Terjadi Luncuran Lava Pijar Dari Puncak Semeru, Ratusan Warga di Zona Merah Diungsikan

Selasa, 01 Desember 2020 - 09:12 WIB
loading...
A A A
(Baca juga: Pagi Ini Merapi Keluarkan Dua Kali Suara Gemuruh )

Sebelumnya, menurut Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Semeru di Guwung Sawur, Liswanto meenyebutkan, status Gunung Semeru masih tetap berada di level II atau waspada. Guguran lava pijar disertai awan panas akibat tidak stabilnya lidah lava yang ada di bibir kawah Jonggring Saloko. Masyarakat diimbau tetap waspada dan tidak termakan isu-isu yang tidak benar.

Kejadian luncuran lava pijar dan awan panas dari kawah Jonggring Saloko, juga pernah terjadi pada bulan April 2020. Saat ini, masyarakat juga diimbau lebih waspada terhadap bahaya sekunder dari Gunung Semeru, utamanya saat terjadi hujan di kawasan puncak.

Saat di kawasan puncak terjadi hujan lebat, dikawatirkan bisa memicu luncuran material vulkanik yang saat ini menumpuk di puncak. Sewaktu-waktu material vulkanik tersebut bisa meluncur ke bawah, melalui aliran-aliran sungai yang berhulu di kawasan Gunung Semeru.

(Baca juga: Gunung Ili Lewolotok Kembali Erupsi, Warga Dilarang Beraktifitas )

Liswanto menyebutkan, sejak tahun 2010, di kawah Jonggring Seloko, yang merupakan kawah termuda Gunung Semeru, terus mengalami fase pembentukan kubah lava. Kubah lava terus tumbuh, dan kondisinya labil, sehingga ketika terjadi dorongan energi dari dalam kawah gunung, atau terkena gerusan air hujan dengan intensitas tinggi, bisa runtuh dan meluncur ke bawah menjadi lahar hujan.

Selain lahar hujan, bahaya bencana skunder yang perlu diwaspadai dari Gunung Semeru, menurut Liswanto adalah semburan material vulkanik yang dipicu oleh dorongan energi dari dalam kawah.

Material vulkanik ini, menurutnya bisa mengganggu jalur penerbangan pesawat dari Bandara Abdulrachman Saleh Malang, karena sebaran material vulkaniknya berada di kawasan jalur penerbangan. "Ini yang selalu kami pantau dan waspadai, demi keselamatan penerbangan," ungkapnya.

(Baca juga: Duh Ditipu Rp10 Juta, Siswa SMA Bunuh Diri Loncat dari Tower Telkom )

Pria yang sudah 25 tahun bertugas mengamati gunung api tersebut menjelaskan, keberadaan tumpukan material vulkanik di sekitar kawah tersebut bisa juga menimbulkan sumbatan pada saluran magma dari dalam kawah.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1482 seconds (0.1#10.140)