Kolaborasi Eri-Armuji Gaet Suara Milenial dan Pendukung Risma di Pilkada Surabaya
loading...
Pengamat politik dari Accurate Research and Consulting (ARC) Indonesia, Baihaki Siradj menilai Risma masih memiliki efek elektoral bagi pemenangan Eri Cahyadi-Armuji. (Ist)
A
A
A
SURABAYA - Pengamat politik dari Accurate Research and Consulting (ARC) Indonesia, Baihaki Siradj menilai Tri Rismaharini (Risma) masih memiliki efek elektoral bagi pemenangan paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya yang diusung PDI Perjuangan (PDIP) Eri Cahyadi-Armuji.
Baihaki menjelaskan, efek elektoral yang ia maksud muncul lantran selama ini Eri dipersepsikan sebagai calon Wali Kota yang dipersiapkan Risma untuk mengganti dirinya dalam memimpin Kota Surabaya lima tahun ke depan.
"Ada Risma Effect sehingga Eri-Armuji itu pilihan realistis dan PDIP sudah punya kalkulasi politiknya," kata Baihaki, Sabtu (26/9/2020).
Baihaki mengatakan, kolaborasi Eri-Armuji merupakan pasangan calon yang saling bisa melengkapi. Sebagai sosok yang dipersepsikan dekat dengan Risma, Eri dinilai bisa menggaet suara dari kalangan pendukunga fanatik Risma. Eri juga berpengalaman sebagai birokrat dan usianya masih mewakili kalangan anak muda.
"Dengan sosoknya yang masih milenial, tentu akan mendapat tempat tersendiri di kalangan pemilih pemula dan pemilih usia muda," kata Baihaki.
Sementara Armuji, lanjut Baihaki, adalah politikus senior PDIP Surabaya. Pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Surabaya, dan sekarang anggota DPRD Jawa Timur. "Tentu sebagai kader Armuji pasti akan mendapatkan dukungan dari kader PDIP," imbuh Baihaki.
Meski sebelumnya sempat terpecah soal tarik ulur dukungan, Baihaki meyakini PDIP mampu mempersatukan faksi-faksi yang sebelumnya sempat terpecah. (Baca: Di Lereng Arjuna, Prajurit Tempur Kostrad Ditempa Jadi Ksatria).
"Bila sudah ada keputusan Ketua Umum, Kader PDIP ini loyal pada Ketumnya dan militansinya luar biasa sehingga dipastikan semua kader mengamankan dan mendukung penuh rekom DPP PDIP pada Pilwali Surabaya," kata Baihaki.
Baihaki menjelaskan, efek elektoral yang ia maksud muncul lantran selama ini Eri dipersepsikan sebagai calon Wali Kota yang dipersiapkan Risma untuk mengganti dirinya dalam memimpin Kota Surabaya lima tahun ke depan.
"Ada Risma Effect sehingga Eri-Armuji itu pilihan realistis dan PDIP sudah punya kalkulasi politiknya," kata Baihaki, Sabtu (26/9/2020).
Baihaki mengatakan, kolaborasi Eri-Armuji merupakan pasangan calon yang saling bisa melengkapi. Sebagai sosok yang dipersepsikan dekat dengan Risma, Eri dinilai bisa menggaet suara dari kalangan pendukunga fanatik Risma. Eri juga berpengalaman sebagai birokrat dan usianya masih mewakili kalangan anak muda.
"Dengan sosoknya yang masih milenial, tentu akan mendapat tempat tersendiri di kalangan pemilih pemula dan pemilih usia muda," kata Baihaki.
Sementara Armuji, lanjut Baihaki, adalah politikus senior PDIP Surabaya. Pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Surabaya, dan sekarang anggota DPRD Jawa Timur. "Tentu sebagai kader Armuji pasti akan mendapatkan dukungan dari kader PDIP," imbuh Baihaki.
Meski sebelumnya sempat terpecah soal tarik ulur dukungan, Baihaki meyakini PDIP mampu mempersatukan faksi-faksi yang sebelumnya sempat terpecah. (Baca: Di Lereng Arjuna, Prajurit Tempur Kostrad Ditempa Jadi Ksatria).
"Bila sudah ada keputusan Ketua Umum, Kader PDIP ini loyal pada Ketumnya dan militansinya luar biasa sehingga dipastikan semua kader mengamankan dan mendukung penuh rekom DPP PDIP pada Pilwali Surabaya," kata Baihaki.
(nag)
Explore More