Banjir Rendam 7.000 Rumah di Batanghari Jambi, Aktivitas Warga Lumpuh

Selasa, 01 Desember 2020 - 16:34 WIB
loading...
Banjir Rendam 7.000...
Air sungai di Kabupaten Batanghari, Jambi meluap hingga menyebakan sebanyak 7.000 rumah terendam banjir, Selasa (1/12/2020). Akibat dari banjir tersebut aktivitas sebagian masyarakat lumpuh total. Foto iNews TV/Joni F
A A A
BATANGHARI - Air sungai di Kabupaten Batanghari , Jambi meluap hingga menyebakan sebanyak 7.000 rumah terendam banjir, Selasa (1/12/2020). Akibat dari banjir tersebut aktivitas sebagian masyarakat lumpuh total, bahkan untuk keluar rumah saja masyarakat harus menggunakan sampan atau perahu kecil.

Halima salah seorang warga Kecamatan Tembesi, Kabupaten Batanghari, Jambi mengatakan bahwa kondisi air saat ini semakin tinggi. "Kami masyarakat harus menggunakan sampan atau perahu kecil jika ingin keluar rumah, jika tidak ada sampan maka tidak bisa keluar rumah," kata Halimah.

Halima mengatakan, untuk aktivitas masyarakat dan ekonomi sudah lumpuh, sebab masyarakat sudah tak bisa lagi bekerja karena kebun terkena banjir.
(Baca: Mengharukan! Nenek 88 Tahun Ditemukan Survive di Hutan Maros)

"Sekarang kerjo dak Ado lagi, makan lah susah nian, anak nak kerjo be susah, kami makan seadonyo baelah (sekarang kerja tidak ada lagi, makan sudah susah sekali, anak untuk kerja juga susah, kami makan seadannya sajalah)," tuturnya dengan bahasa daerah.

Sementara itu Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Batanghari Makmun mengatakan saat ini data yang sudah masuk ke BPPD sudah ada sekitar 7.000 an rumah yang terendam." Akibat banjir aktivitas dan ekonomi masyarakat lumpuh saat ini," kata Makmun.

Makmun menegaskan, dirinya bersama tim sudah turun dan mendata warga yang terkena banjir dan terdampak banjir. "Hasil pendataan selain dari rumah, fasilitas umum seperti sekolah, puskesmas, kantor, dan tempat ibadah terendam akibat banjir," imbuhnya.

Makmum menyebutkan, saat ini data yang masuk ada tujuh kecamatan dari delapan yakni Bathin XXIV, Marosebo Ulu, Marosebo Ilir, Mersam, Muaratembesi, Muarabulian, dan Pemayung.

"Ada tujuh kecamatan yang sementara masuk, namun diprediksi jumlahnya akan terus bertambah mengingat curah hujan tinggi," bebernya.
(Bisa diklik: Takjub, Pengidap Gangguan Jiwa Selamatkan Kera yang Nyangkut di Kabel Listrik)

Makmum mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam beraktivitas." Kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam beraktivitas dan tolong di jaga anak anak dalam beraktivitas," tandasnya.
(sms)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2118 seconds (0.1#10.140)