Program Atensi Dimatangkan, Dirjen Rehsos: Terus Lakukan Pemantauan

Sabtu, 07 November 2020 - 12:28 WIB
loading...
Program Atensi Dimatangkan,...
Evaluasi Program Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas merupakan kegiatan strategis dan utama bagi Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial dan Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas. Foto: Komaruddin Bagja Arjawinangun/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Evaluasi Program Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas merupakan kegiatan strategis dan utama bagi Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial dan Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas.Evaluasi sebagai program penting melihat atau menilai keberhasilan program yang mencakup input, proses, output dan outcome program rehabilitasi sosial.

Untuk itu Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kemensos, Harry Hikmat meminta, agar jajaran Direktorat Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas beserta Unit Pelaksana Teknis (UPT) memahami dan menguasai teknik evaluasi rehabilitasi sosial yang terstandar. Dia mengingatkan agar evaluasi yang dilakukan berorientasi pada perubahan.

"Kemensos memiliki differensiasi antara direktorat (pusat) denganbalai rehsos (daerah). Direktorat sebagai institusi yang melaksanakan program nasional secara indirect service. Sedangkan, Balai Rehsos melalui new branding pelayanan sosial mulai tahun 2020 melaksanakan direct service yaitu Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) Penyandang Disabilitas," jelas Harry kepada wartawan, Sabtu (7/11/2020). ( )

Harry menambahkan, Direktorat Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas sebagai support sistem berperan sebagai sistem pendukung agar ATENSI Penyandang Disabilitas bisa terlaksana dengan efektif dan efisien. Salah satu komponen penting dari direktorat adalah melaksanakan supervisi, monev dan pelaporan.

"Monitoring seharusnya dilakukan secara terus menerus dalam setiap tahap program untuk memastikan setiap tahapan program bisa dilaksanakan. Jika tidak sesuai dengan program atau rencana, segera analisa faktor dan kendala serta adakan tindaklanjut dari hasil monitoring tersebut. Bahkan melalui sistem informasi teknologi saat ini, hasil monitoring harus bisa dipantau secara (realtime) karena data bersifat fluktuatif dan dinamis dalam bentuk dasboard," ungkap Harry.

Sebagai lanjutan, kata dia, monitoring tersebutadalah adanya evaluasi yang merupakan penilaian kualitas dan capaian dari pelaksanaan program dengan didukung oleh indikator, parameter dan norma. "Salah satu indikator misalnya prosentase penerima manfaat yang mampu melakukan Activity Dayly Living (ADL). Untuk parameter setiap penyandang disabilitas berbeda-beda," tutur Harry.

"Misalnya Penyandang Disabilitas Intelektual sebelum proses habilitasi belum mampu berinteraksi dengan orang lain. Mereka hanya menunjukkan tatapan kosong dan senyum-senyum sendiri sehingga tidak menimbulkan relasi positip. Namun, setelah mengikuti berbagai terapisebagai paket rehabilitasi sosial mereka memiliki kemajuan dakam berinteraksi untuk memahami pesan yang disampaikan dalam komunikasi. Adapun norma akan terbentuk ketika mereka telah memenuhi syarat-syarat dalam komunikasi," tambahnya.

Indikator-indikator program rehabilitasi sosial Penyandang Disabilitas sesuai dengan jenisnya yaituPenyandang Disabilitas Fisik, Penyandang Disabilitas Mental, Penyandang Disabilitas Sensorik,Penyandang Disabilitas Intelektual dan Penyandang Disabilitas Ganda.

"Untuk mengoptimalkan langkah tersebut maka Kemensossegera membuat standarisasi monev dan pelaporan bagi penyandang disabilitas termasuk 19 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Rehsos Penyandang Disabilitas melalui sistem monitoring" ungkap Harry.

Dalam kesempatan ini, Dirjen Rehsos kembali menegaskan tujuan program rehsos Penyandang Disabilitas adalah memenuhi kebutuhan dan hak dasarnya, melaksanakan tugas dan peran sosial, serta mengatasi masalah dalam kehidupannya.

"Tujuan tersebut dapat diukur dari tujuan khusus program, misal meningkatnya penerima manfaat yang dapat memenuhi kebutuhan dasar dapat diukur dari kemampuan melakukan ADL, kemampuan aktualisasi diri dan kemampuan kembali ke keluarga. Namun, harus diiringi juga dengan kemampuan keluarga penerima manfaat dalam melaksanakan perawatan, pengasuhan dan perlindungan sosial mereka," kata Harry.

Jika program rehsos Penyandang Disabilitas berbasiskan komunitas melalui Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS), maka monitoring dan evaluasi harus dilakukan juga untuk mengukur kemampuan pelaksanaan ATENSI dan diiringi dengan peningkatan sumber daya manusia.

"Karena ATENSI merupakan layanan rehabilitasi sosial yang menggunakan pendekatan berbasis keluarga, komunitas dan atau residensial secara dinamis, integratif serta komplementari," ujar Harry. ( )

"Logical Framework Atensi Penyandang Disabilitas tersebut meliputi pemenuhan hidup layak, perawatan dan pengasuhan, dukungan keluarga serta terapi fisik, psikososial, dan mental spiritual. Selanjutnya, pelatihan vokasional dan pembinaan kewirausahaan, bantuan dan asistensi sosial serta dukungan aksesibilitas," jelasnya.

Pentingnya monev dalam pelaksanaan program diperkuat dengan pernyataan dari Inspektorat Jenderal Kemensos Bidang Rehabilitasi Sosial, Suzanti Nathalia yang menyampaikan hasil evaluasi program rehabilitasi sosial Penyandang Disabilitas tahun 2020. "Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) yang efektif dalam pengelolaan keuangan negara terkait dengan kebijakan program yang ada, " kata Suzanti.

Suzanti juga menyampaikan bahwa dalam pelaksanaan ATENSI Penyandang Disabilitas harus memperhatikan penggunaan anggaran, penatausahaan danpelaporan termasuk di dalamnya 19 UPT Balai Rehsos Penyandang Disabilitas. "Monev harus dilaksanakan karena bisa sebagai dasar perumusan kebijakan program di tahun 2021. Kemudian, perlu komitmen bersama dalam mewujudkan akuntabilitas keuangan, " tambahnya.Kegiatan yang diselenggarakan oleh Direktorat Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas diikuti 45 pegawainya dari tanggal 4 - 7 November 2020 di Avenzel Hotel dan Convention Bekasi. Melalui kegiatan evaluasi ini akan diketahui tingkat keberhasilan dan kendalaserta sinergitas upaya perbaikan dan peningkatan kualitas dalam pelaksanaan Program Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas.
(mhd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
HUT Ke-25 BMI Gelar...
HUT Ke-25 BMI Gelar Pelatihan Cukil Lino untuk Penyandang Disabilitas
Anggota DPRD dari Partai...
Anggota DPRD dari Partai Perindo Rangkul Penyandang Disabilitas Majukan Timor Tengah Selatan
Kasus Pelecehan Agus...
Kasus Pelecehan Agus Buntung, Polisi Endus Keterlibatan Ibu Kandung
Polisi Tangkap 3 Pelaku...
Polisi Tangkap 3 Pelaku Perundungan Anak Disabilitas yang Menyuruh Makan Daging Musang
Viral! Anak Berkebutuhan...
Viral! Anak Berkebutuhan Khusus Disuruh Makan Diduga Daging Musang
Sempat Masak Mi Instan...
Sempat Masak Mi Instan Sebelum Kabur, 13 Pasien Rehabilitasi Narkoba RS Jiwa Jambi Kelabuhi Penjaga
IPB, Ewindo, SLB G YBMU...
IPB, Ewindo, SLB G YBMU Baleendah Ajarkan Pertanian Inklusif Siswa Disabilitas
3 Trik Manipulasi Agus...
3 Trik Manipulasi Agus Disabilitas yang Wajib Diwaspadai Kaum Hawa, Jangan Sampai Terpedaya!
Persemaian Bibit Skala...
Persemaian Bibit Skala Besar di 5 Daerah Dukung Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Rekomendasi
Mekeng Minta Pemerintah...
Mekeng Minta Pemerintah Alokasi Khusus Sekolah Kedinasan untuk Warga NTT
Penerapan KUHP Baru...
Penerapan KUHP Baru 2026, LBH Ansor: Semangat Lepas dari Warisan Kolonial
Eliano Reijnders Dikabarkan...
Eliano Reijnders Dikabarkan Masuk Radar Transfer Klub Prancis
Berita Terkini
Banjir dan Longsor Terjang...
Banjir dan Longsor Terjang Kota Padangsidimpuan, Satu Orang Tewas
13 menit yang lalu
Bela sang Adik, Penyanyi...
Bela sang Adik, Penyanyi Dangdut Serli KDI Malah Jadi Korban Penganiayaan
46 menit yang lalu
BMKG: Gempa M5,2 Bayah...
BMKG: Gempa M5,2 Bayah Banten Masuk Kategori Megathrust Event, Tak Berpotensi Tsunami
1 jam yang lalu
INH-Komunitas Ojol Rawamangun...
INH-Komunitas Ojol Rawamangun Bersih-bersih Masjid dan Bagikan Makanan Buka Puasa
1 jam yang lalu
Terduga Pembakar Gerbong...
Terduga Pembakar Gerbong KA di Stasiun Tugu Yogya Di-blacklist Tak Boleh Naik Kereta
1 jam yang lalu
PosIND Salurkan Bansos...
PosIND Salurkan Bansos PKH dan Sembako di Tanjungpinang Capai 99%
1 jam yang lalu
Infografis
Jika Israel Langgar...
Jika Israel Langgar Gencatan Senjata, Houthi akan Terus Menyerang
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved