Bangunan Dibongkar, Sejarah Stadion Mattoanging Tetap Terjaga
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Stadion Mattoanging Makassar akan 'disulap' menjadi kawasan sport center yang megah. Kendati bangunan lama dibongkar, aspek historis tetap akan terjaga.
Pembongkaran stadion telah dimulai kemarin, Rabu (21/10/2020). Gubernur Sulsel , Nurdin Abdullah menyebut, agenda ini menandai akan dimulainya rencana pembangunan stadion menjadi bertaraf internasional.
“Hari ini (kemarin) juga akan dimulai pembongkaran stadion ini. Mudah-mudahan stadion ini bisa cepat selesai, sehingga ini akan menjadi kebanggaan kita semua,” kata Nurdin dalam sambutannya.
Ketua Dewan Pembina YOSS, Andi Ilhamsyah Mattalatta yang ikut menyaksikan proses pembongkaran mendukung penuh rencana pemprov Sulsel . Kata dia, sudah saatnya stadion kebanggaan Sulsel itu disulap dengan wajah baru menyesuaikan zaman.
Sulsel harus memiliki fasilitas olahraga yang layak. Untuk mendorong pembinaan generasi muda menjadi atlet yang lebih baik. Menurut dia, Sulsel memiliki atlet yang berkompeten, hanya saja belum didukung dengan sarana dan prasarana olahraga yang berstandar.
“Memang perkembangan zaman menghendaki kita harus melakukan perubahan-perubahan. Kan tidak usah mempertahankan yang sudah sekian lama ini, yang memamg sudah tidak memenuhi standar zaman sekarang,” beber Ilhamsyah.
Lebih lanjut, dengan adanya pembongkaran bangunan di kawasan stadion, otomatis aktivitas keolahragaan dihentikan sementara. Saat ini pihaknya masih sementara berusaha mengosongkan barang-barang yang masih ada dalam sarana olahraga stadion.
“Jelas tidak mungkin (ada aktivitas penggunaan sarana olahraga). Karena inikan sudah mulai dibongkar. Tidak tahu dari bagian mana mereka mulai (bongkar), tapi yang jelas barang-barang dulu dikeluarkan," sambung dia.
Meski Stadion Mattoanging dibongkar dan bakal menjadi sarana olahraga modern, Ilhamsyah berharap stadion ini bisa tetap dikenang masyarakat. Dia pun mendorong, agar dibangun museum yang menyimpan dokumentasi yang menjadi bukti otentik wajah lama stadion.
Bagaimanapun kata dia, stadion ini merupakan bangunan bersejarah. Diketahui, Stadion Mattoanging dibangun sejak tahun 1955. Bahkan pernah menjadi saksi sejarah lokasi tuan rumah penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-IV pada tahun 1957. “Mungkin nanti di dalam (museum) ada fotonya Ramang (legenda sepak bola PSM). Lalu ada ditampilkan narasi tentang siapa itu Ramang," ucap Ilhamsyah mencontohkan.
Kehadiran museum itu nantinya tidak hanya untuk menjaga ingatan warga Sulsel akan sejarah stadion. Namun, diharapkan bisa menjadi pemacu motivasi para generasi muda dan atlet Sulsel untuk semakin bergairah dalam menggeluti bidang keolahragaan dan menyumbang prestasi bagi Sulsel.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel , Andi Arwin Azis menambahkan, pembangunan museum di kawasan Stadion Mattoanging memang direncanakan. Sebagaimana harapan dari Gubernur Sulsel agar ada tempat khusus penanda sejarah akan stadion tersebut.
“Memang berdasarkan arahan gubernur agar bisa mewujudkan museum di situ. Jadi misalnya ada barang-barang lama di stadion bisa juga disimpan di museum untuk menjadi penanda sejarah bahwa dulunya stadion begini," ungkap Arwin kepada SINDOnews.
Arwin menuturkan, ada bagian eksterior bangunan yang bisa tetap dipertahankan, utamanya fasad bangunan. Untuk menjaga kekhasan nilai estetika dan karakter bangunan gaya arstiketur jengki.
“Fasad bangunan, yang di bagian depan stadion itu paling tidak bisa mewakili model arsitektur jengki, istilahnya. Sebenarnya ini juga menjadi bagian rekomendasi dari Balai Pelestarian Cagar Budaya agar fasad bangunan dipertahankan bentuknya," ungkapnya.
Sementara, perwakilan PT Karya selaku kontraktor pembongkaran Stadion Mattoanging, Syarifuddin mengaku, pembongkaran bangunan baru bisa dimaksimalkan dalam dua hari ke depan. Dengan mempertimbangkan aspek keselamatan pekerjaan.
Makanya pihaknya masih akan melakukan persiapan, mulai dari alat berat hingga pekerja. Rencananya, pihaknya akan menurunkan tiga alat berat di lokasi stadion dengan total pekerja mencapai 50 orang. Pembongkaran bangunan akan dimulai dari atap tiap bangunan. Kemudian komponen lain yang menjadi pondasi bangunan.
“Satu dua hari ke depan (akan dipersiapkan) setelah diresmikan Pak Gub untuk pembongkaran. Karena banyak hal-hal yang perlu dibenahi. Pertama termasuk harus ritual dulu. Setiap pembongkaran gedung lama pasti ritual,” ungkapnya.
Sekadar diketahui, pembongkaran bangunan di kawasan Stadion Mattoanging Makassar dilakukan setelah melalui lelang dengan nilai penawaran tertinggi Rp1,313 miliar, yang dimenangkan pengusaha asal Semarang.
Bangunan di kawasan seluas 13.476 meter persegi tersebut pun direkomendasikan dibongkar total setelah melalui proses audit forensik oleh tim Universitas Hasanuddin . Hasil pemeriksaan konstruksi menyatakan, struktur bangunan struktur bangunan atau ketahanan beton Stadion Mattoanging tidak mampu lagi menopang untuk pembangunan baru. (Ashari Prawira Negara/Syachrul Arsyad)
Pembongkaran stadion telah dimulai kemarin, Rabu (21/10/2020). Gubernur Sulsel , Nurdin Abdullah menyebut, agenda ini menandai akan dimulainya rencana pembangunan stadion menjadi bertaraf internasional.
“Hari ini (kemarin) juga akan dimulai pembongkaran stadion ini. Mudah-mudahan stadion ini bisa cepat selesai, sehingga ini akan menjadi kebanggaan kita semua,” kata Nurdin dalam sambutannya.
Ketua Dewan Pembina YOSS, Andi Ilhamsyah Mattalatta yang ikut menyaksikan proses pembongkaran mendukung penuh rencana pemprov Sulsel . Kata dia, sudah saatnya stadion kebanggaan Sulsel itu disulap dengan wajah baru menyesuaikan zaman.
Sulsel harus memiliki fasilitas olahraga yang layak. Untuk mendorong pembinaan generasi muda menjadi atlet yang lebih baik. Menurut dia, Sulsel memiliki atlet yang berkompeten, hanya saja belum didukung dengan sarana dan prasarana olahraga yang berstandar.
“Memang perkembangan zaman menghendaki kita harus melakukan perubahan-perubahan. Kan tidak usah mempertahankan yang sudah sekian lama ini, yang memamg sudah tidak memenuhi standar zaman sekarang,” beber Ilhamsyah.
Lebih lanjut, dengan adanya pembongkaran bangunan di kawasan stadion, otomatis aktivitas keolahragaan dihentikan sementara. Saat ini pihaknya masih sementara berusaha mengosongkan barang-barang yang masih ada dalam sarana olahraga stadion.
“Jelas tidak mungkin (ada aktivitas penggunaan sarana olahraga). Karena inikan sudah mulai dibongkar. Tidak tahu dari bagian mana mereka mulai (bongkar), tapi yang jelas barang-barang dulu dikeluarkan," sambung dia.
Meski Stadion Mattoanging dibongkar dan bakal menjadi sarana olahraga modern, Ilhamsyah berharap stadion ini bisa tetap dikenang masyarakat. Dia pun mendorong, agar dibangun museum yang menyimpan dokumentasi yang menjadi bukti otentik wajah lama stadion.
Bagaimanapun kata dia, stadion ini merupakan bangunan bersejarah. Diketahui, Stadion Mattoanging dibangun sejak tahun 1955. Bahkan pernah menjadi saksi sejarah lokasi tuan rumah penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-IV pada tahun 1957. “Mungkin nanti di dalam (museum) ada fotonya Ramang (legenda sepak bola PSM). Lalu ada ditampilkan narasi tentang siapa itu Ramang," ucap Ilhamsyah mencontohkan.
Kehadiran museum itu nantinya tidak hanya untuk menjaga ingatan warga Sulsel akan sejarah stadion. Namun, diharapkan bisa menjadi pemacu motivasi para generasi muda dan atlet Sulsel untuk semakin bergairah dalam menggeluti bidang keolahragaan dan menyumbang prestasi bagi Sulsel.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel , Andi Arwin Azis menambahkan, pembangunan museum di kawasan Stadion Mattoanging memang direncanakan. Sebagaimana harapan dari Gubernur Sulsel agar ada tempat khusus penanda sejarah akan stadion tersebut.
“Memang berdasarkan arahan gubernur agar bisa mewujudkan museum di situ. Jadi misalnya ada barang-barang lama di stadion bisa juga disimpan di museum untuk menjadi penanda sejarah bahwa dulunya stadion begini," ungkap Arwin kepada SINDOnews.
Arwin menuturkan, ada bagian eksterior bangunan yang bisa tetap dipertahankan, utamanya fasad bangunan. Untuk menjaga kekhasan nilai estetika dan karakter bangunan gaya arstiketur jengki.
“Fasad bangunan, yang di bagian depan stadion itu paling tidak bisa mewakili model arsitektur jengki, istilahnya. Sebenarnya ini juga menjadi bagian rekomendasi dari Balai Pelestarian Cagar Budaya agar fasad bangunan dipertahankan bentuknya," ungkapnya.
Sementara, perwakilan PT Karya selaku kontraktor pembongkaran Stadion Mattoanging, Syarifuddin mengaku, pembongkaran bangunan baru bisa dimaksimalkan dalam dua hari ke depan. Dengan mempertimbangkan aspek keselamatan pekerjaan.
Makanya pihaknya masih akan melakukan persiapan, mulai dari alat berat hingga pekerja. Rencananya, pihaknya akan menurunkan tiga alat berat di lokasi stadion dengan total pekerja mencapai 50 orang. Pembongkaran bangunan akan dimulai dari atap tiap bangunan. Kemudian komponen lain yang menjadi pondasi bangunan.
“Satu dua hari ke depan (akan dipersiapkan) setelah diresmikan Pak Gub untuk pembongkaran. Karena banyak hal-hal yang perlu dibenahi. Pertama termasuk harus ritual dulu. Setiap pembongkaran gedung lama pasti ritual,” ungkapnya.
Sekadar diketahui, pembongkaran bangunan di kawasan Stadion Mattoanging Makassar dilakukan setelah melalui lelang dengan nilai penawaran tertinggi Rp1,313 miliar, yang dimenangkan pengusaha asal Semarang.
Bangunan di kawasan seluas 13.476 meter persegi tersebut pun direkomendasikan dibongkar total setelah melalui proses audit forensik oleh tim Universitas Hasanuddin . Hasil pemeriksaan konstruksi menyatakan, struktur bangunan struktur bangunan atau ketahanan beton Stadion Mattoanging tidak mampu lagi menopang untuk pembangunan baru. (Ashari Prawira Negara/Syachrul Arsyad)
(luq)