Menakar Peluang Investasi di Banten di Tengah dan Pasca-Pandemi

Jum'at, 23 Oktober 2020 - 21:03 WIB
loading...
Menakar Peluang Investasi di Banten di Tengah dan Pasca-Pandemi
Gubernur Banten Wahidin Halim Mendampingi Presiden RI Jokowi dalam peresmian pabrik baru Polyethylene (PE) milik PT Chandra Asri Petrochemical. (Foto/Ist)
A A A
BANTEN - Penanaman modal merupakan komponen makro penggerak dinamika ekonomi daerah. Salah satu tantangannya kini adalah persaingan antar wilayah, baik lokal, regional, nasional, maupun internasional.

Sebagai upaya meningkatkan minat calon-calon penanam modal (investor) dalam dan luar negeri untuk menanamkan modalnya, diperlukan peningkatan daya saing dan inovasi daerah.

Di bawah kepemimpinan Wahidin Halim dan Andika Hazrumy sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur, Pemprov Banten sangat konsen terhadap ketersediaan layanan dasar berupa infrastruktur yang memadai, layanan kesehatan dan pendidikan serta dukungan terhadap aktivitas ekonomi, seperti layanan perizinan yang efisien, menyediakan kawasan strategis, hingga memberikan informasi potensi investasi wilayah di Banten.


Langkah-langkah tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memberikan kemudahan dan kepastian berinvestasi di Banten.

Di Provinsi Banten terdapat 13 Proyek Strategis Nasional (PSN) pada 7 sektor dari 227 PSN pada 26 sektor yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Proyek-proyek tersebut diantaranya, pembangunan 5 jalan tol, pembangunan jalur kereta api, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga sumber energi terbarukan.

Kemudian, pembangunan dua bendungan, yaitu Bendungan Karian dan Sindangheula yang akan memasok air baku untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan industry di Banten, pembangunan KEK Tanjung Lesung, pembangunan Tanggul Laut dan percepatan infrastruktur pendukung kawasan pariwisata. Keseluruhan PSN di Banten ditargetkan selesai pada tahun 2022 mendatang.

Sebagai salah satu proyek pendorong penanaman modal, proyek pembangunan Tol Serang-Panimbang saat ini pencapaian sudah mencapai 73 persen. Jalan Tol Serang-Panimbang memiliki total panjang lintasan 83,6 km, dibagi menjadi tiga seksi. Seksi I Serang-Rangkasbitung (26,5 km), seksi II Rangkasbitung-Cileles (24,1 km), seksi IIIa Cileles-Bojong.

Dibukanya Tol Serang – Panimbang akan terbuka akses ke Selatan Banten, sehingga ada potensi terbangunnya kawasan industri baru di Kabupaten Lebak, antara lain sedang direncanakan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Cileles yang luasnya hampir 2.000 Ha, dimana posisi rencana kawasan tersebut dekat pintu tol, menjadikan kawasan ini sangat strategis, bebas dari kemacetan dan mempunyai akses langsung jalur transportasi bebas hambatan.


Adanya kawasan industri Provinsi Banten telah terbukti berhasil menarik investor dari berbagai negara seperti Jepang, Tiongkok, Singapura, Malaysia, Australia, dan lainnya.

Provinsi Banten memiliki tiga kawasan industri yang masuk dalam program Kemudahan Layanan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK) yakni Kawasan Modern Cikande Industrial Estate di Kabupaten Serang seluas 1.800 hektare, Kawasan Industri Wilmar Bojonegara di Kabupaten Serang seluas 800 hektare, dan Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC) di Kota Cilegon seluas 570 hektare.
(vit)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3702 seconds (0.1#10.140)