Suplai Air Baku Meningkat, Wilayah Sulit Air di Kota Makassar Berkurang
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Wilayah sulit air bersih akibat musim kemarau di Kota Makassar mulai berkurang. Kondisi itu dimungkinkan setelah suplai air baku dari Leko Pancing meningkat hingga 60%.
"Sekarang itu yang masuk suplai sudah 800 liter perdetik, kalau normal kan 1.500 berarti sudah naik 60%," ucap Humas PDAM Makassar, Muhammad Rusli, Senin (2/11/2020).
Suplai air baku yang meningkat, berdampak padaproduksi instalasi penjernih air (IPA) II Panaikang. Saat ini, IPA II Panaikan sudah memproduksi 1.100 liter dari produksi normalnya 1.300 liter.
"Jadi mulaimi agak normal, sekarang di instalasi kita sudah 1.100. Sekarang, dia sudah bermain 1.150, bermain di situki, kan tetap ada tambahan dari sungai Moncong Loe," ujarnya.
Saat ini, tersisa wilayah utara kota, yaitu Biringkanayya dan Tamalanrea yang mengalami kesulitan air. "Itu di sana memang sudah sering kekeringan , walau hampir musim normal itu kadang masih ada beberapa laporan, seperti Biringkanayya, Tamalanrea juga daerah Barukang itukan masuk ujung-ujung pipa di sana," ungkapnya.
Suplai air menggunakan truk tangki tetap beroperasi untuk melayani wilayah utara dan sebagian wilayah yang masih dalam tahap pengaliran kembali.
Sementara dari jumlah pelanggan yang belum teratasi untuk IPAL Panaikang tersisa 10% dari hampir 60.000 pelanggan.
Beberapa wilayah yang juga belum tersentuh tersebut diharapkan bersabar karena air berangsur dialirkan ke pipa sehingga memerlukan waktu beberapa hari.
"Jadi jika dipersentasi itu sisa 10%, kita rasakan kerena di sini semua masuk aduan, malah aduannya sekarang itu yang bertanya kenapa tetanggaku ada yang mengalir dan saya belum," katanya.
Sebelumnya, dalam 3 bulan terakhir sejumlah wilayah di Kota Makassar mengalami kesulitan air.Supla hanya sebanyak 300-400 liter perdetik. Kondisi ini diakibatkan suplai air baku Leko Pancing Maros untuk beberapa wilayah timur dan utara hanya 10%.
Imbasnya wilayah Kecamatan Tallo, Kecamatan Ujung Tanah, Sebagian Kecamatan Panakkukang, Kecamatan Tamalanrea dan Kecamatan Biringkananyya serta Kecamatan Manggala mengalami kekeringan .
"Sekarang itu yang masuk suplai sudah 800 liter perdetik, kalau normal kan 1.500 berarti sudah naik 60%," ucap Humas PDAM Makassar, Muhammad Rusli, Senin (2/11/2020).
Suplai air baku yang meningkat, berdampak padaproduksi instalasi penjernih air (IPA) II Panaikang. Saat ini, IPA II Panaikan sudah memproduksi 1.100 liter dari produksi normalnya 1.300 liter.
"Jadi mulaimi agak normal, sekarang di instalasi kita sudah 1.100. Sekarang, dia sudah bermain 1.150, bermain di situki, kan tetap ada tambahan dari sungai Moncong Loe," ujarnya.
Saat ini, tersisa wilayah utara kota, yaitu Biringkanayya dan Tamalanrea yang mengalami kesulitan air. "Itu di sana memang sudah sering kekeringan , walau hampir musim normal itu kadang masih ada beberapa laporan, seperti Biringkanayya, Tamalanrea juga daerah Barukang itukan masuk ujung-ujung pipa di sana," ungkapnya.
Suplai air menggunakan truk tangki tetap beroperasi untuk melayani wilayah utara dan sebagian wilayah yang masih dalam tahap pengaliran kembali.
Sementara dari jumlah pelanggan yang belum teratasi untuk IPAL Panaikang tersisa 10% dari hampir 60.000 pelanggan.
Beberapa wilayah yang juga belum tersentuh tersebut diharapkan bersabar karena air berangsur dialirkan ke pipa sehingga memerlukan waktu beberapa hari.
"Jadi jika dipersentasi itu sisa 10%, kita rasakan kerena di sini semua masuk aduan, malah aduannya sekarang itu yang bertanya kenapa tetanggaku ada yang mengalir dan saya belum," katanya.
Sebelumnya, dalam 3 bulan terakhir sejumlah wilayah di Kota Makassar mengalami kesulitan air.Supla hanya sebanyak 300-400 liter perdetik. Kondisi ini diakibatkan suplai air baku Leko Pancing Maros untuk beberapa wilayah timur dan utara hanya 10%.
Imbasnya wilayah Kecamatan Tallo, Kecamatan Ujung Tanah, Sebagian Kecamatan Panakkukang, Kecamatan Tamalanrea dan Kecamatan Biringkananyya serta Kecamatan Manggala mengalami kekeringan .
(luq)