Musim Hujan Tiba Tinggi Muka Air Citarum Mulai Naik, Waspada Banjir

Rabu, 21 Oktober 2020 - 19:47 WIB
loading...
Musim Hujan Tiba Tinggi Muka Air Citarum Mulai Naik, Waspada Banjir
Banjir merendam kawasan Kecamatan Baleendah. Bencana banjir terjadi setiap tahun melanda kecamatan ini. Foto/Dok
A A A
BANDUNG - Musim hujan tiba, curah hujan di sejumlah daerah di Indonesia termasuk Jawa Barat meningkat. Kondisi ini menyebabkan tinggi mukai air (TMA) atau debit sungai mulai naik, seperti Sungai Citarum.

Sungai terbesar dan terpanjang di Jawa Barat pun mulai menunjukkan peningkatan debit air setelah sepekan terakhir kawasan Bandung Raya (Kota/Kabupaten Bandung, Bandung Barat, dan Cimahi), diguyur hujan intensitas sedang dan lebat. (BACA JUGA: Regulator Tabung Gas 3 Kg Picu Ledakan, 1 Warga Luka dan 4 Rumah Rusak )

Menyikapi situasi tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung mengimbau warga di kecamatan langganan banjir , Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang, Majalaya, Solokan Jeruk, Rancaekek, dan Banjaran, untuk siaga. (BACA JUGA: Bertahun-tahun, Kakek di Tasikmalaya Tanam Ganja di Atap Rumah untuk Dijual dan Dipakai Sendiri )

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Bandung Hendra Hidayat mengatakan, pada Selasa (20/10/2020), hujan intensitas sedang mengguyur kawasan Bandung Raya dari sekitar pukul 17.00 WIB hingga 21.00 WIB. Air hujan tersebut bermuara ke Sungai Citarum. (BACA JUGA: Warga Berdesakan dan Terinjak, Pencairan Bantuan Presiden di Tasikmalaya Ricuh )

"Pada saat itu, BPBD mencatat TMA Sungai Citarum di Kecamatan Dayeuhkolot mencapai 5 meter. Namun hingga Rabu (21/10/2020) pagi, belum ada laporan banjir. Hanya genangan atau cileuncang di beberapa titik," kata Hendra.

Sementara itu, BPBD Jabar mencatat, pada Oktober 2020, beberapa daerah, seperti Sukabumi, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran, telah memasuki musim hujan. Sedangkan Bandung, Garut, Ciamis, Banjar pada November mendatang.

Kabupaten Karawang, Subang, Indramayu, akan memasuki musim penghujan pada akhir November dan awal Desember 2020. BPBD pun lakukan pemetaan bencana, berdasarkan beberapa kejadian bencana alam yang terjadi di tahun 2019, di Jabar.

Daerah zona merah bencana alam tanah longsor meliputi Kota/Kabupaten Bogor, Purwakarta, Bandung Barat, Sumedang, Tasikmalaya, dan Ciamis. Sedangkan yang rawan banjir bandang, Bogor, Purwakarta, dan Sumedang.

Manajer Pusat Pengendalian Operasi BPBD Jabar Budi Budiman mengatakan, BPBD Jabar telah menyiapkan prosedur penanganan bencana di tengah pandemi COVID-19 saat ini.
Salah satunya, penerapan protokol kesehatan di tempat pengungsian.

"Tempat pengungsian harus mempunyai ventilasi dan sirkulasi udara bagus. Kemudian tempat pengungsian harus dibedakan bagi pengungsi sehat dengan yang probable (kemungkinan terpapar)," kata Budi Budiman, Rabu (21/10/2020).

Selain itu, ujar Budi, memastikan terdapat sekat dan jarak antarkeluarga di pengungsian agar tak terjadi kontak erat demi meminimalkan penyebaran COVID-19.

Penyediaan tempat cuci tangan disertai sabun dan air mengalir di tempat pengungsian dan memastikan thermogun tersedia dan berfungsi dengan baik untuk mengecek suhu pengungsi.

Sebelum memasuki lokasi pengungsian, memastikan pengungsi membawa dan mengenakan masker, memeriksa riwayat kesehatan dan perjalanan pengungsi. "Petugas juga wajib melakukan desinfeksi tempat pengungsian dan sarana prasarananya," pungkas Budi.
(awd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1651 seconds (0.1#10.140)