Kepala BNPB Minta Manajemen Tempat Pengungsian Merapi Bisa Hadapi COVID-19
loading...
A
A
A
KLATEN - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengunjungi tempat penampungan pengungsian sementara (TPPS) di Balerante, Kemalang, Klaten , Kamis (19/11/2020). Doni Monardo mengecek langsung kesiapan pemerintah pusat dan pemerintah daerah terkait kemungkinan bencana erupsi Gunung Merapi yang kini berstatus siaga.
"Pertama kami meninjau BPPTKG (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi) yang mengikuti perkembangan Gunung Merapi selama 24 jam," kata Doni Monardo. Pihaknya juga mengecek kesiapan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama unsur TNI/Polri, Basarnas, Tagana, dan relawan. Mereka diharapkan bisa membantu terselenggaranya tempat pengungsian Merapi yang memadai. (Baca juga: Gelombang Pengungsi Warga Lereng Merapi Bertambah, Bilik Pengungsi Disiagakan)
Mulai dari fasilitas keamanan, kenyamanan, kesehatan dan faktor lain yang menunjang agar masyarakat terpenuhi kebutuhan dasarnya. "Tadi Pak Bupati mengatakan stok makanan beras, dan lauk pauk siap untuk beberapa waktu ke depan," paparnya. Pihaknya melihat kerjasama di lapangan sudah cukup baik. Seperti dapur lapangan dikelola bersama oleh para relawan dan unsur lainnya, termasuk TNI/Polri. (Baca juga: Tragis, 10 Penambang Emas Ilegal di Kotawaringin Barat Terkubur Longsor)
Dia meminta agar manajemen atau pengelolaan standar operasional prosedur (SOP) dalam tempat pengungsian harus dipastikan bisa membuat sistem keamanan yang bisa menghadapi COVID-19. "Kami tidak ingin kondisi di pengungsian, ada 1-2 orang yang terpapar COVID-19 akhirnya menulari yang lainnya," tandas Doni Monardo.
Ketersediaan air bersih di pengungsian juga menjadi perhatian BNPB. Meski ketersediaan air bersih cukup di pengungsian, namun tetap memerlukan bantuan dari mobil tangki. Para pengungsi yang rentan harus mendapat prioritas berada di pengungsian, yakni lansia, penderita komorbit, ibu ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. "Kami juga memberikan bantuan Rp1 miliar kepada Pemerintah Kabupaten Klaten dan seluruh kabupaten yang terdampak," terangnya.
Bantuan dari BNPB diharapkan dapat dimanfaatkan masyarakat di pengungsian. Termasuk dukungan untuk masker, handsanitizer, dan alat rapid test swab anti gen yang bisa mendeteksi seseorang terpapar COVID-19 hanya dalam hitungan menit.
"Pertama kami meninjau BPPTKG (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi) yang mengikuti perkembangan Gunung Merapi selama 24 jam," kata Doni Monardo. Pihaknya juga mengecek kesiapan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama unsur TNI/Polri, Basarnas, Tagana, dan relawan. Mereka diharapkan bisa membantu terselenggaranya tempat pengungsian Merapi yang memadai. (Baca juga: Gelombang Pengungsi Warga Lereng Merapi Bertambah, Bilik Pengungsi Disiagakan)
Mulai dari fasilitas keamanan, kenyamanan, kesehatan dan faktor lain yang menunjang agar masyarakat terpenuhi kebutuhan dasarnya. "Tadi Pak Bupati mengatakan stok makanan beras, dan lauk pauk siap untuk beberapa waktu ke depan," paparnya. Pihaknya melihat kerjasama di lapangan sudah cukup baik. Seperti dapur lapangan dikelola bersama oleh para relawan dan unsur lainnya, termasuk TNI/Polri. (Baca juga: Tragis, 10 Penambang Emas Ilegal di Kotawaringin Barat Terkubur Longsor)
Dia meminta agar manajemen atau pengelolaan standar operasional prosedur (SOP) dalam tempat pengungsian harus dipastikan bisa membuat sistem keamanan yang bisa menghadapi COVID-19. "Kami tidak ingin kondisi di pengungsian, ada 1-2 orang yang terpapar COVID-19 akhirnya menulari yang lainnya," tandas Doni Monardo.
Ketersediaan air bersih di pengungsian juga menjadi perhatian BNPB. Meski ketersediaan air bersih cukup di pengungsian, namun tetap memerlukan bantuan dari mobil tangki. Para pengungsi yang rentan harus mendapat prioritas berada di pengungsian, yakni lansia, penderita komorbit, ibu ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. "Kami juga memberikan bantuan Rp1 miliar kepada Pemerintah Kabupaten Klaten dan seluruh kabupaten yang terdampak," terangnya.
Bantuan dari BNPB diharapkan dapat dimanfaatkan masyarakat di pengungsian. Termasuk dukungan untuk masker, handsanitizer, dan alat rapid test swab anti gen yang bisa mendeteksi seseorang terpapar COVID-19 hanya dalam hitungan menit.
(shf)