Teror Anjing Liar di Bandung Barat, 8 Warga Diserang dan Terluka

Rabu, 25 November 2020 - 17:18 WIB
loading...
Teror Anjing Liar di Bandung Barat, 8 Warga Diserang dan Terluka
Petugas Dispernakan Kabupaten Bandung Barat (KBB) saat menyuntik vaksinasi antirabies. Foto/Dok.Dispernakan KBB
A A A
BANDUNG BARAT - Teror anjing kampung liar dalam beberapa hari terakhir membuat was-was warga Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Tercatat ada 8 warga yang dilaporkan telah menjadi korban akibat diserang oleh kawanan anjing liar yang hidup berkelompok tersebut.

"Teror (anjing) liar membuat warga kami resah. Yang diserang dan digigit sampai sekarang ada delapan orang dan harus menjalani pengobatan," terang Kepala Desa Cibenda, Abdul Rohman saat dikonfirmasi, Rabu (25/11/2020). (Baca juga: Warga Bandung Barat Diminta Waspadai Serangan Anjing Liar)

Dia menjelaskan, penyerangan kawanan anjing liar semakin inten dalam beberapa hari terakhir. Mereka biasanya menyerang warga yang sedang beraktivitas di luar rumah secara tiba-tiba. Selain menyerang anak kecil, orang dewasa juga ada yang digigit. (Baca juga: Residivis asal Barito Timur Ini Cabuli 2 Perempuan Bersamaan di Pondok)

Fenomena kemunculan dan serangan kawanan anjing liar ini baru sekarang terjadi. Meskipun ada sebagian warganya yang memelihara anjing untuk berburu atau menjaga rumah, namun tidak pernah sampai menyerang manusia. Warga juga bingung anjing liar itu datangnya dari mana.

"Sebagai jaga-jaga, kami sudah meminta warga untuk menggalakan ronda. Termasuk meminta anak-anak agar ketika keluar rumah atau main di lingkungannya diawasi oleh orang tua atau orang dewasa," tuturnya.

Kabid Kesehatan dan Pengendalian Hewan, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Bandung Barat, Wiwin Apriyanti menyebutkan bahwa anjing yang menyerang warga di Desa Cibenda merupakan anjing kampung liar. Mereka bisa saja membawa penyakit rabies akibat tertular atau digigit oleh anjing lain.

"Bisa saja kawanan anjing kampung liar itu terpapar rabies. Kami sudah mengambil sampel kepala anjing untuk diobservasi, diperiksa hipotalmusnya di Balai Veteriner Subang. Sebab kalau melihat gejala, dugaan kuat kami anjingnya suspect rabies," terangnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6135 seconds (0.1#10.140)