Rumah Gizi Aisyiyah Pangkep Bagikan Kebutuhan Pokok untuk Bumil dan Balita

Kamis, 07 Mei 2020 - 15:51 WIB
loading...
Rumah Gizi Aisyiyah Pangkep Bagikan Kebutuhan Pokok untuk Bumil dan Balita
Penyerahan bantuan kepada warga Kabupaten Pangkep yang membutuhkan. Foto: SINDOnews/Muhammad Subhan
A A A
PANGKEP - Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kabupaten Pangkep turut mengambil langkah dalam membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak COVID-19. Salah satunya dengan gerakanta’awun untuk membantu masyarakat terdampak COVID-19.

Ketua PDA Kabupaten Pangkep, Sri Hajati Fachrul menyampaikan, Aisyiyah dalam kegiatan ini memberikan langsung 350 paket bahan pokok gizi kepada mereka yang membutuhkan. Pemberian secara langsung kepada penerima manfaat ini bertujuan untuk menghindari adanya penumpukan massa, serta untuk mematuhi prinsip physical distancing yang disampaikan pemerintah.

"Penerima manfaat dari pemberian bahan pokok gizi ini adalah orang miskin, orang miskin baru, ibu hamil (bumil) miskin, serta anak stunting miskin," terang Sri Hajati, Kamis (7/5/2020).



Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini menyampaikan, gerakan ta’awun adalah gerakan tolong menolong sebagai bentuk kepedulian bersama untuk mengatasi dampak COVID-19 di komunitas. Gerakan ini diharapkan dapat menanamkan, menumbuhkan, serta mengembangkan kesadaran, komitmen, dan solidaritas kolektif sebagai warga bangsa yang jumlahnya sangat besar, beragam dengan perbedaan ras, agama, etnis, dan golongan.

Maka kata dia, sangat penting mengedepankan kebersamaan, saling atau ta’awun, welas asih, kasih sayang, saling menghargai, dan toleran dalam kehidupan masyarakat.

"Gerakan ta’awun Aisyiyah ini dilaksanakan secara nasional yang merupakan gerakan Aisyiyah peduli sesama di tengah wabah COVID-19 dalam mencukupi kebutuhan masyarakat selama terjadinya wabah," jelasnya.

Sementara itu, Koordinator MAMPU Aisyiyah Kabupaten Pangkep, Sahriah menyampaikan, pemberian bahan pokok gizi ini merupakan bagian dari program rumah gizi ‘Aisyiyah yang merupakan upaya untuk mewujudkan peningkatan status gizi dan penurunan stunting serta mengembangkan kedaulatan pangan dan ketahanan pangan berbasis komunitas.

“Kita semua sadar bahwa dampak COVID-19 ini sangat luas termasuk juga banyak memunculkan warga miskin baru karena kondisi ekonomi yang tidak menentu,” kata Sahriah.

Kemunculan warga miskin baru ini menurut Sahriah harus menjadi perhatian semua pihak terutama pemerintah. Untuk itu menurutnya, penting dilakukan pendataan ulang warga miskin yang diakibatkan pandemi COVID-19.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1827 seconds (0.1#10.140)