Ziarah ke Makam Ibunda Jokowi, Ini Doa dan Harapan Petani Tembakau
loading...
A
A
A
KARANGANYAR - Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jawa Tengah bersama pengurus DPN APTI berziarah ke makam Sudjiatmi Notomihardjo, ibunda Presiden Jokowi di Gondang Rejo, Kabupaten Karanganyar, Kamis (6/11/2020). Para petani tembakau ini berdoa bersama di depan pusara Sudjiatmi.
"Di samping merawat tradisi religi, tujuan utama ritual ziarah adalah mendoakan Ibunda Presiden Jokowi yang telah wafat. Dalam alunan suci ini, kami juga ngudo roso atas keprihatinan petani tembakau saat ini," kata ketua DPN APTI, Agus Parmuji dalam keterangan di Jakarta, Jumat (6/11/2020). (Baca juga: Cukai Rokok Tetap Naik, Petani Tembakau Tempuh Upaya Terakhir: Sowan ke Solo)
Agus menegaskan keprihatinan dan penderitaan petani tembakau atas hancurnya ekonomi salah satunya karena dampak pemerintah yang sudah menaikkan cukai di tahun ini dengan besaran 23%. "Dengan ritual ziarah yang sudah menjadi budaya kami, mengingat petani tembakau hampir 90% merupakan masyarakat Nahdliyin ini Allah SWT mengabulkan doa petani tembakau," ujarnya.
Petani tembakau dalam kesempatan itu juga memohon keikhlasan para tokoh bangsa, khususnya warga Nahdliyin untuk ikut mendoakan perjuangan petani tembakau. "Kami berdoa semoga Allah SWT meridhoi kami untuk terlepas dari penderitaan tekanan regulasi pusat yang mendapatkan tekanan asing," imbuhnya. (Baca juga: Peneliti Sebut Rencana Kenaikan Cukai Rokok Mesti Ditinjau Ulang)
Petani tembakau tak lupa mendoakan agar Jokowi dan pemerintah pusat juga para menteri mendengar suara petani tembakau. "Melihat penderitaan kami dan memposisikan kami sebagai rakyat yang dibahagiakan atas kebijakan pemerintah untuk tidak menaikan cukai lagi di tahun depan," tuturnya.
"Di samping merawat tradisi religi, tujuan utama ritual ziarah adalah mendoakan Ibunda Presiden Jokowi yang telah wafat. Dalam alunan suci ini, kami juga ngudo roso atas keprihatinan petani tembakau saat ini," kata ketua DPN APTI, Agus Parmuji dalam keterangan di Jakarta, Jumat (6/11/2020). (Baca juga: Cukai Rokok Tetap Naik, Petani Tembakau Tempuh Upaya Terakhir: Sowan ke Solo)
Agus menegaskan keprihatinan dan penderitaan petani tembakau atas hancurnya ekonomi salah satunya karena dampak pemerintah yang sudah menaikkan cukai di tahun ini dengan besaran 23%. "Dengan ritual ziarah yang sudah menjadi budaya kami, mengingat petani tembakau hampir 90% merupakan masyarakat Nahdliyin ini Allah SWT mengabulkan doa petani tembakau," ujarnya.
Petani tembakau dalam kesempatan itu juga memohon keikhlasan para tokoh bangsa, khususnya warga Nahdliyin untuk ikut mendoakan perjuangan petani tembakau. "Kami berdoa semoga Allah SWT meridhoi kami untuk terlepas dari penderitaan tekanan regulasi pusat yang mendapatkan tekanan asing," imbuhnya. (Baca juga: Peneliti Sebut Rencana Kenaikan Cukai Rokok Mesti Ditinjau Ulang)
Petani tembakau tak lupa mendoakan agar Jokowi dan pemerintah pusat juga para menteri mendengar suara petani tembakau. "Melihat penderitaan kami dan memposisikan kami sebagai rakyat yang dibahagiakan atas kebijakan pemerintah untuk tidak menaikan cukai lagi di tahun depan," tuturnya.
(poe)