PSBB Membuat Konsumsi Rumah Tangga Merosot Drastis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menerangkan, penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah wilayah di Indonesia, telah berdampak terhadap turunnya konsumsi rumah tangga.
Sri Mulyani mengatakan selama ini, konsumsi merupakan penggerak utama ekonomi Indonesia, dimana berkontribusi 57% terhadap Produk Domestik Bruto (PBD).
Akibat PSBB maka pergerakan masyarakat menjadi terbatas. "Karena orang-orang di rumah saja, makan saja, tidak keluar transportnya, ya memang akan begitu, turun drastis." ujar Sri Mulyani dalam rapat virtual dengan Komisi XI DPR di Jakarta, Rabu (6/5/2020).
Menurut Sri Mulyani, konsumsi masyarakat sepanjang tahun lalu mencapai lebih dari Rp9.000 triliun. "Tahun lalu konsumsi itu lebih Rp 9.000 triliun, di Jawa 55%, lebih dari Rp5.000 triliun. Sekarang hanya di rumah, saya rasa masyarakat tidak akan konsumsi Rp5.000 triliun," ucapnya.
Dia mengatakan imbauan work from home, PSBB hingga larangan mudik membuat konsumsi tahun ini akan turun drastis.
Lanjut Sri Mulyani, kebijakan social distancing sebenarnya baru diterapkan pada Maret 2020. Namun, efeknya sangat terasa secara keseluruhan.
"Ini jelas karena konsumsi jatuh sekali, kita lihat transportasi langsung drop. Meski itu hanya bulan Maret namun ternyata sangat dalam dampaknya," ujarnya.
Sri Mulyani mengatakan selama ini, konsumsi merupakan penggerak utama ekonomi Indonesia, dimana berkontribusi 57% terhadap Produk Domestik Bruto (PBD).
Akibat PSBB maka pergerakan masyarakat menjadi terbatas. "Karena orang-orang di rumah saja, makan saja, tidak keluar transportnya, ya memang akan begitu, turun drastis." ujar Sri Mulyani dalam rapat virtual dengan Komisi XI DPR di Jakarta, Rabu (6/5/2020).
Menurut Sri Mulyani, konsumsi masyarakat sepanjang tahun lalu mencapai lebih dari Rp9.000 triliun. "Tahun lalu konsumsi itu lebih Rp 9.000 triliun, di Jawa 55%, lebih dari Rp5.000 triliun. Sekarang hanya di rumah, saya rasa masyarakat tidak akan konsumsi Rp5.000 triliun," ucapnya.
Dia mengatakan imbauan work from home, PSBB hingga larangan mudik membuat konsumsi tahun ini akan turun drastis.
Lanjut Sri Mulyani, kebijakan social distancing sebenarnya baru diterapkan pada Maret 2020. Namun, efeknya sangat terasa secara keseluruhan.
"Ini jelas karena konsumsi jatuh sekali, kita lihat transportasi langsung drop. Meski itu hanya bulan Maret namun ternyata sangat dalam dampaknya," ujarnya.
(vit)