Diterpa Kampanye Hitam, Emak-emak Pasang Badan Bela Anir-Lutfi
loading...
A
A
A
PANGKEP - Kampanye hitam yang mengarah ke pasangan Andi Nirawati-Lutfi Hanafi (Anir-Lutfi) di Pilkada Pangkep, mendapat tanggapan dari emak-emak di Kecamatan Ma'rang, Kelurahan Attangsalo.
Di sela-sela pelatihan pembuatan Kue Bolu Iris ala Anir-Lutfi , Leni Asmayanti (29) mengaku selama ini dirinya tidak pernah mendapatkan hal seperti yang dituduhkan. Justru sebaliknya, pihaknya mendapat penjelasan yang baik perihal program prioritas Anir-Lutfi.
"Selama ini tim Anir-Lutfi selalu bagus dalam menyampaikan program prioritas. Ini yang buat saya tertarik untuk mendukung paslon nomor urut 4," kata Leni.
Leni dan ibu-ibu Kelurahan Attangsalo tampak antusias mengikuti pelatihan pembuatan Kue Bolu Iris. Selain itu, dia menuturkan, Andi Nirawati sebagai satu-satunya calon bupati perempuan Pangkep sudah layak menjadi seorang kepala daerah.
"Menurutku layak Ibu Anir, kan dulu juga sudah ada presiden perempuan, apalagi sekarang juga banyak dari tingkat desa sampai provinsi adami. Jadi laki-laki wajib sebagai pemimpin itu tidak harus, perempuan sudah bisa juga," tuturnya.
Selain itu, berdasarkan pemaparan tim Anir-Lutfi , dia bilang hal yang paling dibutuhkan keluarganya ialah program prioritas bantuan modal usaha Rp10 juta per kepala keluarga (KK). Harapannya, dengan modal tersebut dirinya bisa membuat jualan kiosnya lebih besar lagi.
Hal yang sama diungkapkan Hasmawati (33). Dia menyebut, selama ini dia menjelaskan kepada masyarakat terkait dengan program prioritas berdasarkan penjelasan dari tim Anir-Lutfi. Relawan di Desa Pitusunggu itu pun tidak pernah mendapat arahan negatif. Melainkan selalu mengutamakan program prioritas Anir-Lutfi .
"Saya tahu itu ada video-video yang beredar. Tidak benar begitu. Tim Anir-Lutfi menjelaskan sesuai program prioritas. Kalau saya, kan ada itu video yang diupload di YouTube itu. Jadi saya jelaskan lewat situ, lebih mudah jadinya. Seperti program bantuan modal usaha, program Kawasan Industri Pangkep, lengkap semua," kata Hasmawati di sela-sela pelatihan pembuatan Kue Bolu Iris di rumahnya.
Perihal pemimpin perempuan pun ditanggapinya biasa saja. Bahkan, sudah dua periode ini di desanya dipimpin oleh seorang perempuan.
Di sela-sela pelatihan pembuatan Kue Bolu Iris ala Anir-Lutfi , Leni Asmayanti (29) mengaku selama ini dirinya tidak pernah mendapatkan hal seperti yang dituduhkan. Justru sebaliknya, pihaknya mendapat penjelasan yang baik perihal program prioritas Anir-Lutfi.
"Selama ini tim Anir-Lutfi selalu bagus dalam menyampaikan program prioritas. Ini yang buat saya tertarik untuk mendukung paslon nomor urut 4," kata Leni.
Leni dan ibu-ibu Kelurahan Attangsalo tampak antusias mengikuti pelatihan pembuatan Kue Bolu Iris. Selain itu, dia menuturkan, Andi Nirawati sebagai satu-satunya calon bupati perempuan Pangkep sudah layak menjadi seorang kepala daerah.
"Menurutku layak Ibu Anir, kan dulu juga sudah ada presiden perempuan, apalagi sekarang juga banyak dari tingkat desa sampai provinsi adami. Jadi laki-laki wajib sebagai pemimpin itu tidak harus, perempuan sudah bisa juga," tuturnya.
Selain itu, berdasarkan pemaparan tim Anir-Lutfi , dia bilang hal yang paling dibutuhkan keluarganya ialah program prioritas bantuan modal usaha Rp10 juta per kepala keluarga (KK). Harapannya, dengan modal tersebut dirinya bisa membuat jualan kiosnya lebih besar lagi.
Hal yang sama diungkapkan Hasmawati (33). Dia menyebut, selama ini dia menjelaskan kepada masyarakat terkait dengan program prioritas berdasarkan penjelasan dari tim Anir-Lutfi. Relawan di Desa Pitusunggu itu pun tidak pernah mendapat arahan negatif. Melainkan selalu mengutamakan program prioritas Anir-Lutfi .
"Saya tahu itu ada video-video yang beredar. Tidak benar begitu. Tim Anir-Lutfi menjelaskan sesuai program prioritas. Kalau saya, kan ada itu video yang diupload di YouTube itu. Jadi saya jelaskan lewat situ, lebih mudah jadinya. Seperti program bantuan modal usaha, program Kawasan Industri Pangkep, lengkap semua," kata Hasmawati di sela-sela pelatihan pembuatan Kue Bolu Iris di rumahnya.
Perihal pemimpin perempuan pun ditanggapinya biasa saja. Bahkan, sudah dua periode ini di desanya dipimpin oleh seorang perempuan.