Paguyuban Tionghoa Surabaya Serahkan Bantuan ke Kodam Brawijaya

Jum'at, 08 Mei 2020 - 14:13 WIB
loading...
Paguyuban Tionghoa Surabaya...
Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya menyerahkan bantuan di Kodam V Brawijaya Surabaya, Jumat (08/5/2020). Foto/SINDONews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Di tengah sulitnya menjalanan roda bisnis akibat wabah Corona, para pengusaha yang tergabung dalam Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya terus berusaha membantu meringankan beban masyarakat terdampak COVID-19.

Mereka berkeliling ke sejumlah instansi baik pemerintah, swasta dan kantong-kantong organisasi masyarakat untuk menyalurkan bantuan.

Setelah sebelumnya menyalurkan bantuan ke pemprov jatim, pemkot, Polda Jawa Timur, Polrestabes Surabaya, Organisasi Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, kali ini mereka menyerahkan bantuan di Kodam V Brawijaya Surabaya.

Pada tahap pertama, sebanyak 20 ton beras, 5.450 buah masker, 4000 buah sabun cuci tangan dan 1000 paket sembako lebaran disalurkan melalui Kodam V Brawijaya untuk diserahkan kepada masyarakat yang terdampak COVID-19.

Ketua Paguyuban Masyarakat Tionghoa, Alim Markus, mengakui bahwa di tengah pandemi saat ini beban para pengusaha memang sangat berat. Selain bisnisnya drop, para pengusaha harus tetap menggaji karyawan dan menyiapkan Tunjangan Hari Raya (THR).

"Tapi kita minta pengusaha-pengusaha besar yang ada di Jawa Timur ini untuk bersama-sama meringankan beban hidup mayarakat terdampak Covid-19," kata dia usai menyerahkan bantuan di Kodam V Brawjaya Surabaya, Jumat (08/5/2020).

Menurut Alim Markus, untuk menghadapi paceklik akibat wabah corona seperti saat ini dibutuhkan kegotong-royongan antar pengusaha, pemerintah dan seluruh lembaga yang ada di masyarakat. "Ini merupakan kegotong royongan. Saya sendiri kan gak kuat," kata dia.

Dia berharap, masyarakat Jawa Timur khususnya di tiga wilayah yang saat ini diterapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) supaya menaati aturan yang sudah ditetapkan pemerintah. Hal itu semata-mata agar mata rantai penyebaran virus Corona bisa diputuh dan PSBB segera dicabut.

"Mungkin PSBB di perpanjang, tapi jangan diperpanjang terus. Maksimal dua kalilah, supaya masyarakat bisa usaha lagi karena mereka uangnya terbatas," kata dia.

Sementara itu, Pangdam V Brawijaya, Widodo Irsyansyah, mengatakan, wabah COVID-19 ini cukup berdampak pada ekonomi masyarakat, terutama para pekerja di sektor informal. "Mereka sangat terpukul dengan dampak COVID-19 ini," kata dia.

Namun dengan adanya kepedulian para pengusaha seperti Paguyuban Masyarakat Tionghoa ini bisa meringankan kebutuhan hidup masyarakat. "Saya bersyukur masih ada paguyuban seperti pagi ini sangat peduli untuk sama-sama mengatasi kesulitan masyarakat yang terdampak COVID-19 ini," pungkas dia.
(nth)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5395 seconds (0.1#10.140)