Warga Bandung Barat Diminta Waspadai Serangan Anjing Liar

Selasa, 14 Januari 2020 - 18:14 WIB
Warga Bandung Barat Diminta Waspadai Serangan Anjing Liar
Petugas Dispernakan KBB saat menyuntik vaksinasi antirabies beberapa waktu lalu, sebagai antisipasi adanya anjing, kucing, dan kera, yang terjangkit penyakit rabies. Foto/Dok.Dispernakan KBB
A A A
BANDUNG BARAT - Masyarakat khususnya di wilayah selatan Kabupaten Bandung Barat (KBB) diminta untuk waspada terhadap serangan anjing liar. Pasalnya, tidak menutup kemungkinan hewan-hewan tersebut membawa penyakit dan berpotensi menyebarkan penyakit rabies kepada manusia.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Perikanan dan Peternakan KBB Wiwin Aprianti mengatakan, pihaknya telah mendapatkan laporan warga khususnya di Kecamatan Gununghalu dan Rongga soal keberadaan anjing liar yang meresahkan. Kawanan hewan tersebut bahkan berani masuk ke permukiman warga termasuk menyerang dan memangsa ternak milik warga.

"Adanya temuan dan laporan itu harus membuat warga waspada dan lapor ke petugas jika ada anjing liar di wilayahnya," kata Wiwin, Selasa (14/1/2020).

Menurutnya, anjing liar bisa saja mengganggu permukiman warga secara berkelompok untuk mencari makanan. Mereka juga kerap berkelompok saat musim kawin sehingga sulit untuk mengontrol populasinya. Yang bahaya adalah, kedatangan mereka ke permukiman warga berpotensi menularkan rabies. Makanya warga juga harus bisa menjaga lingkungan yang bersih dengan tidak meninggalkan sampah sebagai sumber makanan anjing liar.

Sementara, untuk mengontrol populasi anjing liar, bisa dilakukan dengan cara kastrasi bagi anjing jantan dan ovariohisterektomi bagi anjing betina. Dinas Perikanan dan Peternakan KBB menyediakan layanan itu secara gratis. Atau, bagi warga yang memiliki anjing ataupun kucing bisa langsung datang ke Puskeswan KBB untuk mendapatkan layanan itu terhadap hewan peliharaan mereka.

"Atau warga juga bisa menghubungi call center puskeswan di nomor 0811200762, sehingga petugas bisa on the spot datang ke warga," sebutnya. (Baca Juga: Sejak 1975 Tak Ada Lagi Kasus Rabies, Disnakan Purwakarta Tetap Waspada).

Tahun lalu, lanjut Wiwin, hewan yang menjadi sasaran vaksinasi antirabies mencapai 3.000 ekor dari total populasi hewan anjing, kucing dan kera di KBB yang mencapai 4.000 ekor. Selain menjalankan program vaksinasi, pihaknya juga menggenjot program kebiri pada hewan yang merupakan tindakan bedah dengan tujuan untuk menghilangkan fungsi testis pada jantan atau fungsi ovarium pada betina.

Sementara, kasus gigitan anjing tahun lalu tercatat ada 39 korban. Mereka merupakan warga selatan KBB, mulai Cililin, Sindangkerta, Gununghalu, hingga Rongga. Pengakuan dari para korban, anjing liar tersebut tiba-tiba menggigit mereka, bahkan ketika sebagian korban tengah mengendarai motor. Akan tetapi belum ada kasus rabies yang menjangkiti manusia di wilayah Bandung Barat.

"Kasus yang digigit anjing ada, tapi tidak sampai terkena rabies. Saran kami bila digigit anjing segera mengeluarkan luka kemudian diolesi antiseptik, kemudian cuci dengan sabun dan bilas dengan air bersih," pungkasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7920 seconds (0.1#10.140)