Khofifah Resmikan Command Center dan International Training Class di BPSDM Jatim

Selasa, 10 November 2020 - 02:02 WIB
loading...
Khofifah Resmikan Command Center dan International Training Class di BPSDM Jatim
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meresmikan Gedung Command Center dan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID). (Foto/Ist)
A A A
SURABAYA - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meresmikan Gedung Command Center dan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID), sekaligus melaunching Aplikasi Pengembangan Kompetensi Mandiri (Si Bang Kodir) ASN dan Puspa Raja (Pusat Pembelajaran Jarak Jauh).

Orang nomor satu di Jatim itu juga melaunching Open Space Training dan International Training Class di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim, Jalan Balongsari Tama Surabaya.

Command Center dan PPID merupakan bangunan lama yang pernah difungsikan sebagai Ruang Widyaiswara, Ruang Kelas dan Perpustakaan. Dalam command center tersebut terdapat fasilitas Ruang Command Center, Puspa Raja, dan PPID. (BACA JUGA: Kendalikan Inflasi, Khofifah Minta TPID Lakukan Sinergi Lintas Sektor)

Gedung ini sebagai pusat data dan informasi terkait pengembangan kompetensi ASN yang dilengkapi dengan aplikasi-aplikasi penunjang yaitu, PAWON (Pelayanan Administrasi WI Online), e-Learning, e-Registrasi, SI-PEKAD (Penjadwalan Kediklatan), Si Bang Kodir (Pengembangan Kompetensi Mandiri).

Selain itu, juga bertujuan untuk menjalankan fungsi sebagai pengelola dan penyampai dokumen yang dimiliki oleh badan publik sesuai dengan amanat UU 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

Sementara itu, Puspa Raja merupakan ruang broadcasting sebagai media untuk menyalurkan kreativitas serta inovasi Widyaiswara dalam menyampaikan materi pembelajaran dengan metode daring dan e-learning.

Si Bang Kodir merupakan aplikasi berbasis android yang bisa diakses oleh setiap ASN melalui gawai. Aplikasi ini dibuat dalam rangka membantu proses Pengukuran Indeks Profesionalitas.

Dimana setiap ASN berhak mengikuti diklat pengembangan kompetensi sebanyak 20 JP (Per Ka. BKN Nomor 8 Tahun 2019), serta memberi kemudahan kepada seluruh ASN dalam melakukan pengisian serta penghitungan Jam Pelajaran yang telah berhasil ditempuh oleh ASN dalam waktu 1 tahun.

Seusai peresmian, Khofifah menjelaskan, kualifikasi kompetensi ASN merupakan kebutuhan yang mendesak. Sebab, sangat banyak dinamika yang harus diantisipasi dengan sesuatu yang programatik dan sistemik.

Karena itu, ASN di lingkungan Pemprov Jatim dituntut harus dinamis, inovatif, kreatif, serta ada improvement di dalamnya. "Terutama dalam membreakdown RKPD dan Nawa Bhakti Satya dalam program nyata yang bisa menjawab kebutuhan masyarakat," katanya, Senin (9/11/2020) (BACA JUGA: Khofifah Tegaskan Netral di Pilkada Serentak 2020)

Menurut Khofifah, BPSDM Jatim menjawab kebutuhan tersebut. Melalui Command Center yang baru saja diresmikan, ASN bisa menginput kompetensi yang sudah didapatkan. Sehingga kualifikasi dari postur ASN di lingkungan Pemprov Jatim lebih mudah diakses dan dipetakan.

“Pada posisi seperti ini ada kebutuhan yang harus diantisipasi baik melalui respons secara digital maupun manual. Maka ada command center di dalamnya. Mereka bisa menginput sendiri kompetensi yang sudah didapatkan. Apakah mereka mengikuti training, pembelajaran apa saja dan sebagainya. Hal ini akan sangat menentukan kualifikasi ASN yang ada di Pemprov Jatim,” kata Khofifah.

Dia menambahkan, melalui program yang dimiliki BPSDM Jatim, bisa menjadi langkah meningkatkan kualitas dan kompetensi ASN. Sebagai contoh, pelatihan peningkatan kompetensi untuk Pejabat Administrator atau setara eselon III yang saat ini sedang dilakukan.

“Mereka yang meramu program, dapurnya Pemprov ada di eselon III. Selanjutnya berada dalam koordinasi Kepala OPD, Kepala Badan atau eselon II,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Khofifah juga mengapresiasi program International Training Class yang dilaunching BPSDM Jatim. Program ini merupakan inovasi yang disiapkan untuk menjadikan Jatim Go Global. Jatim bisa menularkan best practice kepada daerah lain atau negara lain.

Dicontohkan, Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) ini bisa meningkatkan produktivitas budidaya sapi di Jatim. Bahkan BBIB menunjang swasembada daging di Jatim. "Dalam hal ini Pemprov Jatim akan menjadi bagian penting melakukan sinergi dengan BBIB mengingat BBIB merupakan UPT Kementan," pungkas Khofifah.
(vit)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0954 seconds (0.1#10.140)