Angka Kesembuhan COVID-19 Naik, Zona KBB Bergeser dari Merah ke Oranye
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Kasus COVID-19 dalam sepekan terakhir mulai mengalami penurunan serta angka kesembuhan yang terus mengalami peningkatan. Oleh karena itu wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) kini masuk ke zona oranye atau risiko dengan penularan sedang COVID-19 dari asalnya zona merah.
"Sekarang sudah bergeser lagi ke oranye karena kasusnya turun, pekan lalu kan masih di zona merah," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) KBB, Hernawan Widjajanto, Selasa (13/10/2020). (Baca juga: Sembuh dari COVID-19, Mimpi Dino Patti Djalal Cukur Rambut Terwujud)
Dia menyebutkan, saat ini tercatat pasien positif di KBB sebanyak 346 dengan rincian, 88 orang positif aktif, 251 orang sembuh dan 7 orang meninggal dunia. Angka kesembuhannya relatif banyak, seperti dari kalangan ASN dari sebelumnya yang terpapar ada 31 kini sebanyak 30 orang telah dinyatakan sembuh berdasarkan swab test. (Baca juga: Jokowi Perintahkan Satgas Fokus Penurunan Kasus COVID-19 di 8 Provinsi)
Terkait penetapan zona merah sebelumnya, dia menjelaskan, itu berdasarkan pada data COVID-19 KBB yang dirangkum oleh GTPP Jabar yang datanya tidak sama. Indikator lainnya karena data kasus COVID-19 dengan alamat KTP Bandung Barat banyak yang masuk secara bersamaan dari berbagai rumah sakit dan laboratorium yang melakukan swab test.
"Rumah sakit dan laboratorium itu sistem laporannya online ke pusat. Sehingga ada penambahan sekitar 100 kasus dari KBB meski alamatnya belum lengkap," kata dia.
Menurutnya, data COVID-19 yang dipergunakan adalah periode 26 September sampai 4 Oktober 2020. Selain kasus penambahan, data kesembuhan yang dilaporkan dari daerah juga belum tervalidasi oleh pusat. Seperti pada 4 Oktober sebenarnya sudah ada yang sembuh sebanyak 32 orang, namun itu belum dimasukan dalam sistem data.
"Sebenarnya antara yang terpapar dengan yang sembuh lebih banyak yang sembuh. Tapi di KBB ini kan kadang muncul kasus tapi tercatat KTP-nya bukan warga KBB. Seperti kasus positif yang hanya mencantumkan KBB saja ada sekitar 20, belum lagi yang hanya kecamatan atau desa, itu yang harus dilakukan validasi lagi," tuturnya.
"Sekarang sudah bergeser lagi ke oranye karena kasusnya turun, pekan lalu kan masih di zona merah," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) KBB, Hernawan Widjajanto, Selasa (13/10/2020). (Baca juga: Sembuh dari COVID-19, Mimpi Dino Patti Djalal Cukur Rambut Terwujud)
Dia menyebutkan, saat ini tercatat pasien positif di KBB sebanyak 346 dengan rincian, 88 orang positif aktif, 251 orang sembuh dan 7 orang meninggal dunia. Angka kesembuhannya relatif banyak, seperti dari kalangan ASN dari sebelumnya yang terpapar ada 31 kini sebanyak 30 orang telah dinyatakan sembuh berdasarkan swab test. (Baca juga: Jokowi Perintahkan Satgas Fokus Penurunan Kasus COVID-19 di 8 Provinsi)
Terkait penetapan zona merah sebelumnya, dia menjelaskan, itu berdasarkan pada data COVID-19 KBB yang dirangkum oleh GTPP Jabar yang datanya tidak sama. Indikator lainnya karena data kasus COVID-19 dengan alamat KTP Bandung Barat banyak yang masuk secara bersamaan dari berbagai rumah sakit dan laboratorium yang melakukan swab test.
"Rumah sakit dan laboratorium itu sistem laporannya online ke pusat. Sehingga ada penambahan sekitar 100 kasus dari KBB meski alamatnya belum lengkap," kata dia.
Menurutnya, data COVID-19 yang dipergunakan adalah periode 26 September sampai 4 Oktober 2020. Selain kasus penambahan, data kesembuhan yang dilaporkan dari daerah juga belum tervalidasi oleh pusat. Seperti pada 4 Oktober sebenarnya sudah ada yang sembuh sebanyak 32 orang, namun itu belum dimasukan dalam sistem data.
"Sebenarnya antara yang terpapar dengan yang sembuh lebih banyak yang sembuh. Tapi di KBB ini kan kadang muncul kasus tapi tercatat KTP-nya bukan warga KBB. Seperti kasus positif yang hanya mencantumkan KBB saja ada sekitar 20, belum lagi yang hanya kecamatan atau desa, itu yang harus dilakukan validasi lagi," tuturnya.
(shf)