Kasus COVID-19 dari Klaster Indogrosir Menyebar ke Empat Daerah di DIY
loading...
A
A
A
SLEMAN - Kasus virus corona jenis baru, COVID-19 dari klaster Indogrosir Sleman telah menyebar ke empat daerah di DIY, yakni Kabupatan Sleman, Bantul, Kulonprogo, dan kota Yogyakarta.
Kepastian ini setelah hasil swab enam karyawan Indogrosir kembali terkonfirmasi positif COVID-19, Senin (11/5/2020). Empat di antaranya merupakan warga Bantul, sedang dua sisanya dari Kota Yogyakarta dan Kulonprogo. Dengan bertambahnya enam orang ini, maka jumlah karyawan Indogrosir positif corona menjadi 12 orang. Sebelumnya telah ada enam karyawan yang positif, tiga warga Bantul dan tiga warga Sleman.
"Hari ini ada tambahan enam karyawan Indogrosir terkonfirmasi COVID-19 setelah hasil swab positif," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo, Senin (11/5/2020). ( )
Enam kasus baru tersebut adalah kasus 156, laki-laki (25), warga Bantul; kasus 157, laki-laki (32), warga Bantul; kasus 158 perempuan (20), warga Bantul; kasus 159, laki-laki (25), warga Bantul: kasus 160, perempuan (33), warga Kulonprogo; kasus 161, laki-laki (33), warga Kota Yogyakarta.
Klaster Indogrosir merupakan hasil tracing pasien dalam pengawasan (PDP) kasus 79 yang dinyatakan positif COVID-19 pada 24 April 2020. Sebelumnya dia pernah kontak dengan manajemen, karyawan, dan pengunjung
Indogrosir. Pasien itu kini dirawat di RSPAU Hardjolukito.
Untuk memutus mantai rantai penyebaran COVID-19, Pemkab Sleman lalu menutup Indogrosir di Jalan Magelang, Sinduadi, Mlati sejak 5 Mei 2020. Selain itu, juga melakukan rapid test corona terhadap 300 karyawan dan 44 SPG serta penjaga tenant food court di Indogrosir. Hasilnya 60 orang diketahui reaktif, sehingga harus menjalani uji Polymerase Chain Reaction (PCR) guna mengetahui apakah negatif atau positif COVID-19.
Pemkab Sleman juga akan melakukan rapid test corona bagi pengunjung Indogrosir pada Selasa-Kamis (12-14/5/2020) di GOR Pangukan. Pemkab Sleman menyiapkan 1.500 alat RDT, namun hingga kini baru 1.340 pendaftar. ( )
"Untuk pelaksanaan RDT (rapid diagnostic test) dengan protokol ketat. Di antaranya peserta harus memakai masker dan datang 15 menit sebelum pelaksanaan sesuai dengan waktu saat pendaftaran, sehingga tidak ada kerumunan. Hal lain yang harus dibawa peserta, yakni KTP atau atau fotokopi kartu keluarga (KK) bagi yang belum memiliki KTP dan membawa struk belanja," kata Joko.
Kepastian ini setelah hasil swab enam karyawan Indogrosir kembali terkonfirmasi positif COVID-19, Senin (11/5/2020). Empat di antaranya merupakan warga Bantul, sedang dua sisanya dari Kota Yogyakarta dan Kulonprogo. Dengan bertambahnya enam orang ini, maka jumlah karyawan Indogrosir positif corona menjadi 12 orang. Sebelumnya telah ada enam karyawan yang positif, tiga warga Bantul dan tiga warga Sleman.
"Hari ini ada tambahan enam karyawan Indogrosir terkonfirmasi COVID-19 setelah hasil swab positif," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo, Senin (11/5/2020). ( )
Enam kasus baru tersebut adalah kasus 156, laki-laki (25), warga Bantul; kasus 157, laki-laki (32), warga Bantul; kasus 158 perempuan (20), warga Bantul; kasus 159, laki-laki (25), warga Bantul: kasus 160, perempuan (33), warga Kulonprogo; kasus 161, laki-laki (33), warga Kota Yogyakarta.
Klaster Indogrosir merupakan hasil tracing pasien dalam pengawasan (PDP) kasus 79 yang dinyatakan positif COVID-19 pada 24 April 2020. Sebelumnya dia pernah kontak dengan manajemen, karyawan, dan pengunjung
Indogrosir. Pasien itu kini dirawat di RSPAU Hardjolukito.
Untuk memutus mantai rantai penyebaran COVID-19, Pemkab Sleman lalu menutup Indogrosir di Jalan Magelang, Sinduadi, Mlati sejak 5 Mei 2020. Selain itu, juga melakukan rapid test corona terhadap 300 karyawan dan 44 SPG serta penjaga tenant food court di Indogrosir. Hasilnya 60 orang diketahui reaktif, sehingga harus menjalani uji Polymerase Chain Reaction (PCR) guna mengetahui apakah negatif atau positif COVID-19.
Pemkab Sleman juga akan melakukan rapid test corona bagi pengunjung Indogrosir pada Selasa-Kamis (12-14/5/2020) di GOR Pangukan. Pemkab Sleman menyiapkan 1.500 alat RDT, namun hingga kini baru 1.340 pendaftar. ( )
"Untuk pelaksanaan RDT (rapid diagnostic test) dengan protokol ketat. Di antaranya peserta harus memakai masker dan datang 15 menit sebelum pelaksanaan sesuai dengan waktu saat pendaftaran, sehingga tidak ada kerumunan. Hal lain yang harus dibawa peserta, yakni KTP atau atau fotokopi kartu keluarga (KK) bagi yang belum memiliki KTP dan membawa struk belanja," kata Joko.
(abd)