Malam Senyap Tanpa Kunang-kunang di Blitar Sepanjang 1965
loading...
A
A
A
"Tidak sedikit orang-orang PKI yang meninggalkan rumahnya. Begitu mendengar suara takbir mereka langsung kabur pontang panting, "kenang Chudlori.
Setelah malam Jumat itu, kata Chudlori, pembersihan terhadap orang PKI berlanjut tanpa kenal waktu pagi, siang maupun malam. Dalam periode senyap itu, malam-malam yang dilaluinya begitu menegangkan.
Sejarawan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya RN Bayu Aji menuturkan, peristiwa yang melibatkan aksi kekerasan yang dilakukan oleh PKI menjadi bagian dari sejarah panjang di Indonesia. Semua itu tentu bisa dijadikan sebagai spion untuk melihat kebelakang. “Namun melihat spion ke belakang untuk menguatkan persatuan di hari ini dan masa depan,” katanya.
Rojil, panggilan akrabnya menambahkan, jangan sampai spion yang digunakan menjadi terkotak-kotak kepada politik identitas atau ideologi yang bisa membuat integrasi bangsa selama ini terpecah-pecah. “Masa lalu harus tetap kita jadikan bagian dari sejarah bangsa, tentu untuk pembelajaran bersama,” jelasnya.
Sejarah masa lalu, tambahnya, jangan malah dijadikan warisan dendam. Karena semua itu tidak akan ada habisnya dan justru menjadi beban masa lalu yang tak akan pernah surut.
Setelah malam Jumat itu, kata Chudlori, pembersihan terhadap orang PKI berlanjut tanpa kenal waktu pagi, siang maupun malam. Dalam periode senyap itu, malam-malam yang dilaluinya begitu menegangkan.
Sejarawan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya RN Bayu Aji menuturkan, peristiwa yang melibatkan aksi kekerasan yang dilakukan oleh PKI menjadi bagian dari sejarah panjang di Indonesia. Semua itu tentu bisa dijadikan sebagai spion untuk melihat kebelakang. “Namun melihat spion ke belakang untuk menguatkan persatuan di hari ini dan masa depan,” katanya.
Rojil, panggilan akrabnya menambahkan, jangan sampai spion yang digunakan menjadi terkotak-kotak kepada politik identitas atau ideologi yang bisa membuat integrasi bangsa selama ini terpecah-pecah. “Masa lalu harus tetap kita jadikan bagian dari sejarah bangsa, tentu untuk pembelajaran bersama,” jelasnya.
Sejarah masa lalu, tambahnya, jangan malah dijadikan warisan dendam. Karena semua itu tidak akan ada habisnya dan justru menjadi beban masa lalu yang tak akan pernah surut.
(shf)