Pemkab Dairi Salurkan Sembako kepada Para Jurnalis di Dairi
loading...
A
A
A
SIDIKALANG - Pemerintah Kabupaten Dairi melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Dairi menyalurkan bantuan berupa sembako yang bersumber dari Bantuan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Dairi dan pihak ketiga baik dalam bentuk dana maupun barang kepada para jurnalis dan insan pers se-Kabupaten Dairi sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat yang terdampak ekonomi di tengah wabah Pandemi Covid-19, Sabtu (9/5/2020).
Bantuan itu diserahkan langsung Bupati Dairi, Dr Eddy Keleng Ate Berutu bersama Dandim 0206/Dairi Letkol Arh Hadi Purwanto, Kasat Intelkam Poles Dairi AKP Polin Benhod Damanik, Kasi Pidsus Kejaksaan, Sekda Leonardus Sihotang dan para OPD se Kabupaten Dairi.
“Sembako yang diberikan berupa beras, gula, minyak goreng, mi instan, telur dan pasta gigi,” terang Rahmat Syah Munthe Ketua Pokja Humas Gugus Tugas Percepatan Penaganan Covid-19 Kabupaten Dairi. (Baca juga : 25 Tahun Melayani, Humaniora Foundation Gagas Sekolah Kemanusiaan )
Rahmat Syah memyampaikan pembagian bantuan ini sesuai arahan Bupati Dairi Dr. Eddy Berutu agar para rekan-rekan jurnalis yang bertugas meliput kegiatan pemberitaan harus diperhatikan akibat adanya wabah pandemi Covid-19, karena para insan pers salah satu garda terdepan untuk menyampaikan berbagai informasi terkait Penanganan Covid-19 kepada khalayak ramai atau publik.
Untuk rekan-rekan jurnalis yang mendapat bantuan sembako dan terdaftar di Kominfo, menurut Rahmat Syah ada sebanyak 92 orang terdiri dari media cetak sebanyak 68 orang dan media online sebanyak 24 orang.
“Jadi hari ini kita salurkan bantuan sembako yang dananya berasal dari sumbangan gaji Pak Bupati, para ASN Pemkab Dairi dan pihak ketiga baik dalam bentuk dana maupun barang. Semoga bantuan ini bisa bermanfaat dan mari kita sama-sama mencegah penyebaran Covid-19, agar pandemi ini segera berlalu,” sebut Rahmat Syah.
Bupati Dairi, Dr Eddy Keleng Ate Berutu sebelum menyerahkan bantuan menyampaikan, bukan keinginan pemerintah dan masyarakat untuk berada dalam situasi seperti sekarang ini. Wabah Covid-19 ini tiba-tiba datang melanda seluruh dunia. Menurutnya, fenomena pandemi Covid-19 ini tidak pernah terjadi sebelumnya, krisis demi krisis yang melanda dunia biasanya bersumber dari sektor keuangan.Tapi kali ini berbeda dan bukan datang dari sektor keuangan sumber krisis seperti biasanya.
“Krisis zaman sekarang biasanya bersumber dari keuangan, yakni pasar global dan lain-lain. Namun, krisis yang datang kali ini mengharuskan semua kegiatan ekonomi dan sosial berhenti. Kita juga harus menerapkan social distancing dan physical distancing,” kata Eddy Berutu.
Dengan adanya Covid-19 menurut Eddy, seluruh masyarakat dunia dibatasi pergerakannya, sehingga secara atomatis transaksi ekonomi yang biasa terjadi berhenti dan suplai bahan baku terganggu. Karena ekonomi terganggu, maka penghasilan masyarakat dan daya beli juga turun. Terus terang krisis yang terjadi kali ini berat sekali dan tidak pernah terjadi sebelumnya, sehingga tidak ada referensi yang bisa digunakan pemerintah untuk belajar dari sebelumnya.
“Semua itu serba baru, kompleks terjadi pada saat yang sama dan warga yang meninggal diakibatkan kejadian ini juga banyak. Jadi hari ini saya ingin kesamaan fikiran, bahwa saat ini bukan situasi normal dan sangat terasa oleh pemerintahan pusat sampai desa,” ucapnya.
Eddy mengungkapkan, pemerintah tidak mau melihat rakyatnya sakit, untuk itu perlu satu kesatuan pemikiran dan pandangan serta prinsip yang sama dalam menghadapi masalah Covid-19 ini. Disebutkan Eddy Berutu, beberapa waktu dulu ia telah menyampaikan bahwa gajinya berapa pun besarnya selama April sampai Agustus sudah diserahkan kepada gugus tugas penaganan Covid-19. Ternyata inisiatif yang dilakukannya disambut juga oleh para ASN, dengan keikhlasan para ASN ikut menyumbangkan sedikit gajinya.
“Dari sumbangan ini terkumpul hingga saat ini dana sebesar Rp317.625.902,- dan itu tersimpan di Bank Sumut atas nama Penanganan Covid-19 Kabupaten Dairi. Dana itu terus bertambah dan penyumbang bukan hanya dari ASN, tetapi ada juga dari masyarakat,” terang Eddy Berutu
Ditambahkan Eddy Berutu, sesuai usulan ASN dan gugus, maka untuk tahap awal dana dari sumbangan tersebut sebagian digunakan untuk meringkankan beban dari beberapa kelompok masyarakat di Kabupaten Dairi, salah satunya para insan pers yang ada di Kabupaten Dairi.
Dalam kesempatan itu, Eddy Berutu juga menyampaikan bahwa sebagai yang pernah bekerja di dunia media Jurnalis dirinya mengaku sangat paham betul tantangan pekerjaan seorang Jurnalis. Keprofesionalan akan menentukan penilaian masyarakat terhadap isi berita, karena pembaca yang putuskan. Para jurnalis harus bisa menampilkan berita yang berimbang. Untuk sebuah opini ada kolom tersendiri.
"Seperti saya juga memiliki beberapa tulisan opini di berbagai media seperti the Jakarta post ketika masih bekerja di dunia swasta. Kritik membangun diperlukan dari para jurnalis karena itulah salah satu fungsi Jurnalis yakni sebagai kontrol sosial. Oleh karena itu, Pemkab Dairi menyadari sangat memerlerlukan kehadiran dan kerja para jurnalis untuk ikut mendukung dan mengawal pembangunan Dairi. Pemkab butuh kritik yang membangun dengan didukung data-data," ujar Eddy Berutu.
Eddy Berutu menambahkan, saat ini Dinas yang membidangi hubungan dengan Insan Pers di Dairi yakni Dinas Kominfo sedang mengkaji bagaimana nanti kedepan agar kompetensi para jurnalis di Dairi bisa diwujudkan secara merata yakni dengan mengundang Organisasi Wartawan seperti PWI atau AJI untuk memberikan berbagai pelatihan atau lokakarya kepada para insan pers yang ada di Dairi.
"Sehingga kedepan bisa meningkatkan kapasitas dan keprofesionalan para jurnalis kita," pungkas Eddy.
Sementara mewakili wartawan Kartolo Munthe mengucapkan terimakasih kepada Pemkab Dairi dan jajaran yang telah menyampaikan bantuan kepada insan pers yang bertugas di Kabupaten Dairi yang terdampak Covid-19.
Pada kesempatan itu, Kartolo juga memohon maaf kepada Pemkab Dairi dan Forkompinda yang mana selama ini menyampaikan berbagai kritikan.
“Itu bukan karena kami benci dengan pemerintah, tetapi kami punya niat untuk semata-mata agar lebih baik kedepannya,” ungkap Kartolo.
Bantuan itu diserahkan langsung Bupati Dairi, Dr Eddy Keleng Ate Berutu bersama Dandim 0206/Dairi Letkol Arh Hadi Purwanto, Kasat Intelkam Poles Dairi AKP Polin Benhod Damanik, Kasi Pidsus Kejaksaan, Sekda Leonardus Sihotang dan para OPD se Kabupaten Dairi.
“Sembako yang diberikan berupa beras, gula, minyak goreng, mi instan, telur dan pasta gigi,” terang Rahmat Syah Munthe Ketua Pokja Humas Gugus Tugas Percepatan Penaganan Covid-19 Kabupaten Dairi. (Baca juga : 25 Tahun Melayani, Humaniora Foundation Gagas Sekolah Kemanusiaan )
Rahmat Syah memyampaikan pembagian bantuan ini sesuai arahan Bupati Dairi Dr. Eddy Berutu agar para rekan-rekan jurnalis yang bertugas meliput kegiatan pemberitaan harus diperhatikan akibat adanya wabah pandemi Covid-19, karena para insan pers salah satu garda terdepan untuk menyampaikan berbagai informasi terkait Penanganan Covid-19 kepada khalayak ramai atau publik.
Untuk rekan-rekan jurnalis yang mendapat bantuan sembako dan terdaftar di Kominfo, menurut Rahmat Syah ada sebanyak 92 orang terdiri dari media cetak sebanyak 68 orang dan media online sebanyak 24 orang.
“Jadi hari ini kita salurkan bantuan sembako yang dananya berasal dari sumbangan gaji Pak Bupati, para ASN Pemkab Dairi dan pihak ketiga baik dalam bentuk dana maupun barang. Semoga bantuan ini bisa bermanfaat dan mari kita sama-sama mencegah penyebaran Covid-19, agar pandemi ini segera berlalu,” sebut Rahmat Syah.
Bupati Dairi, Dr Eddy Keleng Ate Berutu sebelum menyerahkan bantuan menyampaikan, bukan keinginan pemerintah dan masyarakat untuk berada dalam situasi seperti sekarang ini. Wabah Covid-19 ini tiba-tiba datang melanda seluruh dunia. Menurutnya, fenomena pandemi Covid-19 ini tidak pernah terjadi sebelumnya, krisis demi krisis yang melanda dunia biasanya bersumber dari sektor keuangan.Tapi kali ini berbeda dan bukan datang dari sektor keuangan sumber krisis seperti biasanya.
“Krisis zaman sekarang biasanya bersumber dari keuangan, yakni pasar global dan lain-lain. Namun, krisis yang datang kali ini mengharuskan semua kegiatan ekonomi dan sosial berhenti. Kita juga harus menerapkan social distancing dan physical distancing,” kata Eddy Berutu.
Dengan adanya Covid-19 menurut Eddy, seluruh masyarakat dunia dibatasi pergerakannya, sehingga secara atomatis transaksi ekonomi yang biasa terjadi berhenti dan suplai bahan baku terganggu. Karena ekonomi terganggu, maka penghasilan masyarakat dan daya beli juga turun. Terus terang krisis yang terjadi kali ini berat sekali dan tidak pernah terjadi sebelumnya, sehingga tidak ada referensi yang bisa digunakan pemerintah untuk belajar dari sebelumnya.
“Semua itu serba baru, kompleks terjadi pada saat yang sama dan warga yang meninggal diakibatkan kejadian ini juga banyak. Jadi hari ini saya ingin kesamaan fikiran, bahwa saat ini bukan situasi normal dan sangat terasa oleh pemerintahan pusat sampai desa,” ucapnya.
Eddy mengungkapkan, pemerintah tidak mau melihat rakyatnya sakit, untuk itu perlu satu kesatuan pemikiran dan pandangan serta prinsip yang sama dalam menghadapi masalah Covid-19 ini. Disebutkan Eddy Berutu, beberapa waktu dulu ia telah menyampaikan bahwa gajinya berapa pun besarnya selama April sampai Agustus sudah diserahkan kepada gugus tugas penaganan Covid-19. Ternyata inisiatif yang dilakukannya disambut juga oleh para ASN, dengan keikhlasan para ASN ikut menyumbangkan sedikit gajinya.
“Dari sumbangan ini terkumpul hingga saat ini dana sebesar Rp317.625.902,- dan itu tersimpan di Bank Sumut atas nama Penanganan Covid-19 Kabupaten Dairi. Dana itu terus bertambah dan penyumbang bukan hanya dari ASN, tetapi ada juga dari masyarakat,” terang Eddy Berutu
Ditambahkan Eddy Berutu, sesuai usulan ASN dan gugus, maka untuk tahap awal dana dari sumbangan tersebut sebagian digunakan untuk meringkankan beban dari beberapa kelompok masyarakat di Kabupaten Dairi, salah satunya para insan pers yang ada di Kabupaten Dairi.
Dalam kesempatan itu, Eddy Berutu juga menyampaikan bahwa sebagai yang pernah bekerja di dunia media Jurnalis dirinya mengaku sangat paham betul tantangan pekerjaan seorang Jurnalis. Keprofesionalan akan menentukan penilaian masyarakat terhadap isi berita, karena pembaca yang putuskan. Para jurnalis harus bisa menampilkan berita yang berimbang. Untuk sebuah opini ada kolom tersendiri.
"Seperti saya juga memiliki beberapa tulisan opini di berbagai media seperti the Jakarta post ketika masih bekerja di dunia swasta. Kritik membangun diperlukan dari para jurnalis karena itulah salah satu fungsi Jurnalis yakni sebagai kontrol sosial. Oleh karena itu, Pemkab Dairi menyadari sangat memerlerlukan kehadiran dan kerja para jurnalis untuk ikut mendukung dan mengawal pembangunan Dairi. Pemkab butuh kritik yang membangun dengan didukung data-data," ujar Eddy Berutu.
Eddy Berutu menambahkan, saat ini Dinas yang membidangi hubungan dengan Insan Pers di Dairi yakni Dinas Kominfo sedang mengkaji bagaimana nanti kedepan agar kompetensi para jurnalis di Dairi bisa diwujudkan secara merata yakni dengan mengundang Organisasi Wartawan seperti PWI atau AJI untuk memberikan berbagai pelatihan atau lokakarya kepada para insan pers yang ada di Dairi.
"Sehingga kedepan bisa meningkatkan kapasitas dan keprofesionalan para jurnalis kita," pungkas Eddy.
Sementara mewakili wartawan Kartolo Munthe mengucapkan terimakasih kepada Pemkab Dairi dan jajaran yang telah menyampaikan bantuan kepada insan pers yang bertugas di Kabupaten Dairi yang terdampak Covid-19.
Pada kesempatan itu, Kartolo juga memohon maaf kepada Pemkab Dairi dan Forkompinda yang mana selama ini menyampaikan berbagai kritikan.
“Itu bukan karena kami benci dengan pemerintah, tetapi kami punya niat untuk semata-mata agar lebih baik kedepannya,” ungkap Kartolo.
(nfl)