Tiba di Mekkah, Begini Proses Keberangkatan Perdana Umrah Masa Pandemi
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Sebanyak 317 jamaah umrah Indonesia akhirnya tiba di Mekkah. Sebelumnya, para jamaah melewati sejumlah proses agar keamanan dan kenyamanan mereka terjamin saat melaksanakan ibadah di masa pandemi .
Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) HM Azhar Gazali, mengatakan 317 jamaah yang berangkat perdana di masa pandemi adalah didominasi oleh pemilik travel. Sebagiannya lagi adalah jamaah umrah Amphuri dan jamaah diluar umrah.
"Mayoritas owner travel yang akan cek dan melihat langsung kondisi bagaimana umrah masa pandemi, berikut regulasi dan tantangannya, demi keamanan, kenyamanan dan keselamatan jamaah," ujar Azhar.
Keberangkatan umrah perdana ini adalah melalui Bandar Udara Soekarno Hatta, dimana sebelumnya telah dilakukan pengecekan kesiapan jamaah di Bandara dan dilepas langsung oleh Dirbina Haji Umrah Kemenag H Arfi Hatim, Dubes Arab Saudi Esam A Abid Elthagafi, dan beberapa pejebat dari Kementerian Agama serta pejabat Kemenkes & BNPB.
Sesuai protokol kesehatan, pesawat yang digunakan adalah SV 817 type Boeing 777 dan tidak terisi penuh, serta jika ada yang melepas masker langsung ditegur. "Di pesawat ada dua formulir pernyataan kesehatan yang dikeluarakan oleh Kementerian Kesehatan dan BNPB Saudi yang harus diisi oleh semua jamaah," urai Azhar.
Pesawat perdana dari Indonesia tiba pada pukul 18.16 waktu Arab Saudi dan merupakan rombongan ke-2 yang datang setelah Pakistan. Indonesia dan Pakistan termasuk dua negara yang diperbolehkan melakukan umrah saat negara lain belum ada yang masuk.
Saat turun dari pesawat, para jamaah disambut langsung oleh Wakil Kementerian Haji Umrah Arab Saudi dan jajarannya. Setelah itu, sejumlah pemeriksaan dilakukan diantaranya, 2 kali pemeriksaan form kesehatan, 1 kali pemeriksaan suhu tubuh, pemeriksaan keaslian PCR, dan pemeriksaan imigrasi serta pengambilan bagasi yang telah disterilkan.
Usai pemeriksaan dan keluar, para jamaah disambut oleh Konjen RI Jeddah Eko Hartono dan Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Djumali. Lalu menuju bus yang telah disediakan. Bus hanya terisi 40% saja yaitu 18 jamaah.
Sesampai di Kota Mekkah, para jamaah langsung menuju hotel dan akan mengikuti proses karantina selama tiga hari. Selama karantina, jamaah tidak bisa keluar kamar, bahkan hanya ke lobby serta makan malam diantar ke kamar masing-masing oleh perugas hotel
"Hotel dari pesawat perdana di 2 hotel adalah Conrad & Hilton Suites bintang 5, perlu diketahui tempat karantina atau hotel disesuaikan dengan paket yang dipilih dan dibeli jamaah," pungkas Azhar.
Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) HM Azhar Gazali, mengatakan 317 jamaah yang berangkat perdana di masa pandemi adalah didominasi oleh pemilik travel. Sebagiannya lagi adalah jamaah umrah Amphuri dan jamaah diluar umrah.
"Mayoritas owner travel yang akan cek dan melihat langsung kondisi bagaimana umrah masa pandemi, berikut regulasi dan tantangannya, demi keamanan, kenyamanan dan keselamatan jamaah," ujar Azhar.
Keberangkatan umrah perdana ini adalah melalui Bandar Udara Soekarno Hatta, dimana sebelumnya telah dilakukan pengecekan kesiapan jamaah di Bandara dan dilepas langsung oleh Dirbina Haji Umrah Kemenag H Arfi Hatim, Dubes Arab Saudi Esam A Abid Elthagafi, dan beberapa pejebat dari Kementerian Agama serta pejabat Kemenkes & BNPB.
Sesuai protokol kesehatan, pesawat yang digunakan adalah SV 817 type Boeing 777 dan tidak terisi penuh, serta jika ada yang melepas masker langsung ditegur. "Di pesawat ada dua formulir pernyataan kesehatan yang dikeluarakan oleh Kementerian Kesehatan dan BNPB Saudi yang harus diisi oleh semua jamaah," urai Azhar.
Pesawat perdana dari Indonesia tiba pada pukul 18.16 waktu Arab Saudi dan merupakan rombongan ke-2 yang datang setelah Pakistan. Indonesia dan Pakistan termasuk dua negara yang diperbolehkan melakukan umrah saat negara lain belum ada yang masuk.
Saat turun dari pesawat, para jamaah disambut langsung oleh Wakil Kementerian Haji Umrah Arab Saudi dan jajarannya. Setelah itu, sejumlah pemeriksaan dilakukan diantaranya, 2 kali pemeriksaan form kesehatan, 1 kali pemeriksaan suhu tubuh, pemeriksaan keaslian PCR, dan pemeriksaan imigrasi serta pengambilan bagasi yang telah disterilkan.
Usai pemeriksaan dan keluar, para jamaah disambut oleh Konjen RI Jeddah Eko Hartono dan Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Djumali. Lalu menuju bus yang telah disediakan. Bus hanya terisi 40% saja yaitu 18 jamaah.
Sesampai di Kota Mekkah, para jamaah langsung menuju hotel dan akan mengikuti proses karantina selama tiga hari. Selama karantina, jamaah tidak bisa keluar kamar, bahkan hanya ke lobby serta makan malam diantar ke kamar masing-masing oleh perugas hotel
"Hotel dari pesawat perdana di 2 hotel adalah Conrad & Hilton Suites bintang 5, perlu diketahui tempat karantina atau hotel disesuaikan dengan paket yang dipilih dan dibeli jamaah," pungkas Azhar.
(agn)