Pimpinan Bank Swasta di Makassar Nyaris Jadi Korban Pencurian saat Bersepeda
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Ismail, pemuda asal Jalan Tinumbu, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar nyaris diamuk massa gara-gara kedapatan mencoba mencuri handphone seorang pesepeda.
Peristiwa percobaan pencurian ini terjadi di Jalan Bonerate, Kecamatan Wajo, Kota Makassar, Selasa (13/10/2020) sekitar pukul 10.00 Wita. Korbannya merupakan pimpinan salah satu bank swasta di Kota Makassar.
Kapolres Pelabuhan Makassar , AKBP Kadarislam Kasim menuturkan, awalnya sempat terjadi keributan antara kelompok pesepeda, yang tak terima Ismail mencoba mencuri handphone salah satu pesepeda.
Beruntung, lanjut Kadarislam, rekan-rekan korban mampu meredam emosinya, dan memilih membawa Ismail ke kantor polisi terdekat. Saat itu Mapolrestabes Makassar, namun karena lokasi kejadian yang berada di wilayah hukum Polres Pelabuhan.
"Sehingga dibawa ke Mako Polres Pelabuhan. Sempat dikepung, sama rekan-rekan korban. Yang kebetulan salah satu karyawan bank swasta, Alhamdulillah tidak sampai terjadi main hakim sendiri," kata Kadarislam kepada SINDOnews.
Kadarislam melanjutkan, dari hasil interogasi awal, pelaku mengaku melihat handphone korban yang ditaruh di saku belakang celana saat bersepeda bersama puluhan rekan korban lainnya. Melihat ada kesempatan, Ismail kemudian mencoba mengambil handphone itu.
"Namun korban yang merasa hendak dicuri handphonenya, kemudian menendang pelaku yang kebetulan saat itu menggunakan sepeda motor. Sampai terjatuh dari motor, dikepung lah sama teman-teman korban," jelasnya.
Disebutkan mantan Kapolres Bone ini, pelaku juga membawa senjata tajam yang diselipkan di pinggangnya. "Tapi dia tidak keluarkan badiknya waktu beraksi. Tapi sempat mengancam kalau dilihat dari video yang viral di sosial media," papar Kadarislam.
Dari hasil interogasi terhadap Ismail, kata Kadarislam, pelaku kerap membawa senjata tajam tradisional Sulawesi itu untuk berjaga-jaga. Ia mengaku baru saja mengantar saudaranya di Pasar Butung, yang berlokasi tidak jauh dari tempat kejadian perkara.
"Pelaku ini residivis, pernah juga terlibat masalah hukum dengan kasus yang sama mencuri handphone. Pengakuannya sudah dua kali melakukan di wilayah tersebut, pernah dipenjara juga, modusnya memanfaatkan kelalaian korban," ungkapnya.
Saat ini Ismail masih berada di Mapolres Pelabuhan , untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Polisi juga masih menunggu laporan resmi dari korban yang disebutkan merupakan pimpinan cabang bank swasta di Makassar.
"Kalau sudah melapor baru kita bisa minta handphone korban sebagai barang bukti. Mungkin korban masih sibuk, karena informasinya dia juga pimpinan bank swast a di Makassar. Untuk pelaku kita jerat Pasal 363 KUHPidana, tentang pencurian ancaman hukuman di atas lima tahun," pungkas Kadarislam
Peristiwa percobaan pencurian ini terjadi di Jalan Bonerate, Kecamatan Wajo, Kota Makassar, Selasa (13/10/2020) sekitar pukul 10.00 Wita. Korbannya merupakan pimpinan salah satu bank swasta di Kota Makassar.
Kapolres Pelabuhan Makassar , AKBP Kadarislam Kasim menuturkan, awalnya sempat terjadi keributan antara kelompok pesepeda, yang tak terima Ismail mencoba mencuri handphone salah satu pesepeda.
Beruntung, lanjut Kadarislam, rekan-rekan korban mampu meredam emosinya, dan memilih membawa Ismail ke kantor polisi terdekat. Saat itu Mapolrestabes Makassar, namun karena lokasi kejadian yang berada di wilayah hukum Polres Pelabuhan.
"Sehingga dibawa ke Mako Polres Pelabuhan. Sempat dikepung, sama rekan-rekan korban. Yang kebetulan salah satu karyawan bank swasta, Alhamdulillah tidak sampai terjadi main hakim sendiri," kata Kadarislam kepada SINDOnews.
Kadarislam melanjutkan, dari hasil interogasi awal, pelaku mengaku melihat handphone korban yang ditaruh di saku belakang celana saat bersepeda bersama puluhan rekan korban lainnya. Melihat ada kesempatan, Ismail kemudian mencoba mengambil handphone itu.
"Namun korban yang merasa hendak dicuri handphonenya, kemudian menendang pelaku yang kebetulan saat itu menggunakan sepeda motor. Sampai terjatuh dari motor, dikepung lah sama teman-teman korban," jelasnya.
Disebutkan mantan Kapolres Bone ini, pelaku juga membawa senjata tajam yang diselipkan di pinggangnya. "Tapi dia tidak keluarkan badiknya waktu beraksi. Tapi sempat mengancam kalau dilihat dari video yang viral di sosial media," papar Kadarislam.
Dari hasil interogasi terhadap Ismail, kata Kadarislam, pelaku kerap membawa senjata tajam tradisional Sulawesi itu untuk berjaga-jaga. Ia mengaku baru saja mengantar saudaranya di Pasar Butung, yang berlokasi tidak jauh dari tempat kejadian perkara.
"Pelaku ini residivis, pernah juga terlibat masalah hukum dengan kasus yang sama mencuri handphone. Pengakuannya sudah dua kali melakukan di wilayah tersebut, pernah dipenjara juga, modusnya memanfaatkan kelalaian korban," ungkapnya.
Saat ini Ismail masih berada di Mapolres Pelabuhan , untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Polisi juga masih menunggu laporan resmi dari korban yang disebutkan merupakan pimpinan cabang bank swasta di Makassar.
"Kalau sudah melapor baru kita bisa minta handphone korban sebagai barang bukti. Mungkin korban masih sibuk, karena informasinya dia juga pimpinan bank swast a di Makassar. Untuk pelaku kita jerat Pasal 363 KUHPidana, tentang pencurian ancaman hukuman di atas lima tahun," pungkas Kadarislam
(luq)