Hujan Deras, Sejumlah Rumah di Desa Pusar Rawan Terancam Longsor

Senin, 12 Oktober 2020 - 16:42 WIB
loading...
Hujan Deras, Sejumlah Rumah di Desa Pusar Rawan Terancam Longsor
Hujan Deras, Sejumlah Rumah di Desa Pusar Rawan Terancam Longsor. Foto/SINDOnews/Wid
A A A
BATURAJA - Sejumlah rumah warga RT01, Dusun III, Desa Pusar, Kecamatan Baturaja Barat, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) , terancam bencana longsor.

Pasalnya, hujan yang mengguyur Kabupaten OKU pekan lalu, mengakibatkan tanah di belakang rumah empat warga desa tersebut terbis. Hanya menyisakan beberapa meter dari belakang rumah warga.

Agusri, warga RT 01, Dusun III, Desa Pusar, Kecamatan Baturaja Barat, mengaku terbisnya tanah di belakang rumahnya terjadi pada Jumat (10/10) sekitar pukul 01.00 WIB.

Saat itu, dirinya tertidur nyenyak lantaran hujan deras sejak sore hari. “Kami terbangun gara–gara mendengar suara gemuruh,” ungkap Agusri, Senin (12/10/2020).

Agusri melanjutkan, saat hendak ke kamar mandi, dirinya kaget lantaran dinding kamar mandinya mulai miring dan beberapa genteng sudah berhamburan.

Saat dirinya keluar rumah, dirinya melihat pohon nangka, pohon pinang dan pohon durian di belakang rumah tumbang. “Kami langsung beres–beres di dapur, kami takut tanah terbis dan rumah kami longsor,” katanya.

Senada, Sudirman mengaku sangat khawatir jika dalam pekan ini atau pekan depan, Desa Pusar kembali diguyur hujan. (Baca juga: Miris, Kondisi Pasar di PALI yang Dibangun dengan Miliaran Rupiah Terbengkalai)

Kekhawatiran Sudirman beralasan, kemungkinan hujan deras rumahnya ikut terseret tanah terbis di belakang rumahnya. “Kalau tidak segera dibronjong, rumah kami pasti ikut longsor,” ucapnya. (Baca juga: Jual Gadis Muda Rp500 Ribu, Seorang Perempuan Cantik di Palembang Dicokok Polisi)

Sudirman berharap, pihak terkait kiranya beraksi mendengar keluhan warga Desa Pusar untuk dibangunkan bronjong. Apalagi, hujan terus mengguyur Kabupaten OKU. “Kami sangat berharap kepada bapak–bapak di pemerintahan agar keinginan kami terpenuhi,” jelasnya.

Diterangkan Sudirman, sebenarnya di kampung III sudah ada gorong–gorong, namun tidak sampai ke belakang rumahnya karena berjarak sekitar 100 meter dari rumahnya. “Ngarap nian bronjong dibangun. Kalau tidak, rumah kami jadi terbis,” pungkas Sudirman.
(boy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.9752 seconds (0.1#10.140)