Ada Perbedaan Komposisi dan Besaran Bansos Provinsi Jabar Tahap 3
loading...
A
A
A
MAJALENGKA - Bantuan sosial ( Bansos ) Provinsi Jabar tahap tiga sudah mulai disalurkan kepada warga calon penerima. Dibanding sebelumnya, terdapat beberapa perbedaan, baik kompososi maupun besaran bantuan. (Baca juga: Sebar Hoaks Pasien COVID-19 Tewas Matanya Hilang, 7 Orang Dibekuk Polisi )
Wakil Ketua DPRD Jabar , Ineu Purwadewi mengatakan, salah satu perbedaan di antaranya isi dari Bansos itu. Pada penyaluran Bansos tahap dua, sudah tidak ada lagi telur dalam paket Sembako.
Perbedaan tersebut hasil dari evaluasi terhadap penyaluran Bansos sebelumnya. "Kami lakukan evaluasi, perbaikan-perbaikan. Tidak boleh ada yang dapat bantuan rangkap," kata Ineu saat reses di Majalengka, Sabtub(7/11/2020).
Ineu tidak menampik, dalam pelaksanaannya, pernah banyak telur Bansos Provinsi Jabar , yang tidak termanfaatkan, sehingga busuk. Hal itu, jelas dia, dipicu dari adanya data ganda. (Baca juga: Ada Pandemi COVID-19, 7.040 Balita di Surabaya Alami Stunting )
"Nah desa, menyalurkan Bansos lebih dahulu. Ketika datang dari Provinsi Jabar , orang yang bersangkutan sudah mendapatkan dari desa, sehingga tidak bisa diberikan," kata dia. (Baca juga: Dijadwalkan Pulang 10 November, FPI Majalengka Bakal Sambut Habib Rizieq )
"Sementara Bansos itu tidak bisa dialihkan ke orang lain. Akhirnya, barang-barang itu, termasuk telur dikumpulkan, busuk. Tapi sejak tahap dua sudah tidak ada telur, diganti," lanjut dia.
Lebih jauh dijelaskan Ineu, besaran Bansos pun mengalami pengurangan. Hal itu seiring dengan kondisi di lapangan, seiring dengan mulainya masyarakat bisa beraktivitas. (Baca juga: Diduga Gunakan Fasilitas Negara untuk Kampanye, ASN Surabaya Dilaporkan )
"Tahap empat tidak ada sembako, uang pun dikurangi. Kondisi masyarakat kan sudah mulai bisa beraktivitas, beda dengan saat Bansos tahap awal. Untuk kemasan pun tidak lagi pakai kardus, tapi tas," jelas dia.
Wakil Ketua DPRD Jabar , Ineu Purwadewi mengatakan, salah satu perbedaan di antaranya isi dari Bansos itu. Pada penyaluran Bansos tahap dua, sudah tidak ada lagi telur dalam paket Sembako.
Perbedaan tersebut hasil dari evaluasi terhadap penyaluran Bansos sebelumnya. "Kami lakukan evaluasi, perbaikan-perbaikan. Tidak boleh ada yang dapat bantuan rangkap," kata Ineu saat reses di Majalengka, Sabtub(7/11/2020).
Ineu tidak menampik, dalam pelaksanaannya, pernah banyak telur Bansos Provinsi Jabar , yang tidak termanfaatkan, sehingga busuk. Hal itu, jelas dia, dipicu dari adanya data ganda. (Baca juga: Ada Pandemi COVID-19, 7.040 Balita di Surabaya Alami Stunting )
"Nah desa, menyalurkan Bansos lebih dahulu. Ketika datang dari Provinsi Jabar , orang yang bersangkutan sudah mendapatkan dari desa, sehingga tidak bisa diberikan," kata dia. (Baca juga: Dijadwalkan Pulang 10 November, FPI Majalengka Bakal Sambut Habib Rizieq )
"Sementara Bansos itu tidak bisa dialihkan ke orang lain. Akhirnya, barang-barang itu, termasuk telur dikumpulkan, busuk. Tapi sejak tahap dua sudah tidak ada telur, diganti," lanjut dia.
Lebih jauh dijelaskan Ineu, besaran Bansos pun mengalami pengurangan. Hal itu seiring dengan kondisi di lapangan, seiring dengan mulainya masyarakat bisa beraktivitas. (Baca juga: Diduga Gunakan Fasilitas Negara untuk Kampanye, ASN Surabaya Dilaporkan )
"Tahap empat tidak ada sembako, uang pun dikurangi. Kondisi masyarakat kan sudah mulai bisa beraktivitas, beda dengan saat Bansos tahap awal. Untuk kemasan pun tidak lagi pakai kardus, tapi tas," jelas dia.
(eyt)