Tranning TOT Selesai, 16 Pemuda Muhammadiyah Siap Tularkan Ilmu ke Masyarakat
loading...
A
A
A
BANDUNG - Sebanyak 16 kader terpilih Pemuda Muhammadiyah siap turun ke lapangan memberikan kemanfaatan luas pada masyarakat. Kesiapan ini ditandai dengan penutupan program pelatihan dan sertifikasi bidang pertanian dan perikanan di Balai Latihan Kerja (BLK) Lembang, Bandung, Selasa (1/12/2020).
Mereka telah mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi Training on Trainer (TOT) selama 16 hari, yakni sejak 14 November 2020. (Baca juga: Ajakan Jihad lewat Azan, Pemuda Muhammadiyah Singgung Neo-Khawarij)
Program TOT sendiri adalah hasil kerjasama antara BLK Lembang dengan Gerakan Pengusaha Berkemajuan (GPB) PP Pemuda Muhammadiyah yang dicanangkan untuk mewujudkan kedaulatan ekonomi. (Baca juga: Puluhan Pendemo Tolak Habib Rizieq Kocar-Kacir Dibubarkan Paksa oleh Massa)
Bendahara Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Zaedi Basiturrozak menjelaskan bahwa 16 kader yang lulus harus siap menularkan ilmu yang telah diperoleh kepada kader lain dan masyarakat umum di daerah asalnya masing-masing.
“Setelah pelatihan, peserta harus tidak berhenti, harus terus belajar agar semakin terasah, semakin ahli dan punya inovasi yang mampu meningkatkan produksi pertanian dan pengolahannya,” katanya.
Ketua Ekonomi dan Kewirausahaan PP Pemuda Muhammadiyah Horo Wahyudi menjelaskan bahwa setelah program dengan BLK selesai, PP Pemuda Muhammadiyah akan membuat sebuah pilot project pertanian terpadu di Jawa Tengah.
“Meski statusnya pilot project, ke depan kami berharap pertanian terpadu ini selain menjadi tempat budidaya tanaman juga akan menjadi pusat percontohan, pusat edukasi pertanian bagi generasi muda yang bisa dikunjungi oleh masyarakat luas untuk menuntut ilmu,” ungkapnya.
Pasca pelatihan, 3-5 orang terbaik dari 16 kader yang terlibat akan dipilih sebagai tim inti pelatihan bidang hidroponik dan lele bioflok bagi Pemuda Muhammadiyah di seluruh Indonesia.
Mereka telah mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi Training on Trainer (TOT) selama 16 hari, yakni sejak 14 November 2020. (Baca juga: Ajakan Jihad lewat Azan, Pemuda Muhammadiyah Singgung Neo-Khawarij)
Program TOT sendiri adalah hasil kerjasama antara BLK Lembang dengan Gerakan Pengusaha Berkemajuan (GPB) PP Pemuda Muhammadiyah yang dicanangkan untuk mewujudkan kedaulatan ekonomi. (Baca juga: Puluhan Pendemo Tolak Habib Rizieq Kocar-Kacir Dibubarkan Paksa oleh Massa)
Bendahara Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Zaedi Basiturrozak menjelaskan bahwa 16 kader yang lulus harus siap menularkan ilmu yang telah diperoleh kepada kader lain dan masyarakat umum di daerah asalnya masing-masing.
“Setelah pelatihan, peserta harus tidak berhenti, harus terus belajar agar semakin terasah, semakin ahli dan punya inovasi yang mampu meningkatkan produksi pertanian dan pengolahannya,” katanya.
Ketua Ekonomi dan Kewirausahaan PP Pemuda Muhammadiyah Horo Wahyudi menjelaskan bahwa setelah program dengan BLK selesai, PP Pemuda Muhammadiyah akan membuat sebuah pilot project pertanian terpadu di Jawa Tengah.
“Meski statusnya pilot project, ke depan kami berharap pertanian terpadu ini selain menjadi tempat budidaya tanaman juga akan menjadi pusat percontohan, pusat edukasi pertanian bagi generasi muda yang bisa dikunjungi oleh masyarakat luas untuk menuntut ilmu,” ungkapnya.
Pasca pelatihan, 3-5 orang terbaik dari 16 kader yang terlibat akan dipilih sebagai tim inti pelatihan bidang hidroponik dan lele bioflok bagi Pemuda Muhammadiyah di seluruh Indonesia.
(shf)