AMPHURI Akan Akomodir Masyarakat yang Siap Laksanakan Umrah saat Pandemi
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Masyarakat yang mau dan siap melaksanakan ibadah umrah di tengah pandemi COVID-19 bisa diakomodir. Hal tersebut diakui oleh Ketua Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua), H Ardiansyah, Senin (2/11/2020).
Dia mengatakan, jamaah yang bisa berangkat umrah di tengah pandemi adalah yang memenuhi persyaratan sesuai dengan regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah Arab Saudi , seperti batasan usia, bebas penyakit komorbid, harus melakukan tes PCR, dan beberapa syarat lainnya.
Video: Umrah Perdana Jemaah Indonesia
Selain itu, jamaah juga harus siap mengikuti semua protokol kesehatan yang dilakukan dengan sangat ketat serta siap menanggung biaya yang lebih tinggi karena penerapan protokol kesehatan .
"Kalau misal ada jamaah yang mau berangkat, tetapi dia memenuhi persyaratan-persyaratan dan dia mau bertanggung jawab atas keinginan itu, yah tidak ada masalah," kata Ardi.
Sebelumnya, pada tanggal 1 November 2020, sebanyak 317 jamaah umrah dari Indonesia berangkat ke Arab Saudi. Jamaah umrah yang berangkat tersebut didominasi pengelola travel yang hendak melihat langsung kesiapan Arab Saudi menyambut jamaah umrah di masa new normal.
Ardi mengatakan, nantinya pihaknya akan mengedukasi dan melakukan sosialisasi kepada seluruh calon jamaah di Indonesia.
"Keinginan besar mereka ada cuma memang melihat syarat-syarat yang begitu ketat dan juga tentunya biaya yang membengkak akibat mengikuti protap COVID-19 , jamaah ada yang masih menunggu kondisi membaik dan normal. Jadi mereka yang berangkat nantinya memang terseleksi dan bersedia mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan," pungkas Ardi.
Dia mengatakan, jamaah yang bisa berangkat umrah di tengah pandemi adalah yang memenuhi persyaratan sesuai dengan regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah Arab Saudi , seperti batasan usia, bebas penyakit komorbid, harus melakukan tes PCR, dan beberapa syarat lainnya.
Video: Umrah Perdana Jemaah Indonesia
Selain itu, jamaah juga harus siap mengikuti semua protokol kesehatan yang dilakukan dengan sangat ketat serta siap menanggung biaya yang lebih tinggi karena penerapan protokol kesehatan .
"Kalau misal ada jamaah yang mau berangkat, tetapi dia memenuhi persyaratan-persyaratan dan dia mau bertanggung jawab atas keinginan itu, yah tidak ada masalah," kata Ardi.
Sebelumnya, pada tanggal 1 November 2020, sebanyak 317 jamaah umrah dari Indonesia berangkat ke Arab Saudi. Jamaah umrah yang berangkat tersebut didominasi pengelola travel yang hendak melihat langsung kesiapan Arab Saudi menyambut jamaah umrah di masa new normal.
Ardi mengatakan, nantinya pihaknya akan mengedukasi dan melakukan sosialisasi kepada seluruh calon jamaah di Indonesia.
"Keinginan besar mereka ada cuma memang melihat syarat-syarat yang begitu ketat dan juga tentunya biaya yang membengkak akibat mengikuti protap COVID-19 , jamaah ada yang masih menunggu kondisi membaik dan normal. Jadi mereka yang berangkat nantinya memang terseleksi dan bersedia mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan," pungkas Ardi.
(luq)