Aek Nauli Elephant Conservation Camp (ANECC), Rumah Gajah Sumatera yang Jadi Destinasi Alternatif

Minggu, 25 Oktober 2020 - 10:14 WIB
loading...
Aek Nauli Elephant Conservation...
Wisatawan bermain bersama gajah Sumatera di ANECC, beberapa waktu lalu.Foto/SINDOnews/Ricky F Hutapea
A A A
Jika hendak menikmati keindahan panorama Danau Toba di Parapat ,tidak ada salahnya singgah ke Aek Nauli Elephant Conservation Camp (ANECC) di Kabupaten Simalungun yang berada di di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK), Aek Nauli, Kecamatan Dolok Panribuan.

(Baca juga: Prajurit Belanda Terdiam, Atas Kuasa Alloh, Kiai Marogan Tunjukkan Ada Ikan Dalam Buah Kelapa)

Kawasan hutan pinus yang menjadi lokasi pelestarian gajah Sumatera, letaknya sangat strategis di jalan lintas Pematangsiantar-Parapat, membuat wisatawan tidak sulit untuk menjangkaunya.

(Baca juga: Kisah Pertarungan Sengit Santri Tebu Ireng Melawan Dukun Sakti Kebo Ireng)

Dari Kota Pematangsiantar hanya butuh waktu 45 menit untuk bisa sampai ke ANECC, dan sekitar 20 menit dari Parapat. Lokasinya yang berada di tengah hutan pinus seluas 200 hektare,membuat wisatawan akan menikmati udara dingin dan segar serta cocok untuk lokasi melepas kepenatan setelah lelah mengendarai mobil dalam perjalan menuju kawasan Danau Toba.

Masuk ke lokasi ANECC, wisatawan atau pengunjung tidak dipungut biaya dan hanya mengisi buku tamu. Setelah masuk ke lokasi ANECC pengunjung akan melihat empat ekor gajah jinak yang pintar, cerdas dan siap menghibur pengunjung, tentunya dengan didampingi mahout atau pawang gajah.

Keempat gajah jinak yang diberi nama Siti Zubaidah berusia sekitar 37 tahun asal Palembang, Luis Vigo Jantan (11 tahun) asal Cikampak ,Vini Alvionita Betina (30 tahun) asal Sosa dan Ester Juwita (36 tahun ) asal Palembang.

Hanya dengan membeli seikat tebu seharga Rp 20 ribu,pengunjung ANECC sudah dapat menikmati kecerdasan keempat gajah yang siap menuruti perintah yang dimintakan,seperti mengangkat kaki,menggelengkan kepala,memintanya duduk dan photo bersama.

Menurut Ilham Pasaribu,salah seorang pelatih gajah ,selain sebagai kawasan konservasi gajah yang merupajan hewan langka dan terancam punah ANECC juga merupakan tujuan wisata menikmati sensasi gajah.

Ilham mengatakan keempat individu gajah yang ada di ANECC memiliki kepintaran masing-masing, mulai dari menari, berhitung, main bola, duduk, salam belalai. "Selain sebagai kawasan konservasi ,ANECC juga menawarkan sensasi gajah jinak yang sudah langka kepada wisatawan atau pengunjung," ujar Ilham.

Ilham menambahkan ANECC juga diharapkan mampu menjadi salah satu destinasi pariwisata altenatif di kawasan Danau Toba.

Selain itu, ANECC juga diharapkan Ilham menjadi objek wistaa edukasi yang mampu memberikan pemahaman kepada pengunjung atau wisatawan untuk peduli terhadap kelestarian gajah yang mampu berkomunikasi dengan manusia.

Jadi jika menuju Parapat atau Danau Toba, tidak ada salahnya anda singgah ke ANECC untuk melepas penat sekaligus menikmati sensasi gajah pintar dan cerdas.
(zil)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1048 seconds (0.1#10.140)