Kurva COVID-19 Naik, Pembelajaran Tatap Muka Januari Harus Dikaji Ulang
loading...
A
A
A
SALATIGA - Kurva angka COVID-19 di Jawa Tengah hingga saat ini masih menunjukkan peningkatan. Karena itu, DPRD Jawa Tengah meminta rencana pembelajaran tatap muka (PTM) yang akan dimulai pada Januari 2020 harus dikaji.
Ketua DPRD Jawa Tengah Bambang Kusriyanto mengatakan, kesehatan dan keselamatan pelajar lebih utama. Jadi alangkah baiknya jika pembelajaran tetap dilakukan secara daring (online) hingga kurva angka COVID-19 menurun dan landai.
(Baca juga: Ngaku Satgas COVID-19, Pasangan Ini Hipnotis 23 Korban dan Raup Rp150 Juta)
"Angka penyebaran COVID-19 di Jawa Tengah tinggi. Kami minta kebijakan pembelajaran tatap muka dimulai pada Januari 2021 dikaji ulang," kata Bambang Kusriyanto saat memantau penerepan protokol kesehatan COVID-19 di Salatiga, Jumat (27/11/2020).
(Baca juga: Disiksa Keji oleh Majikan di Malaysia, TKI asal Cirebon Dibiarkan Tidur di Teras)
Dia menyebut, berdasarkan informasi dari pemerintah pusat, vaksin COVID-19 baru tersedia pada Januari 2021. Sehingga sebelum vaksin tersebut ada, maka benteng pertahanan melawan COVID-19 yang paling ampuh adalah penerapan protokol kesehatan.
Maka dari itu, kata Bambang, masyarakat harus bersabar dan patuh terhadap protokol kesehatan. "Sabar dulu agar penanganan kasus di Jawa Tengah bisa optimal. Patuhi protokol kesehatan, itu kuncinya untuk terhindari dari COVID-19," katanya.
Terkait libur panjang Natal dan tahun baru 2021, Bambang menilai perlu dikurangi. Ini untuk menekan mobilisasi warga. Ini untuk mencegah munculnya kluster baru. "Dan saat ini, operasi masker (protokol kesehatan) harus digencarkan hingga COVID-19 menurun," ujarnya.
Ketua DPRD Jawa Tengah Bambang Kusriyanto mengatakan, kesehatan dan keselamatan pelajar lebih utama. Jadi alangkah baiknya jika pembelajaran tetap dilakukan secara daring (online) hingga kurva angka COVID-19 menurun dan landai.
(Baca juga: Ngaku Satgas COVID-19, Pasangan Ini Hipnotis 23 Korban dan Raup Rp150 Juta)
"Angka penyebaran COVID-19 di Jawa Tengah tinggi. Kami minta kebijakan pembelajaran tatap muka dimulai pada Januari 2021 dikaji ulang," kata Bambang Kusriyanto saat memantau penerepan protokol kesehatan COVID-19 di Salatiga, Jumat (27/11/2020).
(Baca juga: Disiksa Keji oleh Majikan di Malaysia, TKI asal Cirebon Dibiarkan Tidur di Teras)
Dia menyebut, berdasarkan informasi dari pemerintah pusat, vaksin COVID-19 baru tersedia pada Januari 2021. Sehingga sebelum vaksin tersebut ada, maka benteng pertahanan melawan COVID-19 yang paling ampuh adalah penerapan protokol kesehatan.
Maka dari itu, kata Bambang, masyarakat harus bersabar dan patuh terhadap protokol kesehatan. "Sabar dulu agar penanganan kasus di Jawa Tengah bisa optimal. Patuhi protokol kesehatan, itu kuncinya untuk terhindari dari COVID-19," katanya.
Terkait libur panjang Natal dan tahun baru 2021, Bambang menilai perlu dikurangi. Ini untuk menekan mobilisasi warga. Ini untuk mencegah munculnya kluster baru. "Dan saat ini, operasi masker (protokol kesehatan) harus digencarkan hingga COVID-19 menurun," ujarnya.
(shf)