Pemkab Luwu Berkomitmen Percepat Penanganan Stunting

Senin, 05 Oktober 2020 - 14:00 WIB
loading...
Pemkab Luwu Berkomitmen...
Bupati Luwu Basmin Mattayang, menyampaikan stunting merupakan salah satu persoalan kesehatan yang patut mendapat perhatian serius pemerintah. Foto: Sindonews/Chaeruddin
A A A
LUWU - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu , tengah melakukan aksi percepatan penanganan dan menekan angka stunting dalam rangka peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Bupati Luwu, Basmin Mattayang , menyampaikan stunting merupakan salah satu persoalan kesehatan yang patut mendapat perhatian serius pemerintah.



"Target nasional angka stunting harus di bawah 14 persen. Luwu harus bisa menekan angka stunting di bawah 14 persen sesuai target nasional bahkan kita upayakan di bawah 10 persen," ujarnya.

Lanjut Basmin Mattayang , menekan angka stunting bukan hanya pada persoalan target pemerintah pusat, namun stunting harus menjadi perhatian serius utamanya OPD yang terkait karena berkaitan dengan kualitas manusia ke depan.

Untuk diketahui, Bappeda dan Dinas Kesehatan telah melakukan pertemuan dengan Bupati Luwu, terkait komitmen pelaksanaan percepatan stunting atau anak kerdil.

Sekretaris Dinas Kesehatan Luwu, Rosnawary Basir, menyampaikan pernyataan komitmen ini dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

" Pemerintah Kabupaten Luwu , berkomitmen untuk melakukan upaya percepatan pencegahan penghambatan tumbuh kembang anak atau stunting di wilayah kami dengan melakukan aksi konvergensi atau integrasi melalui beberapa kegiatan sebagai berikut," sebutnya.

Lanjut dirincikan Rosnawary Basir, pertama melakukan pemetaan program, kegiatan, dan sumber pembiayaan terkait percepatan pencegahan anak kerdil hingga tingkat desa/kelurahan.

"Melaksanakan pertemuan daerah percepatan pencegahan anak kerdil bersama dengan seluruh organisasi perangkat daerah, camat, kepala desa, dan pihak terkait lainnya," lanjutnya.

Setelah itu, melakukan pengumpulan dan publikasi data stunting serta program-program percepatan yang sudah dilakukan secara berkala, dan menggunakan data sebagai dasar untuk melakukan perbaikan program.



"Selanjutnya menyusun kebijakan dan melaksanakan kampanye perubahan perilaku dan komunikasi antar pribadi untuk percepatan pencegahan, meningkatkan peran desa/kelurahan dalam melakukan konvergensi percepatan," lanjutnya.

Data Dinas Kesehatan, menyebutkan tahun 2019, angka stunting di Kabupaten Luwu berkisar 18,14 persen jauh di bawah target. Dan tahun 2020, angka ini masih di atas target nasional.

"Kondisi sekarang masih tinggi olehnya itu kita akan tangani agar angka stunting ini menurun. Kalau kita bisa kita edukasi ibu nya sejak hamil sampai melahirkan selama dua tahun," ujarnya.

"Yang wajib dilakukan ibu hamil, pola asuhan gizi sejak hamil, rajin memeriksa kehamilannya, melakukan perilaku hidup bersih dna sehat misalnya jangan BAB di sebarang tempat, jika terjadi diare tentu akan berpengaruh ke janin nya," lanjutnya.

Dalam menekan angkat stunting di Kabupaten Luwu , ada 8 aksi yang telah berjalan dan siap dilakukan hingga tahun 2021 mendatang.
(agn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3067 seconds (0.1#10.140)