Minta Pertolongan Allah SWT, Sejuta Santri di Jabar Gelar Istighosah Kubro
loading...
A
A
A
BANDUNG - Sekitar satu juta santri di Jawa Barat menggelar istighosah kubro sebagai wujud permintaan tolong kepada Allah SWT sekaligus momentum introspeksi, agar persoalan yang menerpa bangsa Indonesia, khususnya Jabar segera selesai.
Istighosah kubro yang dipusatkan di Masjid Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (21/10/2020) itu dihadiri oleh Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Habib Luthfi bin Yahya, dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jabar. (Baca juga: Sindir Syahrul Gunawan di Pilkada Bandung, Atep Rizal: Saya Tak Pernah Berakting)
Istighosah kubro tersebut digelar dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan undangan terbatas. Selain itu, sekitar 1 juta santri di seluruh Jabar mengikuti istighosah kubro secara virtual. (Baca juga: PBNU: Santri Sehat, Indonesia Kuat)
Dalam sambutannya, Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, mengatakan bahwa istighosah kubro yang digelar dengan penerapan protokol kesehatan ketat dan undangan terbatas itu menjadi momentum untuk instropeksi dan memanjatkan doa kepada Allah SWT.
"Momen ini sangat tepat digelar sebagai bahan introspeksi kita dan mohon pertolongan kepada Allah SWT terkait masalah bangsa saat ini," tutur Kang Emil.
Menurut Kang Emil, Indonesia tengah diterpa ujian, mulai dari pandemi COVID-19, bencana alam, hingga kondisi sosial politik. Lewat istighosah kubro, Kang Emil berharap, permasalahan di Indonesia, khususnya Jabar, segera selesai dan kembali kondusif.
"Mudah-mudahan selepas ini kondisi Jabar lebih damai, kondusif, dijauhkan dari mara bahaya, dan pandemi COVID-19 segera berakhir," ucapnya.
Kendati digelar secara terbatas dan virtual, istighosah kubro berjalan khidmat. Para santri pun mengikuti acara istighosah kubro dengan khusyuk. Kang Emil juga mengatakan, istighosah kubro dilaksanakan dalam rangka menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober.
"Itulah betapa pentingnya istighosah kubro ini walaupun kondisinya sekarang berbeda karena pandemi COVID-19. Namun, hal itu tidak mengurangi kekhidmatan," katanya.
Habib Luthfi bin Yahya menyatakan, istighosah memiliki arti bahwa manusia pada dasarnya makhluk lemah yang tidak akan sanggup menyelesaikan permasalahan tanpa pertolongan Allah SWT.
"Kita mohon pertolongan kepada Allah atas ketidakmampuan kita, maka istighosah tersebut menunjukkan kelemahan kita dan masih sangat perlu pendekatan diri kita kepada Yang Maha Kuasa," ucapnya.
Dengan mengingat kebesaran dan sifat-sifat Allah SWT, kata Habib Luthfi, maka ketauhidan dalam diri seseorang akan semakin kuat, termasuk kepedulian terhadap sesama.
"Melalui apa yang kita baca dan mengingat kebesaran-kebesaran Allah SWT akan menambah tauhid, ma'rifat, dan keyakinan kita kepada Allah SWT, dan menuntun kita untuk peduli sesama," kata Habib Luthfi.
Istighosah kubro yang dipusatkan di Masjid Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (21/10/2020) itu dihadiri oleh Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Habib Luthfi bin Yahya, dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jabar. (Baca juga: Sindir Syahrul Gunawan di Pilkada Bandung, Atep Rizal: Saya Tak Pernah Berakting)
Istighosah kubro tersebut digelar dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan undangan terbatas. Selain itu, sekitar 1 juta santri di seluruh Jabar mengikuti istighosah kubro secara virtual. (Baca juga: PBNU: Santri Sehat, Indonesia Kuat)
Dalam sambutannya, Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, mengatakan bahwa istighosah kubro yang digelar dengan penerapan protokol kesehatan ketat dan undangan terbatas itu menjadi momentum untuk instropeksi dan memanjatkan doa kepada Allah SWT.
"Momen ini sangat tepat digelar sebagai bahan introspeksi kita dan mohon pertolongan kepada Allah SWT terkait masalah bangsa saat ini," tutur Kang Emil.
Menurut Kang Emil, Indonesia tengah diterpa ujian, mulai dari pandemi COVID-19, bencana alam, hingga kondisi sosial politik. Lewat istighosah kubro, Kang Emil berharap, permasalahan di Indonesia, khususnya Jabar, segera selesai dan kembali kondusif.
"Mudah-mudahan selepas ini kondisi Jabar lebih damai, kondusif, dijauhkan dari mara bahaya, dan pandemi COVID-19 segera berakhir," ucapnya.
Kendati digelar secara terbatas dan virtual, istighosah kubro berjalan khidmat. Para santri pun mengikuti acara istighosah kubro dengan khusyuk. Kang Emil juga mengatakan, istighosah kubro dilaksanakan dalam rangka menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober.
"Itulah betapa pentingnya istighosah kubro ini walaupun kondisinya sekarang berbeda karena pandemi COVID-19. Namun, hal itu tidak mengurangi kekhidmatan," katanya.
Habib Luthfi bin Yahya menyatakan, istighosah memiliki arti bahwa manusia pada dasarnya makhluk lemah yang tidak akan sanggup menyelesaikan permasalahan tanpa pertolongan Allah SWT.
"Kita mohon pertolongan kepada Allah atas ketidakmampuan kita, maka istighosah tersebut menunjukkan kelemahan kita dan masih sangat perlu pendekatan diri kita kepada Yang Maha Kuasa," ucapnya.
Dengan mengingat kebesaran dan sifat-sifat Allah SWT, kata Habib Luthfi, maka ketauhidan dalam diri seseorang akan semakin kuat, termasuk kepedulian terhadap sesama.
"Melalui apa yang kita baca dan mengingat kebesaran-kebesaran Allah SWT akan menambah tauhid, ma'rifat, dan keyakinan kita kepada Allah SWT, dan menuntun kita untuk peduli sesama," kata Habib Luthfi.
(shf)