Modal Rp6 Juta, Kini Omzet Miliaran Rupiah Meski Pandemi

Rabu, 14 Oktober 2020 - 13:00 WIB
loading...
Modal Rp6 Juta, Kini Omzet Miliaran Rupiah Meski Pandemi
Ilustrasi bisnis tetap moncer meski pandemi. Foto/Ist
A A A
SURABAYA - Pandemi COVID-19 berdampak sangat besar terhadap industri fashion di Indonesia. Terjadinya penurunan ekonomi menyebabkan daya beli konsumen menurun di sektor retail non food, travel, perhotelan dan sektor lainnya.

Jamku.id adalah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) jam tangan di Indonesia yang berdiri sejak Desember 2018 yang dimulai dengan modal hanya Rp6 juta dan sampai saat ini masih bisa beromset milliaran rupiah di tengah pandemi ini. (Baca juga: Lima Tantangan Kepala Daerah dalam Menghadapi Pandemi COVID-19 )

Apa sih rahasianya agar bisnis fashion masih bisa berjaya di tengah pandemi? (Baca juga: 10 Usaha Sampingan Paling Prospektif saat Pandemi Covid-19 )

Strategi yang digunakan oleh Jamku.id adalah fokus di platform digital sebagai media pemasaran, utamanya Jamku.id menggunakan Facebook dan Instagram sebagai media iklan yang paling besar.

Selain websitenya sendiri, Jamku.id juga bekerjasama dengan Shopee & Tokopedia. Strategi ini terbukti efektif karena dengan bekerjasama dengan raksasa e-commerce, Jamku.id juga lebih cepat mendapatkan perhatian dan kepercayaan dari pembeli.

Sejak awal berdirinya, Jamku.id menggunakan Facebook Ads sebagai media pemasaran utama mereka. Facebook Ads terbukti sangat efektif dalam menghasilkan penjualan untuk Jamku.id bahkan dalam situasi pandemi.

Produk juga menjadi alasan utama mengapa Jamku.id dapat bertahan di tengah pandemi, jam tangan merk lokal Indonesia, Christyan Arden & Jean Alexis yang mereka jual ini mempunyai kualitas dan desain yang sangat baik di kelasnya, disertai dengan harga yang sangat pantas. Ini menyebabkan masyarakat lebih tertarik untuk membeli produk yang dibuat Jamku.id karena banyak keuntungan yang didapat.

Tipsnya adalah investasi minimal untuk menghasilkan penjualan sebesar-besarnya, utamakan pelayanan pada pelanggan (customer service) dan peduli dengan semua karyawan yang bekerja di perusahaan. Hal ini terbukti karena sampai saat ini Jamku.id masih bisa berjalan tanpa PHK atau merumahkan karyawan mereka.

"Dari Jamku.id kita belajar bahwa bisnis di tengah pandemi ini kita harus dapat beradaptasi dengan cepat dalam segala kondisi, berfokus pada platform digital dan mengutamakan kepentingan bersama," ucap Co-Founder & COO Jamku.id. Harry Tharsiman, kepada SINDOnews, Rabu (14/10/2020).

Menurut dia, jadi berbisnis di tengah pandemi bukan hanya semata-mata untuk mencari keuntungan tapi UMKM seperti Jamku.id pun harus turut berkontribusi dalam menjaga perekonomian tanah air di dalam masa sulit ini.
(nth)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.4076 seconds (0.1#10.140)