Pemkot Makassar Dapat Kucuran Dana Hibah Rp15,6 Miliar
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar , mendapat kucuran dana hibah sebesar Rp15,6 miliar dari Kementerian Keuangan melalui Dana Insentif Daerah (DID). Anggaran itu diberikan lantaran Kota Makassar dianggap mampu menekan laju penyebaran COVID-19 .
Plt Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Makassar , Rahmat Mappatoba mengatakan, anggaran itu sudah ditransfer ke rekening daerah. Hanya tinggal menunggu pencairan.
"Anggarannya sudah ada tinggal mau dimasukkan di parsial," singkat Rahmat, kemarin.
Kata Rahmat, dana ini rencananya akan digunakan untuk membantu pemulihan ekonomi yang mulai melemah akibat pandemi. Seperti pengembangan UMKM hingga mendorong sektor pariwisata melalui pembangunan infrastruktur.
Meski difokuskan untuk pemulihan ekonomi, Rahmat menyebut anggaran itu juga bisa dialokasikan untuk penanganan kesehatan.
"Supporting anggarannya itu fleksibel, bisa untuk penanganan kesehatan, bisa juga penanganan terkait penanggulangan COVID-19 dan pemulihan ekonomi," tuturnya.
Namun berdasarkan arahan Pj Wali Kota Makassar , Rudy Djamaluddin yang mengarahkan untuk mengalokasikan dana itu untuk memulihkan sektor pariwisata.
Selain itu juga untuk membantu para nelayan dengan melengkapi fasilitas melaut. Sehingga, di tengah pandemi COVID-19, perekonomian mereka tetap tumbuh.
"Sesuai arahan pimpinan, Rp15 miliar ini akan diarahkan untuk sektor pariwisata dan pengembangan terkait bantuan nelayan, kita untuk nanti terkait alatnya," ucap Rahmat.
Pj Wali Kota Makassar , Rudy Djamaluddin terus berupaya memulihkan perekonimian Kota Makassar. Lima orang staf ahli wali kota sudah diangkat untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di kota daeng.
Kata dia, keberadaan tim ahli sangat dibutuhkan untuk mengakomodir pelaksanaan seluruh program percepatan pemulihan ekonomi. Apalagi di tengah kondisi ekonomi yang sedang terpuruk, butuh kerja cepat untuk mengatasinya.
"Kita butuh tim ahli ini untuk mengakselerasi percepatan (pemulihan ekonomi) karena masyarakat kita sekarang menunggu kerja nyata bukan wacana ataupun janji-janji," tutup Rudy.
Plt Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Makassar , Rahmat Mappatoba mengatakan, anggaran itu sudah ditransfer ke rekening daerah. Hanya tinggal menunggu pencairan.
"Anggarannya sudah ada tinggal mau dimasukkan di parsial," singkat Rahmat, kemarin.
Kata Rahmat, dana ini rencananya akan digunakan untuk membantu pemulihan ekonomi yang mulai melemah akibat pandemi. Seperti pengembangan UMKM hingga mendorong sektor pariwisata melalui pembangunan infrastruktur.
Meski difokuskan untuk pemulihan ekonomi, Rahmat menyebut anggaran itu juga bisa dialokasikan untuk penanganan kesehatan.
"Supporting anggarannya itu fleksibel, bisa untuk penanganan kesehatan, bisa juga penanganan terkait penanggulangan COVID-19 dan pemulihan ekonomi," tuturnya.
Namun berdasarkan arahan Pj Wali Kota Makassar , Rudy Djamaluddin yang mengarahkan untuk mengalokasikan dana itu untuk memulihkan sektor pariwisata.
Selain itu juga untuk membantu para nelayan dengan melengkapi fasilitas melaut. Sehingga, di tengah pandemi COVID-19, perekonomian mereka tetap tumbuh.
"Sesuai arahan pimpinan, Rp15 miliar ini akan diarahkan untuk sektor pariwisata dan pengembangan terkait bantuan nelayan, kita untuk nanti terkait alatnya," ucap Rahmat.
Pj Wali Kota Makassar , Rudy Djamaluddin terus berupaya memulihkan perekonimian Kota Makassar. Lima orang staf ahli wali kota sudah diangkat untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di kota daeng.
Kata dia, keberadaan tim ahli sangat dibutuhkan untuk mengakomodir pelaksanaan seluruh program percepatan pemulihan ekonomi. Apalagi di tengah kondisi ekonomi yang sedang terpuruk, butuh kerja cepat untuk mengatasinya.
"Kita butuh tim ahli ini untuk mengakselerasi percepatan (pemulihan ekonomi) karena masyarakat kita sekarang menunggu kerja nyata bukan wacana ataupun janji-janji," tutup Rudy.
(agn)