Peringatan Sumpah Pemuda di Jateng, Dihadiri Difabel Hingga Mantan Teroris
loading...
A
A
A
"Jangan lupa, Sumpah Pemuda mengingatkan pada kita tentang berbangsa, berbahasa dan ber Indonesia. Setiap melangkah, harus selalu ada kepentingan nasional, kepentingan bersama yang harus dijaga," ucapnya.
Meski terkadang tidak selalu bulat, namun setidaknya semuanya memegang teguh Bhineka Tunggal Ika. Dengan begitu lanjut Ganjar, maka anak-anak muda Indonesia akan semakin berprestasi.
Salah satu penyandang disabilitas, Prasasthi Wahyu Haryono. Ia merasa sangat terhormat bisa diundang mengikuti upacara peringatan Sumpah Pemuda . (Baca juga: Libur Panjang, Penyeberangan ke Bali Lewat Banyuwangi Meningkat )
"Mari anak-anak muda terus memberikan inspirasi bagi semua orang. Khususnya penyandang disabilitas, jangan putus asa. Difabel atau tidak, itu kembali pada diri kita sendiri, niat, tekad dan perjuangan," kata Prasasthi.
Ia mengajak anak-anak muda terus produktif dan berkarya. Anak muda juga harus pandai menyesuaikan diri dengan keadaan. "Pokoknya harus tetap semangat," pungkasnya.
Meski terkadang tidak selalu bulat, namun setidaknya semuanya memegang teguh Bhineka Tunggal Ika. Dengan begitu lanjut Ganjar, maka anak-anak muda Indonesia akan semakin berprestasi.
Salah satu penyandang disabilitas, Prasasthi Wahyu Haryono. Ia merasa sangat terhormat bisa diundang mengikuti upacara peringatan Sumpah Pemuda . (Baca juga: Libur Panjang, Penyeberangan ke Bali Lewat Banyuwangi Meningkat )
"Mari anak-anak muda terus memberikan inspirasi bagi semua orang. Khususnya penyandang disabilitas, jangan putus asa. Difabel atau tidak, itu kembali pada diri kita sendiri, niat, tekad dan perjuangan," kata Prasasthi.
Ia mengajak anak-anak muda terus produktif dan berkarya. Anak muda juga harus pandai menyesuaikan diri dengan keadaan. "Pokoknya harus tetap semangat," pungkasnya.
(eyt)