Pembukaan Sekolah Tatap Muka Bertahap, Pemkot Tunggu Intruksi Pusat
loading...
A
A
A
MERANGIN - Sejumlah aktivitas di Kota Makassar sudah mulai dilonggarkan seiring berubahnya status pandemi ke zona oranye. Meski begitu, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar masih belum berani membuka sekolah tatap muka.
Pj Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin, mengaku masih menunggu intruksi dari pemerintah pusat yakni Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). (Baca juga: 70% Kabupaten/Kota di Zona Oranye, Satgas: Bukti Banyak Daerah Terlena)
Bahkan, menurut Rudy, pembukaan sekolah harus dilakukan secara bertahap. Tidak bisa kemudian SD-SMP dibuka lantas SMA ataupun perguruan tinggi belum beraktivitas. (Baca juga: Menggali Potensi Pariwisata Makassar di Wilayah Ujung Pandang )
"Kita tunggu petunjuk pusat, tidak mungkin SMP kita buka duluan dibanding SMA dan perguruan tinggi, karena tingkat kerawanan. Semakin anak-anak maka semakin sulit diatur," kata Rudy, Minggu (8/11/2020).
Rudy mengaku tidak ingin buru-buru membuka sekolah tatap muka meski diakui belajar tatap muka jauh lebih efektif ketimbang sistem pembelajaran jarak jauh. Meski begitu, ia tidak mau muncul klaster baru yang justru mengancam kesehatan peserta didik.
"Kita tunggu dulu kampus buka, setelah itu SMA, baru buka SMP kemudian SD dan TK. Jangan sekaligus nanti menimbulkan potensi kerawanan," kata dia.
Dia tidak ingin berspekulasi terkait aktivitas belajar tatap buka yang diwacanakan mulai dibuka awal tahun depan. Ia menyampaikan masih menunggu intruksi dari pemerintah pusat.
"Kita tunggu saja perembangannya bagaimana, karena kondisi COVID-19 ini belum bisa kita pastikan," ujar di.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Andi Irwan Bangsawan, menyampaikan belum ada wacana kembali untuk membuka sekolah tatap muka. Alasannya, berdasarkan data Satgas COVID-19 Kota Makassar tingkat keterpaparan anak usia sekolah dinilai masih tinggi. Perlu diwaspadai.
"Usia 5 sampai 19 tahun itu banyak yang terpapar covid. Jadi belum ada rencana membuka sekolah tatap muka. Kita lihat kondisi dulu," kata Irwan.
Selain itu, lanjut Irwan, hingga saat ini belum ada intruksi baik dari pemerintah pusat. Meski diakui wacana pembukaan sekolah tatap muka di awal tahun depan sudah beredar luas.
Pj Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin, mengaku masih menunggu intruksi dari pemerintah pusat yakni Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). (Baca juga: 70% Kabupaten/Kota di Zona Oranye, Satgas: Bukti Banyak Daerah Terlena)
Bahkan, menurut Rudy, pembukaan sekolah harus dilakukan secara bertahap. Tidak bisa kemudian SD-SMP dibuka lantas SMA ataupun perguruan tinggi belum beraktivitas. (Baca juga: Menggali Potensi Pariwisata Makassar di Wilayah Ujung Pandang )
"Kita tunggu petunjuk pusat, tidak mungkin SMP kita buka duluan dibanding SMA dan perguruan tinggi, karena tingkat kerawanan. Semakin anak-anak maka semakin sulit diatur," kata Rudy, Minggu (8/11/2020).
Rudy mengaku tidak ingin buru-buru membuka sekolah tatap muka meski diakui belajar tatap muka jauh lebih efektif ketimbang sistem pembelajaran jarak jauh. Meski begitu, ia tidak mau muncul klaster baru yang justru mengancam kesehatan peserta didik.
"Kita tunggu dulu kampus buka, setelah itu SMA, baru buka SMP kemudian SD dan TK. Jangan sekaligus nanti menimbulkan potensi kerawanan," kata dia.
Dia tidak ingin berspekulasi terkait aktivitas belajar tatap buka yang diwacanakan mulai dibuka awal tahun depan. Ia menyampaikan masih menunggu intruksi dari pemerintah pusat.
"Kita tunggu saja perembangannya bagaimana, karena kondisi COVID-19 ini belum bisa kita pastikan," ujar di.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Andi Irwan Bangsawan, menyampaikan belum ada wacana kembali untuk membuka sekolah tatap muka. Alasannya, berdasarkan data Satgas COVID-19 Kota Makassar tingkat keterpaparan anak usia sekolah dinilai masih tinggi. Perlu diwaspadai.
"Usia 5 sampai 19 tahun itu banyak yang terpapar covid. Jadi belum ada rencana membuka sekolah tatap muka. Kita lihat kondisi dulu," kata Irwan.
Selain itu, lanjut Irwan, hingga saat ini belum ada intruksi baik dari pemerintah pusat. Meski diakui wacana pembukaan sekolah tatap muka di awal tahun depan sudah beredar luas.