Wali Kota Aminullah: UMKM Banda Aceh Tumbuh 98 Persen

Senin, 26 Oktober 2020 - 15:58 WIB
loading...
Wali Kota Aminullah:...
Sejak menjabat Wali Kota Banda Aceh pada medio 2017, Aminullah Usman menaruh perhatian besar terhadap pembangunan sektor ekonomi. Salah satunya dengan memberdayakan UMKM.
A A A
BANDA ACEH - Sejak menjabat Wali Kota Banda Aceh pada medio 2017, Aminullah Usman menaruh perhatian besar terhadap pembangunan sektor ekonomi. Salah satunya dengan memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Di mata bankir senior tersebut, UMKM dapat diandalkan menjadi tulang punggung atau roda penggerak perekonomian kota. Berdasarkan analisisnya, geliat UMKM pun sangat dibutuhkan dalam pengembangan sektor pariwisata Banda Aceh yang semakin diminati dunia.

Untuk menopang kebangkitan UMKM, Aminullah membuat gebrakan baru dengan mendirikan lembaga keuangan mikro Mahirah Muamalah Syariah (MMS). “Ini pertama dan satu-satunya di Indonesia hingga saat ini,” katanya, Senin 26 Oktober 2020 di pendopo.

Tujuan utamanya, untuk membuka akses permodalan seluas-luasnya bagi para pelaku UMKM. Di samping itu, juga untuk memberangus aktivitas rentenir yang banyak menjerat pengusaha kecil. “MMS pun berkembang pesat. Asetnya sudah mencapai Rp 38 miliar dengan pembiayaan Rp 17 miliar,” katanya lagi.

Analisis mantan Dirut Bank Aceh ini tak meleset. UMKM tumbuh subur bak jamur di musim hujan di Ibukota Provinsi Aceh. “Jumlahnya naik drastis dari 8.255 unit pada 2017 menjadi 15.105 unit usaha per 30 September 2020. Kenaikannya setara dengan 98 persen,” ungkapnya.

Kata Aminullah, pertumbuhan UMKM berbanding lurus dengan peningkatan perekonomian kota. “Menjamurnya UMKM menyerap banyak tenaga kerja lokal sehingga mengurangi angka pengangguran dan berkontribusi menekan angka kemiskinan.”

Ia merincikan, angka pengangguran yang tercatat sebesar 7,75 persen pada 2017 berkurang menjadi 6,92 persen pada akhir 2019. “Sementara kemiskinan juga menurun dari 7,44 persen pada 2017 menjadi 7,22 persen pada 2019.”

Turunnya angka kemiskinan dan pengangguran mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kota paling barat di Pulau Sumatra ini. “Pada 2017, IPM Banda Aceh 83,95 dan naik drastis menjadi 85,07 pada 2019. Pencapaian yang luar biasa karena IPM Banda Aceh terbaik nasional di bawah Yogyakarta dari 514 kabupaten/kota di Indonesia,” katanya.

Masih menurut Aminullah, korelasi antara kebangkitan UMKM dan berdenyutnya sektor pariwisata pun tampak nyata sebelum pandemi Covid-19. “Jumlah kunjungan wisatawan meningkat tajam dari 288.303 orang pada 2017 menjadi 503.992 orang pada 2019. Persentase peningkatannya sebesar 75 persen,” katanya lagi.

Ia pun bertekad di sisa periode pemerintahannya bersama Wakil Wali Kota Zainal Arifin, terus memfokuskan pembangunan sektor ekonomi, di samping agama dan pendidikan. “Insyaallah dengan tiga pilar pembangunan kota tersebut, visi ‘Banda Aceh Gemilang dalam Bingkai Syariah’ akan mampu kita wujudkan demi peningkatan kesejahteraan seluruh warga kota,” ujarnya.
(ars)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.8963 seconds (0.1#10.140)