Data Akurat Jadi Kunci Debat Pilwali Surabaya
loading...
A
A
A
SURABAYA - Debat publik pertama Pilwali Kota Surabaya akan digelar besok menjadi pertarungan babak baru bagi kedua pasangan calon (paslon) yang bertarung.
Pasangan Eri Cahyadi-Armuji maupun Machfud Arifin-Mujiaman akan ditunggu kemampuannya dalam memaparkan data.
Pakar Politik dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim Abdussalam menuturkan, pemilih di Surabaya merupakan smart vooter yang paham data dan realitasnya sehingga tak bisa disajikan data yang bersifat ngawur.
“Debat yang terbatas akan menentukan. Dengan waktu yang terbatas memang harus tepat dan paslon yang punya kemampuan persuasif komunikatif akan bisa mendapat keuntungan,” kata Surokim, Selasa (3/11/2020).
Ia melanjutkan, pihaknya yakin kedua paslon akan berusaha menampilkan kemampuan terbaik di sesi debat publik yang pertama ini. Kedua paslon pun harus mencatat kalau publik juga akan mentracking data-data yang disuguhkan.
“Jadi saya berharap paslon bisa menampilkan data yang valid, biar tidak menjadi boomerang bagi mereka,” ungkapnya. (Baca juga: Istri Gorok Leher Suami di Pasuruan, Pelaku Sudah 8 Tahun Konsumsi Pil Kucing)
Ketua KPU Surabaya Nur Syamsi menuturkan, pada debat yang pertama ini kedua paslon akan bertarung gagasan dalam menjawab permasalahan dan tantangan Kota Surabaya, termasuk kondisi Kota Pahlawan di tengah pandemi COVID-19. (Baca juga: 30 Persen Belum Terserap, Stok Pupuk Jawa Timur Dipastikan Aman)
Para penelis nanti terdiri atas Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Prof Nurhasan, Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran Unair Prof Dr David S. Perdanakusuma, Dr Romy Hermawan dari Universitas Brawijaya Malang, Akhmad Jayadi Dosen Fakultas Ekonomi Unair dan Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS) Dr Sukadiono.
“Nantinya ada lima sub tema sekaligus lima pertanyaan oleh para lima panelis dari berbagai perguruan tinggi di Jatim,” kata Nur Syamsi.
Pasangan Eri Cahyadi-Armuji maupun Machfud Arifin-Mujiaman akan ditunggu kemampuannya dalam memaparkan data.
Pakar Politik dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim Abdussalam menuturkan, pemilih di Surabaya merupakan smart vooter yang paham data dan realitasnya sehingga tak bisa disajikan data yang bersifat ngawur.
“Debat yang terbatas akan menentukan. Dengan waktu yang terbatas memang harus tepat dan paslon yang punya kemampuan persuasif komunikatif akan bisa mendapat keuntungan,” kata Surokim, Selasa (3/11/2020).
Ia melanjutkan, pihaknya yakin kedua paslon akan berusaha menampilkan kemampuan terbaik di sesi debat publik yang pertama ini. Kedua paslon pun harus mencatat kalau publik juga akan mentracking data-data yang disuguhkan.
“Jadi saya berharap paslon bisa menampilkan data yang valid, biar tidak menjadi boomerang bagi mereka,” ungkapnya. (Baca juga: Istri Gorok Leher Suami di Pasuruan, Pelaku Sudah 8 Tahun Konsumsi Pil Kucing)
Ketua KPU Surabaya Nur Syamsi menuturkan, pada debat yang pertama ini kedua paslon akan bertarung gagasan dalam menjawab permasalahan dan tantangan Kota Surabaya, termasuk kondisi Kota Pahlawan di tengah pandemi COVID-19. (Baca juga: 30 Persen Belum Terserap, Stok Pupuk Jawa Timur Dipastikan Aman)
Para penelis nanti terdiri atas Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Prof Nurhasan, Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran Unair Prof Dr David S. Perdanakusuma, Dr Romy Hermawan dari Universitas Brawijaya Malang, Akhmad Jayadi Dosen Fakultas Ekonomi Unair dan Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS) Dr Sukadiono.
“Nantinya ada lima sub tema sekaligus lima pertanyaan oleh para lima panelis dari berbagai perguruan tinggi di Jatim,” kata Nur Syamsi.
(boy)