Selasa Pagi Ada Guguran dari Puncak Merapi, Suaranya Bergemuruh
loading...
A
A
A
BOYOLALI - Gempa guguran kembali terjadi dari puncak Gunung Merapi , pada Selasa (17/11/2020) pagi. Guguran material vulkanik tersebut, menimbulkan suara gemuruh yang terdengar hingga dari kejauhan. (Baca juga: 821 Warga Lereng Merapi di Magelang Masih Dipengungsian )
Sebelumnya, pada Senin (16/11/2020) malam, juga mengalami guguran sebanyak 13 kali dan satu kali terdengar suara gemuruh dari Pos Kali Urang, pada Selasa (17/11/2020) pukul 04.26 WIB dengan intensitas sedang.
Guguran dengan suara gemuruh dari puncak Merapi , terbaru terjadi pada pukul 07.58 WIB. Dari Pos Pengamatan Gunung Merapi di Jrakah Selo, Boyolali, Jawa Tengah, puncak Gunung Merapi terlihat jelas dengan sedikit asap sulfatara.
"Data dari BPPTKG di Pos Jrakah, dari pukul 24.00 WIB, hingga pukul 06.00 WIB, tercatat ada 13 kali guguran dan satu kali terdengar gemuruh dari Pos Kaliurang, dengan intensitas sedang," terang petugas Pos Jrakah, Kebak Alam Setiyawan. (Baca juga: Guncangan Gempa Bermagnitudo 6,3 Sisakan Trauma Bagi Warga Mentawai )
Secara keseluruhan data kegempaan yang terjadi pada Senin (16/11/2020) malam, hingga Senin (17/11/2020) pagi, gempa guguran terjadi sebanyak 13 kali dengan amplitudo 3-75 mm berdurasi 12.8-46.7 detik. Gempa hembusan sebanyak 10 kali dengan amplitudo 3-8 mm berdurasi 11-17.6 detik, gempa vulkanik dangkal sebanyak 10 kali.
Status Gunung Merapi pada level tiga atau siaga dengan radius aman lima kilometer dari puncak. Sebagian warga kelompok rentan yang berada di kawasan rawan bencana (KRB) sudah mengungsi di tempat penampungan pengungsi sementara. (Baca juga: Ikan Duyung Terdampar di Tepi Pantai, Warga Konawe Kepulauan Heboh )
Sebelumnya, pada Senin (16/11/2020) malam, juga mengalami guguran sebanyak 13 kali dan satu kali terdengar suara gemuruh dari Pos Kali Urang, pada Selasa (17/11/2020) pukul 04.26 WIB dengan intensitas sedang.
Guguran dengan suara gemuruh dari puncak Merapi , terbaru terjadi pada pukul 07.58 WIB. Dari Pos Pengamatan Gunung Merapi di Jrakah Selo, Boyolali, Jawa Tengah, puncak Gunung Merapi terlihat jelas dengan sedikit asap sulfatara.
"Data dari BPPTKG di Pos Jrakah, dari pukul 24.00 WIB, hingga pukul 06.00 WIB, tercatat ada 13 kali guguran dan satu kali terdengar gemuruh dari Pos Kaliurang, dengan intensitas sedang," terang petugas Pos Jrakah, Kebak Alam Setiyawan. (Baca juga: Guncangan Gempa Bermagnitudo 6,3 Sisakan Trauma Bagi Warga Mentawai )
Secara keseluruhan data kegempaan yang terjadi pada Senin (16/11/2020) malam, hingga Senin (17/11/2020) pagi, gempa guguran terjadi sebanyak 13 kali dengan amplitudo 3-75 mm berdurasi 12.8-46.7 detik. Gempa hembusan sebanyak 10 kali dengan amplitudo 3-8 mm berdurasi 11-17.6 detik, gempa vulkanik dangkal sebanyak 10 kali.
Status Gunung Merapi pada level tiga atau siaga dengan radius aman lima kilometer dari puncak. Sebagian warga kelompok rentan yang berada di kawasan rawan bencana (KRB) sudah mengungsi di tempat penampungan pengungsi sementara. (Baca juga: Ikan Duyung Terdampar di Tepi Pantai, Warga Konawe Kepulauan Heboh )
(eyt)