri Cahyadi-Armuji Tembus 49,9 Persen
loading...
A
A
A
SURABAYA - Jelang Pilwali Surabaya 9 Desember nanti, Surabaya Survey Center (SSC) merilis hasil penelitian yang mereka lakukan. Riset ini menunjukkan sebaran peta politik Kota Pahlawan di detik-detik Pilwali Surabaya.
Didik Sugeng selaku peneliti senior SSC memaparkan jika hasil survey elektabilitas yang mereka lakukan menghasilkan keunggulan bagi pasangan dengan nomor urut 01 Eri-Armuji. “Elektabilitas Eri-Armuji unggul dengan capaian 49,9%. Sementara, pasangan Machfud Arifin-Mujiaman meraih 38,1%,” ujar Didik, Rabu (2/11/2020).
(Baca juga: Penyelundupan Benih Lobster di Era Susi Pudjiastuti Dibongkar Effendi Gazali )
Dari hasil survey elektabilitas yang dilakukan, akademisi dari Universitas Dr Soetomo (Unitomo) menyatakan, ada 12% responden yang belum menentukan pilihan atau undecided voters.
“Ada jumlah selisih persentase sebesar 11,8%. Selisih ini tentunya sangat besar dan menjadi tantangan besar untuk kubu Machfud Arifin-Mujiaman agar bisa memenangkan Pilwali Surabaya,” imbuh Didik.
Direktur Riset SSC Edy Marzuki menambahkan, hampir sebagian besar masyarakat Surabaya bakal mengikuti pilihan Wali Kota Risma di Pilwali Surabaya, yakni 45,6%. Lalu, 30,3% responden mengaku belum pasti memilih pasangan yang didukung oleh Wali Kota Risma. "Lalu 24,1% responden tidak akan memilih pasangan yang didukung Wali Kota Risma,” lanjut Edy.
Sebagai informasi, riset ini dilakukan SSC pada tanggal 19-24 November 2020 di 31 Kecamatan di Surabaya. Responden yang digunakan sebanyak 880 orang. Penelitian dilakukan dengan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error lebih kurang 3,3% dan pada tingkat kepercayaan sebesar 95%.
(Baca juga: Bangga, ITS Boyong 12 Medali di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional ke-33 )
Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya Ahmad Zainul Hamdi mengatakan, sebenarnya, tingkat kemantapan pemilih Eri Cahyadi-Armuji akan lebih tinggi ketika survei tersebut digelar setelah beredarnya video viral 'Hancurkan Risma'.
"Kalau menambah voters, saya kira tidak, hanya pemilih menjadi lebih mantap menentukan pilihannya. Surabaya itu pemilihnya sangat rasional," katanya.
Didik Sugeng selaku peneliti senior SSC memaparkan jika hasil survey elektabilitas yang mereka lakukan menghasilkan keunggulan bagi pasangan dengan nomor urut 01 Eri-Armuji. “Elektabilitas Eri-Armuji unggul dengan capaian 49,9%. Sementara, pasangan Machfud Arifin-Mujiaman meraih 38,1%,” ujar Didik, Rabu (2/11/2020).
(Baca juga: Penyelundupan Benih Lobster di Era Susi Pudjiastuti Dibongkar Effendi Gazali )
Dari hasil survey elektabilitas yang dilakukan, akademisi dari Universitas Dr Soetomo (Unitomo) menyatakan, ada 12% responden yang belum menentukan pilihan atau undecided voters.
“Ada jumlah selisih persentase sebesar 11,8%. Selisih ini tentunya sangat besar dan menjadi tantangan besar untuk kubu Machfud Arifin-Mujiaman agar bisa memenangkan Pilwali Surabaya,” imbuh Didik.
Direktur Riset SSC Edy Marzuki menambahkan, hampir sebagian besar masyarakat Surabaya bakal mengikuti pilihan Wali Kota Risma di Pilwali Surabaya, yakni 45,6%. Lalu, 30,3% responden mengaku belum pasti memilih pasangan yang didukung oleh Wali Kota Risma. "Lalu 24,1% responden tidak akan memilih pasangan yang didukung Wali Kota Risma,” lanjut Edy.
Sebagai informasi, riset ini dilakukan SSC pada tanggal 19-24 November 2020 di 31 Kecamatan di Surabaya. Responden yang digunakan sebanyak 880 orang. Penelitian dilakukan dengan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error lebih kurang 3,3% dan pada tingkat kepercayaan sebesar 95%.
(Baca juga: Bangga, ITS Boyong 12 Medali di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional ke-33 )
Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya Ahmad Zainul Hamdi mengatakan, sebenarnya, tingkat kemantapan pemilih Eri Cahyadi-Armuji akan lebih tinggi ketika survei tersebut digelar setelah beredarnya video viral 'Hancurkan Risma'.
"Kalau menambah voters, saya kira tidak, hanya pemilih menjadi lebih mantap menentukan pilihannya. Surabaya itu pemilihnya sangat rasional," katanya.
(msd)