Pemprov Bakal Kelola Bandara Sorowako Kembangkan Wisata Danau Lutim
loading...
A
A
A
LUWU TIMUR - Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menargetkan tahun ini akan mengambilalih pengelolaan Bandar Udara Sorowako, Luwu Timur (Lutim), yang saat ini dikelola oleh PT Vale Indonesia Tbk.
Hal tersebut dilakukan untuk mengembangkan lokasi wisata yang ada di Luwu Timur, khususnya wisata Danau seperti Danau Matano dan Danau Towuti.
"Kita akan menjadikan Luwu Timur menjadi kawasan ekonomi khusus dengan mengembangkan potensi yang ada, makanya tahap awal tentu sejumlah infrastruktur yang ada dibenahi. Tidak saja jalan, tapi juga Bandara yang akan memperluas aksesibilitas ke daerah ini," ujarnya melakukan rapat terbatas bersama jajaran direksi dan komisaris PT Vale Indonesia Tbk, Rabu (21/10/2020).
Menurutnya, jika sudah diambilalih bandara tersebut, tentu pengembangan infrastruktur akan dengan mudah dilakukan, utamanya untuk memperpanjang run away bandara agar bisa didarati pesawat komersil.
"Tidak ada kendala untuk proses pengambilalihan bandara tersebut, tinggal memenuhi sejumlah syarat. Saya kira semuanya bisa. Apalagi, Manajemen PT Vale sangat terbuka dengan kerjasama tersebut," terangnya.
Nurdin Abdullah mengungkapkan, jika PT Vale juga berterima kasih ke Pemprov Sulsel , atas sejumlah kemudahan perizinan yang diberikan dalam pengembangan kawasan operasional PT Vale.
Diketahui, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Luwu Timur. Kunjungan kali ini bukan kunjungan singkat, tapi akan berlangsung selama tiga hari 21-23 Oktober.
Nurdin Abdullah hadir ke Luwu Timur mengajak sejumlah stakeholder terkait seperti Rektor UNHAS Prof Dwia Tina Pulubuhu yang juga Komisaris Independen PT Vale Indonesia Tbk, Sekretaris Dirjen Kementerian Perhubungan Imran Rasyid, Kadis PUTR Sulsel Rudy Djamaluddin, Kajati Sulsel Firdaus Delwilmar dan TGUPP Sulsel, Hendra Pachri.
Hal tersebut dilakukan untuk mengembangkan lokasi wisata yang ada di Luwu Timur, khususnya wisata Danau seperti Danau Matano dan Danau Towuti.
"Kita akan menjadikan Luwu Timur menjadi kawasan ekonomi khusus dengan mengembangkan potensi yang ada, makanya tahap awal tentu sejumlah infrastruktur yang ada dibenahi. Tidak saja jalan, tapi juga Bandara yang akan memperluas aksesibilitas ke daerah ini," ujarnya melakukan rapat terbatas bersama jajaran direksi dan komisaris PT Vale Indonesia Tbk, Rabu (21/10/2020).
Menurutnya, jika sudah diambilalih bandara tersebut, tentu pengembangan infrastruktur akan dengan mudah dilakukan, utamanya untuk memperpanjang run away bandara agar bisa didarati pesawat komersil.
"Tidak ada kendala untuk proses pengambilalihan bandara tersebut, tinggal memenuhi sejumlah syarat. Saya kira semuanya bisa. Apalagi, Manajemen PT Vale sangat terbuka dengan kerjasama tersebut," terangnya.
Nurdin Abdullah mengungkapkan, jika PT Vale juga berterima kasih ke Pemprov Sulsel , atas sejumlah kemudahan perizinan yang diberikan dalam pengembangan kawasan operasional PT Vale.
Diketahui, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Luwu Timur. Kunjungan kali ini bukan kunjungan singkat, tapi akan berlangsung selama tiga hari 21-23 Oktober.
Nurdin Abdullah hadir ke Luwu Timur mengajak sejumlah stakeholder terkait seperti Rektor UNHAS Prof Dwia Tina Pulubuhu yang juga Komisaris Independen PT Vale Indonesia Tbk, Sekretaris Dirjen Kementerian Perhubungan Imran Rasyid, Kadis PUTR Sulsel Rudy Djamaluddin, Kajati Sulsel Firdaus Delwilmar dan TGUPP Sulsel, Hendra Pachri.
(agn)