Reproduksi Rate COVID-19 di Bawah Angka 1, Sleman Zona Kuning
loading...
A
A
A
SLEMAN - Kasus COVID-19 di Sleman , hingga Rabu (4/11/2020) secara akumulasi masih tinggi, yakni mencapai 1822 orang (tanpa gejala 1369% atau 75,14% dan bergejala 453% atau 24,86%). Namun untuk angka kesembuhan juga cukup tinggi dan angka kematian rendah.
Tingkat kesembuhan atau case recovery rate (CRR), mencapai 1584 orang atau 86.39%. Prosentase ini lebih tinggi dibandingkan CRR nasional yakni 82,8% dan global 72%. Sedangkan tingkat kematian atau case fatality rate (CFR) sebanyak 30 orang atau 1,65%, lebih rendah dibandingkan CFR nasional 3,4% dan global 2,6%. (Baca juga: Kampanye di Masa Pandemi, Sri Muslimatun Komitmen Lindungi Masyarakat )
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo mengatakan secara umum di Sleman antara penambahan kasus positif COVID-19 dan yang sembuh jumlahnya seimbang. Bahkan secara statistik untuk reproduksi rate (RR) COVID-19 dibawah angka 1, yaitu antara 0,6 - 0,7 dan ini sudah berlangsung selama 19 hari.
“Berdasarkan angka reproduksi rate tersebut, untuk angka penularan COVID-19 di Sleman dapat dikatakan melandai dan status Sleman masuk kategori zona kuning,” kata Joko soal perkembangan COVID-19 di Sleman, Kamis (5/11/2020).
Joko menjelaskan angka penularan COVID-19 dikatakan melandai dan rendah, jika RR dibawah 1. Berdasarkan hitungan rumus untuk penularan batasnya di angka 1. Artinya jika RR di angka satu berarti berpotensi menulari satu orang positif, jika angkanya 1,5 berpotensi menulari 1-2 orang dan seterusnya. (Baca juga: Faskes Darurat Covid-19 Sleman di Asrama Hahaji Hampir Penuh )
“Meski begitu, bukan berarti sekarang bisa santai, karena angka RR ini sensitif dan bisa berubah. Jika angka positif bertambah maka angka RR akan meningkat dan sebaliknya banyak yang sembuh angka RR akan menurun,” paparnya.
Joko menambahkan di Sleman sendiri dari 17 kapenewonan, hingga Rabu (4/11/2020) dua kapenewonan sudah masuk kategori hijau, yakni Prambanan dan Minggir dan kemungkinan akan bertambah lagi, sebab di Gamping angka RR sudah dibawah 1.
Tingkat kesembuhan atau case recovery rate (CRR), mencapai 1584 orang atau 86.39%. Prosentase ini lebih tinggi dibandingkan CRR nasional yakni 82,8% dan global 72%. Sedangkan tingkat kematian atau case fatality rate (CFR) sebanyak 30 orang atau 1,65%, lebih rendah dibandingkan CFR nasional 3,4% dan global 2,6%. (Baca juga: Kampanye di Masa Pandemi, Sri Muslimatun Komitmen Lindungi Masyarakat )
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo mengatakan secara umum di Sleman antara penambahan kasus positif COVID-19 dan yang sembuh jumlahnya seimbang. Bahkan secara statistik untuk reproduksi rate (RR) COVID-19 dibawah angka 1, yaitu antara 0,6 - 0,7 dan ini sudah berlangsung selama 19 hari.
“Berdasarkan angka reproduksi rate tersebut, untuk angka penularan COVID-19 di Sleman dapat dikatakan melandai dan status Sleman masuk kategori zona kuning,” kata Joko soal perkembangan COVID-19 di Sleman, Kamis (5/11/2020).
Joko menjelaskan angka penularan COVID-19 dikatakan melandai dan rendah, jika RR dibawah 1. Berdasarkan hitungan rumus untuk penularan batasnya di angka 1. Artinya jika RR di angka satu berarti berpotensi menulari satu orang positif, jika angkanya 1,5 berpotensi menulari 1-2 orang dan seterusnya. (Baca juga: Faskes Darurat Covid-19 Sleman di Asrama Hahaji Hampir Penuh )
“Meski begitu, bukan berarti sekarang bisa santai, karena angka RR ini sensitif dan bisa berubah. Jika angka positif bertambah maka angka RR akan meningkat dan sebaliknya banyak yang sembuh angka RR akan menurun,” paparnya.
Joko menambahkan di Sleman sendiri dari 17 kapenewonan, hingga Rabu (4/11/2020) dua kapenewonan sudah masuk kategori hijau, yakni Prambanan dan Minggir dan kemungkinan akan bertambah lagi, sebab di Gamping angka RR sudah dibawah 1.
(don)