20.029 Keluarga Miskin Kota Malang Terima BST Rp600 Ribu
loading...
A
A
A
MALANG - Senyum lepas Surtikanti mengembang di halaman Kantor Pos Malang. Wanita 59 tahun tersebut, dengan cepat memasukkan enam lembar uang kertas warna merah pecahan Rp100 ribu ke dalam saku celananya.
Wanita yang sehari-hari berjualan gorengan ini, menjadi bagian dari 245 kepala keluarga di Kelurahan Bareng, Kecamatan Klojen, Kota Malang, yang menerima Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementrian Sosial (Kemensos).
Bantuan tersebut diberikan kepada para Keluarga Penerima Manfaat (KPM), yang usahanya maupun penghasilannya terdampak langsung oleh pandemi COVID-19. Mereka selama ini belum menerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), maupun Program Keluarga Harapan (PKH).
"Sekarang tetap jualan, tetapi sangat terbatas karena pembelinya sepi. Kalau dahulu sebelum ada Corona bisa dapat Rp300 ribu/hari. Sekarang tidak sampai Rp50 ribu/hari. Uangnya masih harus diputar lagi untuk belanja bahan baku," ujarnya.
Adanya bantuan tersebut, diakuinya sangat membantu memenuhi kebutuhan hariannya. Apalagi suaminya yang juga sudah berusia senja sudah sakit-sakitan serta tidak kerja sehingga tidak memiliki penghasilan.
Kegembiraan yang sama juga dirasakan oleh Heni (52). Warga Jalan Bareng Raya, Kelurahan Bareng, Kecamatan Klojen, Kota Malang ini sehari-hari berjualan kopi di tepi jalan raya, tetapi sekarang dia harus bejualan di rumah saja.
"Kalau jualan di tepi jalan raya penghasilannya masih bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sekarang jualan di rumah kondisinya sepi. Sehari bisa dapat uang Rp50 ribu sudah sangat bagus," ungkapnya.
Dia mendapatkan undangan dari kantor kelurahannya pada Rabu (6/5/2020) pagi, untuk menerima BST di Kantor Pos Malang. "Pastinya sangat senang bisa dapat tambahan untuk memenuhi kebutuhan harian," ungkapnya.
Lurah Bareng, Dwi Cahyono mengatakan, di wilayahnya ada 245 KPM yang menerima BST. Mereka merupakan keluarga yang terdampak langsung pandemi COVID-19. "Bentuknya uang tunai senilai Rp600 ribu/bulan, dan diberikan selama tiga bulan," ujarnya.
Warga yang menerima BST, datang ke tempat penyaluran BST dengan membawa KTP, KK, serta surat undangan yang sudah diberikan oleh kelurahan. Tanpa surat undangan tersebut, tentunya warga tidak bisa mengambil BST.
Kabag Humas Pemkot Malang, Widianto mengatakan, untuk pencairan BST tahap pertama ini baru ada dua kelurahan, yakni Kelurahan Kiduldalem, dan Kelurahan Bareng. Semuanya ada di Kecamatan Klojen.
"Untuk KPM penerima BST di Kelurahan Kiduldalem, mencapai sebanyak 414 kepala keluarga. Sementara untuk Kelurahan Bareng ada sebanyak 245 kepala keluarga. Rencananya, dalam minggu ini pencairan untuk KPM di 55 kelurahan sudah bisa tuntas," ujarnya.
Kepala Kantor Pos Malang, Agung Janarno menyebutkan, untuk wilayah Kota Malang, total penerima BST dari Kemensos mencapai sebanyak 20.029 kepala keluarga. "Hari pertama ini kita cairkan untuk dua kelurahan, sambil kita evaluasi teknis pelaksanaannya," terangnya.
Rencananya, untuk 55 kelurahan lainnya akan disalurkan pada Sabtu-Minggu (9-10/5/2020). Penyalurannya akan dilaksanakan di masing-masing kantor kelurahan. Ada sebanyak 80 juru bayar dari Kantor Pos Malang, yang dikerahkan dalam penyaluran ini.
"Setelah Kota Malang selesai, nantinya penyaluran akan dilanjutkan ke Kota Batu, dan terakhir di Kabupaten Malang. Wilayah Kabupaten Malang sangat luas, sehingga dibutuhkan waktu 7-10 hari untuk menyelesaikan penyalurannya," pungkasnya.
Lihat Juga: Ikuti Kebijakan Pusat, Pemprov DKI Jakarta Pastikan Program Bansos Tidak Berkaitan dengan Masa Pilkada
Wanita yang sehari-hari berjualan gorengan ini, menjadi bagian dari 245 kepala keluarga di Kelurahan Bareng, Kecamatan Klojen, Kota Malang, yang menerima Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementrian Sosial (Kemensos).
Bantuan tersebut diberikan kepada para Keluarga Penerima Manfaat (KPM), yang usahanya maupun penghasilannya terdampak langsung oleh pandemi COVID-19. Mereka selama ini belum menerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), maupun Program Keluarga Harapan (PKH).
"Sekarang tetap jualan, tetapi sangat terbatas karena pembelinya sepi. Kalau dahulu sebelum ada Corona bisa dapat Rp300 ribu/hari. Sekarang tidak sampai Rp50 ribu/hari. Uangnya masih harus diputar lagi untuk belanja bahan baku," ujarnya.
Adanya bantuan tersebut, diakuinya sangat membantu memenuhi kebutuhan hariannya. Apalagi suaminya yang juga sudah berusia senja sudah sakit-sakitan serta tidak kerja sehingga tidak memiliki penghasilan.
Kegembiraan yang sama juga dirasakan oleh Heni (52). Warga Jalan Bareng Raya, Kelurahan Bareng, Kecamatan Klojen, Kota Malang ini sehari-hari berjualan kopi di tepi jalan raya, tetapi sekarang dia harus bejualan di rumah saja.
"Kalau jualan di tepi jalan raya penghasilannya masih bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sekarang jualan di rumah kondisinya sepi. Sehari bisa dapat uang Rp50 ribu sudah sangat bagus," ungkapnya.
Dia mendapatkan undangan dari kantor kelurahannya pada Rabu (6/5/2020) pagi, untuk menerima BST di Kantor Pos Malang. "Pastinya sangat senang bisa dapat tambahan untuk memenuhi kebutuhan harian," ungkapnya.
Lurah Bareng, Dwi Cahyono mengatakan, di wilayahnya ada 245 KPM yang menerima BST. Mereka merupakan keluarga yang terdampak langsung pandemi COVID-19. "Bentuknya uang tunai senilai Rp600 ribu/bulan, dan diberikan selama tiga bulan," ujarnya.
Warga yang menerima BST, datang ke tempat penyaluran BST dengan membawa KTP, KK, serta surat undangan yang sudah diberikan oleh kelurahan. Tanpa surat undangan tersebut, tentunya warga tidak bisa mengambil BST.
Kabag Humas Pemkot Malang, Widianto mengatakan, untuk pencairan BST tahap pertama ini baru ada dua kelurahan, yakni Kelurahan Kiduldalem, dan Kelurahan Bareng. Semuanya ada di Kecamatan Klojen.
"Untuk KPM penerima BST di Kelurahan Kiduldalem, mencapai sebanyak 414 kepala keluarga. Sementara untuk Kelurahan Bareng ada sebanyak 245 kepala keluarga. Rencananya, dalam minggu ini pencairan untuk KPM di 55 kelurahan sudah bisa tuntas," ujarnya.
Kepala Kantor Pos Malang, Agung Janarno menyebutkan, untuk wilayah Kota Malang, total penerima BST dari Kemensos mencapai sebanyak 20.029 kepala keluarga. "Hari pertama ini kita cairkan untuk dua kelurahan, sambil kita evaluasi teknis pelaksanaannya," terangnya.
Rencananya, untuk 55 kelurahan lainnya akan disalurkan pada Sabtu-Minggu (9-10/5/2020). Penyalurannya akan dilaksanakan di masing-masing kantor kelurahan. Ada sebanyak 80 juru bayar dari Kantor Pos Malang, yang dikerahkan dalam penyaluran ini.
"Setelah Kota Malang selesai, nantinya penyaluran akan dilanjutkan ke Kota Batu, dan terakhir di Kabupaten Malang. Wilayah Kabupaten Malang sangat luas, sehingga dibutuhkan waktu 7-10 hari untuk menyelesaikan penyalurannya," pungkasnya.
Lihat Juga: Ikuti Kebijakan Pusat, Pemprov DKI Jakarta Pastikan Program Bansos Tidak Berkaitan dengan Masa Pilkada
(eyt)