Jumlah Positif Covid-19 di Jatim Tembus 1.491 Kasus
loading...
A
A
A
SURABAYA - Jumlah pasien positif Covid-19 di Jawa Timur (Jatim), Minggu (10/5/2020) bertambah sebanyak 82 orang. Sehingga, jumlah total pasien positif Covid-19 di Jatim menjadi 1.491 orang.
Kasus baru yang sebanyak 82 orang adalah masing-masing 1 berasal dari Kabupaten Pasuruan, Kota Probolinggo, Jember, Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Probolinggo, sedangkan masing-masing 2 berasal dari Jombang, Kota Malang, Kabupaten Malang, Bondowoso, Tuban dan Pacitan. Lalu 3 dari Magetan, 4 dari Lamongan, kemudian 16 dari Sidoarjo dan 41 dari Kota Surabaya.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, beberapa daerah dengan penambahan cukup tinggi selain Surabaya adalah Sidoarjo sebanyak 34 orang pada dua hari terakhir. Ada pula yang menjadi klaster baru yakni di Pasuruan yang dua hari lalu langsung naik 21 kasus positif.
“Kewaspadaan harus ditingkatkan mengingat jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) yang langsung positif mengalami peningkatan persentasenya. Yakni dari 21 persen menjadi 26 persen.
Berkali-kali kami menyampaikan agar ada kewaspadaan berganda, kesiapsiagaan dan kehati-hatian harus berlapis-lapis,” katanya di Gedung Negara Grahadi, Minggu (10/5/2020).
Selain OTG, tingkat penambahan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) juga terjadi dari 60 persen menjadi 68 persen. Karena itu, pihaknya menegaskan perlunya strategi khusus agar PDP dirawat dengan baik. Terutama jika rumah sakit darurat bisa beroperasi efektif.
Sehingga kemungkinan untuk menjadi positif dapat dicegah. “Saya ingatkan bahwa masyarakat lebih baik tinggal di rumah dan wajib menggunakan masker saat keluar rumah. Ketika kita melindungi diri kita maka kita juga melindungi orang lain,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jatim, dr Kohar Hari Santoso menambahkan, penambahan kasus positif di Jatim yang signifikan sekaligus menambah jumlah klaster penyebaran Covid-19 di Jatim. "Semula, jumlah klaster penyebaran Covid-19 ini sebanyak 30 titik dan kini bertambah hingga 57 titik," katanya.
Sejumlah klaster besar diantaranya, klaster dari pelatihan di Asrama Haji sebanyak 157 kasus. Lalu Temboro Magetan 46 kasus.
Selanjutnya klaster pabrik Sampoerna Surabaya sebanyak 41 kasus. Selain tiga klaster tersebut, klaster yang perlu diwaspadai juga seperti klaster dari pasar di Bojonegoro, klaster tenaga kesehatan dan klaster perusahaan.
"Tiga pasar di Bojonegoro sudah di rapid test dan reaktif pada 168 orang. Dari 168 orang tersebut juga sudah kirim tim untuk melakukan swab," pungkasnya.
Kasus baru yang sebanyak 82 orang adalah masing-masing 1 berasal dari Kabupaten Pasuruan, Kota Probolinggo, Jember, Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Probolinggo, sedangkan masing-masing 2 berasal dari Jombang, Kota Malang, Kabupaten Malang, Bondowoso, Tuban dan Pacitan. Lalu 3 dari Magetan, 4 dari Lamongan, kemudian 16 dari Sidoarjo dan 41 dari Kota Surabaya.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, beberapa daerah dengan penambahan cukup tinggi selain Surabaya adalah Sidoarjo sebanyak 34 orang pada dua hari terakhir. Ada pula yang menjadi klaster baru yakni di Pasuruan yang dua hari lalu langsung naik 21 kasus positif.
“Kewaspadaan harus ditingkatkan mengingat jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) yang langsung positif mengalami peningkatan persentasenya. Yakni dari 21 persen menjadi 26 persen.
Berkali-kali kami menyampaikan agar ada kewaspadaan berganda, kesiapsiagaan dan kehati-hatian harus berlapis-lapis,” katanya di Gedung Negara Grahadi, Minggu (10/5/2020).
Selain OTG, tingkat penambahan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) juga terjadi dari 60 persen menjadi 68 persen. Karena itu, pihaknya menegaskan perlunya strategi khusus agar PDP dirawat dengan baik. Terutama jika rumah sakit darurat bisa beroperasi efektif.
Sehingga kemungkinan untuk menjadi positif dapat dicegah. “Saya ingatkan bahwa masyarakat lebih baik tinggal di rumah dan wajib menggunakan masker saat keluar rumah. Ketika kita melindungi diri kita maka kita juga melindungi orang lain,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jatim, dr Kohar Hari Santoso menambahkan, penambahan kasus positif di Jatim yang signifikan sekaligus menambah jumlah klaster penyebaran Covid-19 di Jatim. "Semula, jumlah klaster penyebaran Covid-19 ini sebanyak 30 titik dan kini bertambah hingga 57 titik," katanya.
Sejumlah klaster besar diantaranya, klaster dari pelatihan di Asrama Haji sebanyak 157 kasus. Lalu Temboro Magetan 46 kasus.
Selanjutnya klaster pabrik Sampoerna Surabaya sebanyak 41 kasus. Selain tiga klaster tersebut, klaster yang perlu diwaspadai juga seperti klaster dari pasar di Bojonegoro, klaster tenaga kesehatan dan klaster perusahaan.
"Tiga pasar di Bojonegoro sudah di rapid test dan reaktif pada 168 orang. Dari 168 orang tersebut juga sudah kirim tim untuk melakukan swab," pungkasnya.
(nag)