Antisipasi COVID-19, Kepala Daerah Mulai Bersiap Antisipai Penularan saat Libur Panjang Akhir 2020
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah kepala daerah menyatakan kesiapannya mengantisipasi lonjakan COVID-19 saat libur panjang akhir tahun 2020 ini.
Hal ini terungkap dalam Webinar series yang mengangkat tema Kesehatan Pulih, Ekonomi Bangkot, Pilkada Menang, dalam rangka perayaan HUT Partai Golkar ke-56.
Bupati Timor Tengah Selatan, Egusem Piether menyebutkan pihaknya sudah menyiapkan beberapa langka untuk menghadapi libur panjang nanti.
Namun dia juga pemerintah memberikan penguatan laboratorium regional di daerah perlu ditingkatkan agar dapat melakukan pemeriksaan RT-PCR
“Dukungan fasilitas untuk rumash sakit umum daerah SOE untuk ruang isolasi tekanan negatif (RITN) dan dukungan anggaran untuk mendukung kesiapan masyarakat dalam menghadapi new normal/adaptasi Covid-19 juga diperlukan,” jelasnya. (BACA JUGA: Cegah Klaster Libur Panjang, Tito Karnavian: Lebih Baik Beres-beres di Rumah)
Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar menyebutkan trend Covid-19 di wilayahnya mengalami sudah penurunan dibandingkan bulan lalu.
Saat ini, kata Zaki, Kabupaten Tangerang berada pada zona orange atau zona dengan tingkat penularan sedang jika dihitung dari 14 indikator kesehatan masyarakat.
Namun, Zaki menyebutkan kasus tertinggi sejak awal maret sampai saat ini terjadi pada tanggal 22 Sepetember 2020 sebanyak 64 kasus dan ditemukan2 klaster baru, yaitu klaster pesantren dan klaster unjuk rasa.
“Karena klaster unjuk rasa 1-2 minggu kedepan kami prediksikankasus akan kembali naik dan Kami siapkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi ke depan,“ ujarnya. (BACA JUGA: Viral di Medsos, Mobil Ambulans Dipakai Membawa Seserahan Pernikahan)
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani mengatakan melakukan hal yang sama dalam upaya percepatan penanganan Covid-19 di wilayahnya.
“Penanganannnya sebenarnya sama dengan Kabupaten Tangerang, namun bedanya hanya lokasi geografis dan kehidupannya. Kalau di Luwu kan agraris sedangkan Kabupaten Tangerang urban,” bebernya.
Namun selama pandemi Covid-19, aktivitas perekonomian seperti perkebunan dan perikanan tidak mengalami kendala dan masih terus dijaga pergerakannya.
Sementara itu Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Letjen TNI, Doni Monardo mengatakan penanganan dan pencegahan pandemi Covid-19 butuh kerja sama seluruh pihak terutama dalam penerapan gerakan 3M (mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak) serta upaya meyakinkan masyarakat mengenai bahaya Covid-19. (BACA JUGA: Presiden Ingatkan Jangan Ada Lonjakan Covid-19 saat Libur Panjang)
"COVID-19 bukan rekayasa apalagi konspirasi. Persoalannya saat ini terhadap COVID-19 masih ada masyarakat yang tidak percaya mengenai pandemi COVID-19,” kata Doni.
Doni juga mengapresiasi segala usaha yang dilakukan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto yang sudah bekerja keras dengan para Menko dan menteri-menteri lainnya sehingga saat ini terjadi trens penurunanan kasus Covid-19
“Tapi saat ini ada kekhawatiran baru, presiden mengingatkan akan adanya lonjakan kasus akibat libur panjang,” ujarnya.
Oleh karenanya, lanjut Doni, protokol kesehatan yang utama 3M itu belum cukup, perlu peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. (BACA JUGA: Ahli Waris Keluarga yang Meninggal Akibat COVID-19 Dapat Santunan Rp15 Juta)
“Jadi tingkatkan iman, keamanan, imun dan menjaga hati tetap bahagia. Selain itu kita juga harus bisa bersabar dengan mematuhi apa yang ditetapkan pemerintah,” jelasnya.
Hal ini terungkap dalam Webinar series yang mengangkat tema Kesehatan Pulih, Ekonomi Bangkot, Pilkada Menang, dalam rangka perayaan HUT Partai Golkar ke-56.
Bupati Timor Tengah Selatan, Egusem Piether menyebutkan pihaknya sudah menyiapkan beberapa langka untuk menghadapi libur panjang nanti.
Namun dia juga pemerintah memberikan penguatan laboratorium regional di daerah perlu ditingkatkan agar dapat melakukan pemeriksaan RT-PCR
“Dukungan fasilitas untuk rumash sakit umum daerah SOE untuk ruang isolasi tekanan negatif (RITN) dan dukungan anggaran untuk mendukung kesiapan masyarakat dalam menghadapi new normal/adaptasi Covid-19 juga diperlukan,” jelasnya. (BACA JUGA: Cegah Klaster Libur Panjang, Tito Karnavian: Lebih Baik Beres-beres di Rumah)
Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar menyebutkan trend Covid-19 di wilayahnya mengalami sudah penurunan dibandingkan bulan lalu.
Saat ini, kata Zaki, Kabupaten Tangerang berada pada zona orange atau zona dengan tingkat penularan sedang jika dihitung dari 14 indikator kesehatan masyarakat.
Namun, Zaki menyebutkan kasus tertinggi sejak awal maret sampai saat ini terjadi pada tanggal 22 Sepetember 2020 sebanyak 64 kasus dan ditemukan2 klaster baru, yaitu klaster pesantren dan klaster unjuk rasa.
“Karena klaster unjuk rasa 1-2 minggu kedepan kami prediksikankasus akan kembali naik dan Kami siapkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi ke depan,“ ujarnya. (BACA JUGA: Viral di Medsos, Mobil Ambulans Dipakai Membawa Seserahan Pernikahan)
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani mengatakan melakukan hal yang sama dalam upaya percepatan penanganan Covid-19 di wilayahnya.
“Penanganannnya sebenarnya sama dengan Kabupaten Tangerang, namun bedanya hanya lokasi geografis dan kehidupannya. Kalau di Luwu kan agraris sedangkan Kabupaten Tangerang urban,” bebernya.
Namun selama pandemi Covid-19, aktivitas perekonomian seperti perkebunan dan perikanan tidak mengalami kendala dan masih terus dijaga pergerakannya.
Sementara itu Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Letjen TNI, Doni Monardo mengatakan penanganan dan pencegahan pandemi Covid-19 butuh kerja sama seluruh pihak terutama dalam penerapan gerakan 3M (mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak) serta upaya meyakinkan masyarakat mengenai bahaya Covid-19. (BACA JUGA: Presiden Ingatkan Jangan Ada Lonjakan Covid-19 saat Libur Panjang)
"COVID-19 bukan rekayasa apalagi konspirasi. Persoalannya saat ini terhadap COVID-19 masih ada masyarakat yang tidak percaya mengenai pandemi COVID-19,” kata Doni.
Doni juga mengapresiasi segala usaha yang dilakukan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto yang sudah bekerja keras dengan para Menko dan menteri-menteri lainnya sehingga saat ini terjadi trens penurunanan kasus Covid-19
“Tapi saat ini ada kekhawatiran baru, presiden mengingatkan akan adanya lonjakan kasus akibat libur panjang,” ujarnya.
Oleh karenanya, lanjut Doni, protokol kesehatan yang utama 3M itu belum cukup, perlu peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. (BACA JUGA: Ahli Waris Keluarga yang Meninggal Akibat COVID-19 Dapat Santunan Rp15 Juta)
“Jadi tingkatkan iman, keamanan, imun dan menjaga hati tetap bahagia. Selain itu kita juga harus bisa bersabar dengan mematuhi apa yang ditetapkan pemerintah,” jelasnya.
(vit)