BUMN Tiongkok Siap Investasi Penuh di Proyek PLTSa Makassar
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Gubernur Sulsel , HM Nurdin Abdullah menerima perwakilan China National Technical Import and Eksport Corporation (CNTIC) asal Tiongkok di rumah jabatan Gubernur Sulsel, Senin (30/11/2020). Perusahaan itu berminat untuk berinvestasi pada proyek pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) Kota Makassar.
Nurdin menyambut baik kunjungan CNTIC ini. Apalagi proyek PLTSa memang sedang dicanangkan dibangun di Kota Makassar. Menurut dia, Makassar sudah saatnya memiliki teknologi pengolahan sampah.
Apalagi Makassar disebutkan sebagai kota dengan produksi sampah yang cukup besar. Dibutuhkan teknologi insenerator dalam mengelolanya. Teknologi pembakaran sampah ini dapat menghasilkan panas yang dikonversi menjadi energi pembangkit listrik.
"Insinerator itu menjadi kebutuhan. Kalau ini ada, maka sampah-sampah yang ada, cepat terurai," kata Nurdin dalam rilis yang diterima wartawan.
Pada kesempatan itu turut hadir Pj Wali Kota Makassar beserta anggota Tim Teknis Pengelolaan Sampah Untuk Energi Listrik (PSEL) Kota Makassar.
Diketehui, sejumlah negara di Asia disebut mulai melirik proyek PLTSa Kota Makassar. Tidak hanya dari CNTIC.
Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Umum perseroan Daerah (Perseroda) Sulawesi Selatan (Sulsel), Taufik Fachrudin menjelaskan, BUMN Negeri Tirai Bambu ini berencana berinvestasi pada pengolahan PLTSa di Kota Makassar. Tidak tanggung-tanggung, investasi penuh 100%.
"Jadi ini investasi penuh mereka 100 persen. Jadi Perseroda tadi memfasilitas bertemu Pak Gubernur dan Pak Wali Kota karena ini memang domainnya ada di Kota Madya (Makassar). Jadi insyaallah secepatnya, karena ini masuk dalam program strategis nasional," imbuh Taufik.
Sementara, anggota Tim Teknis PSEL Kota Makassar, Saharuddin Ridwan menegaskan keinginan CNTIC untuk berinvestasi pada proyek PLTSa di Makassar. "Mereka sudah bersurat pernyataan minat untuk investasi. Pemerintah Kota juga menjawab silakan dengan syarat mereka harus melakukan berapa hal," sebutnya.
Meski begitu, Pemkot Makassar tetap membuka peluang kepada negara yang berminat berinvestasi pada proyek PLTSa Kota Makassar. "Semua harus ikut proses. Kalau ada investor berminat, pemkot mempersilahkan untuk melalui proses. Melakukan pre-FS (feasibility study), FS dan menyatakan minat," paparnya.
Dia berharap, studi kelayakan bisa dilakukan secepatnya, sehingga proses lelang tender bisa dimulai. Sekaligus melanjutkan pembahasan skema kerjasama proyek. "Sebelum tender ini harus ada finalisasi studi dulu atau FS-nya, FS itukan panjang dikerjakan, bisa sampai dua satu tiga bulan," jelas Sahar.
Nurdin menyambut baik kunjungan CNTIC ini. Apalagi proyek PLTSa memang sedang dicanangkan dibangun di Kota Makassar. Menurut dia, Makassar sudah saatnya memiliki teknologi pengolahan sampah.
Apalagi Makassar disebutkan sebagai kota dengan produksi sampah yang cukup besar. Dibutuhkan teknologi insenerator dalam mengelolanya. Teknologi pembakaran sampah ini dapat menghasilkan panas yang dikonversi menjadi energi pembangkit listrik.
"Insinerator itu menjadi kebutuhan. Kalau ini ada, maka sampah-sampah yang ada, cepat terurai," kata Nurdin dalam rilis yang diterima wartawan.
Pada kesempatan itu turut hadir Pj Wali Kota Makassar beserta anggota Tim Teknis Pengelolaan Sampah Untuk Energi Listrik (PSEL) Kota Makassar.
Diketehui, sejumlah negara di Asia disebut mulai melirik proyek PLTSa Kota Makassar. Tidak hanya dari CNTIC.
Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Umum perseroan Daerah (Perseroda) Sulawesi Selatan (Sulsel), Taufik Fachrudin menjelaskan, BUMN Negeri Tirai Bambu ini berencana berinvestasi pada pengolahan PLTSa di Kota Makassar. Tidak tanggung-tanggung, investasi penuh 100%.
"Jadi ini investasi penuh mereka 100 persen. Jadi Perseroda tadi memfasilitas bertemu Pak Gubernur dan Pak Wali Kota karena ini memang domainnya ada di Kota Madya (Makassar). Jadi insyaallah secepatnya, karena ini masuk dalam program strategis nasional," imbuh Taufik.
Sementara, anggota Tim Teknis PSEL Kota Makassar, Saharuddin Ridwan menegaskan keinginan CNTIC untuk berinvestasi pada proyek PLTSa di Makassar. "Mereka sudah bersurat pernyataan minat untuk investasi. Pemerintah Kota juga menjawab silakan dengan syarat mereka harus melakukan berapa hal," sebutnya.
Meski begitu, Pemkot Makassar tetap membuka peluang kepada negara yang berminat berinvestasi pada proyek PLTSa Kota Makassar. "Semua harus ikut proses. Kalau ada investor berminat, pemkot mempersilahkan untuk melalui proses. Melakukan pre-FS (feasibility study), FS dan menyatakan minat," paparnya.
Dia berharap, studi kelayakan bisa dilakukan secepatnya, sehingga proses lelang tender bisa dimulai. Sekaligus melanjutkan pembahasan skema kerjasama proyek. "Sebelum tender ini harus ada finalisasi studi dulu atau FS-nya, FS itukan panjang dikerjakan, bisa sampai dua satu tiga bulan," jelas Sahar.
(luq)