Cakada dan Lurah Positif COVID-19, Gubernur Ganjar Minta Aparat Jadi Contoh
loading...
A
A
A
SEMARANG - Sebanyak enam pegawai Kelurahan Manyaran Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah, terpapar COVID-19. Kasus tersebut diketahui setelah salah satu perangkat kelurahan dinyatakan positif COVID-19.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengimbau aparatur negara mulai dari sipil, TNI, maupun Polri untuk berikan contoh baik protokol kesehatan. Hal ini menyusul adanya lurah di Semarang yang positif COVID-19.
Dia mengatakan, aparatur negara setiap harinya bertemu dan melayani masyarakat. Untuk itu, wajib memberikan contoh yang baik dalam melaksanakan protokol kesehatan. Terlebih, calon petahana Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi juga terpapar COVID-19.
“Kepada seluruh aparatur karena aparatur ini apakah sipil TNI Polri ini yang berisiko paling tinggi, karena harus melayani masyarakat, tiap hari harus bertemu masyarakat. Maka kenapa harus ada protokol kesehatan itu, maka kita memberikan contoh,” kata Ganjar di ruang kerjanya, Rabu (4/11/2020).
“Maka cuci tangan menjadi penting, untuk apa? Jangan sampai tangan yang sering megang apa-apa ini nempel ke mata, hidung, mulut,” katanya lagi. (Baca juga: Debat Terbuka Gibran-Teguh VS Bagyo-Supardjo Bakal Digelar, Ini Para Panelisnya)
Selain cuci tangan dan pakai masker, protokol kesehatan yang sering tanpa sadar tak ditaati adalah jaga jarak. Oleh karenanya, peran aparatur dalam hal promotif sangat dibutuhkan guna memberikan contoh kepada masyarakat. (Baca juga: Kontak dengan Pasien COVID-19, 1 Keluarga di Solo Menolak Diswab)
“Maka ini yang penting. Kalau pakai masker cuci tangan relatif bisa, nah seringkali orang-orang tidak sadar, wong cuman sebentar kok, lha ya cuman sebentar itu nemplok, ini yang mesti dijaga maka promotornya sekarang kita tingkatkan,” tegasnya.
Lihat Juga: Hadiri Majelis Sholawat Hari Santri Nasional, Ahmad Luthfi: Saya Juga Santri, Pencalonan Ini Ikhtiar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengimbau aparatur negara mulai dari sipil, TNI, maupun Polri untuk berikan contoh baik protokol kesehatan. Hal ini menyusul adanya lurah di Semarang yang positif COVID-19.
Dia mengatakan, aparatur negara setiap harinya bertemu dan melayani masyarakat. Untuk itu, wajib memberikan contoh yang baik dalam melaksanakan protokol kesehatan. Terlebih, calon petahana Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi juga terpapar COVID-19.
“Kepada seluruh aparatur karena aparatur ini apakah sipil TNI Polri ini yang berisiko paling tinggi, karena harus melayani masyarakat, tiap hari harus bertemu masyarakat. Maka kenapa harus ada protokol kesehatan itu, maka kita memberikan contoh,” kata Ganjar di ruang kerjanya, Rabu (4/11/2020).
“Maka cuci tangan menjadi penting, untuk apa? Jangan sampai tangan yang sering megang apa-apa ini nempel ke mata, hidung, mulut,” katanya lagi. (Baca juga: Debat Terbuka Gibran-Teguh VS Bagyo-Supardjo Bakal Digelar, Ini Para Panelisnya)
Selain cuci tangan dan pakai masker, protokol kesehatan yang sering tanpa sadar tak ditaati adalah jaga jarak. Oleh karenanya, peran aparatur dalam hal promotif sangat dibutuhkan guna memberikan contoh kepada masyarakat. (Baca juga: Kontak dengan Pasien COVID-19, 1 Keluarga di Solo Menolak Diswab)
“Maka ini yang penting. Kalau pakai masker cuci tangan relatif bisa, nah seringkali orang-orang tidak sadar, wong cuman sebentar kok, lha ya cuman sebentar itu nemplok, ini yang mesti dijaga maka promotornya sekarang kita tingkatkan,” tegasnya.
Lihat Juga: Hadiri Majelis Sholawat Hari Santri Nasional, Ahmad Luthfi: Saya Juga Santri, Pencalonan Ini Ikhtiar
(boy)