Warga Jabar Berhak Tes Swab Gratis, Ini Syaratnya
loading...
A
A
A
BANDUNG - Pemprov Jawa Barat melalui Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar menegaskan bahwa warga Jabar berhak mengikuti tes swab gratis untuk memastikan apakah terinfeksi COVID-19 atau tidak.
Penegasan tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar yang juga Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Berli Hamdani. Menurutnya, sejak awal pandemi COVID-19, pihaknya telah menyiapkan fasilitas tes swab secara cuma-cuma.
"Sejak awal pandemi, Labkesda (Laboratorium Kesehatan Daerah) Jabar melayani swab tes gratis. Hal itu juga berlaku di laboratorium jaring," tegas Berli di Bandung, Rabu (23/9/2020).
Meski begitu, Berli mengakui, fasilitas tes swab gratis tersebut diprioritaskan bagi masyarakat dengan kategori memiliki profesi yang berinteraksi tinggi dengan publik, rawan terinfeksi, dan memiliki gejala COVID-19.
Jika masuk ke dalam salah satu kategori tersebut, lanjut Berli, masyarakat dapat mendaftarkan diri mengikuti tes swab gratis melalui aplikasi Pikobar (Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jabar).
Masyarakat yang hendak mendaftar juga wajib mencantumkan alasan mengapa perlu melakukan tes swab. Setelah itu, tambah Berli, pihaknya akan melakukan verifikasi dan validasi data.
"Nanti kalau sudah sesuai filter, secara sistem akan disampaikan waktu dan tempat pelaksanaan tes swab," jelasnya.
Lebih lanjut Berli mengatakan, pihaknya terus berupaya meningkatkan rasio tes swab sesuai rujukan WHO, yakni satu persen dari total penduduk Jabar atau sekitar 500.000 spesimen.
"Berdasarkan data Pikobar pada Senin (21/9/2020), Jabar sudah mengetes dengan metode PCR sebanyak 354.987 spesimen," sebutnya.
Menurut Berli, saat ini, dari 27 kabupaten/kota di Jabar, baru Kota Cimahi dan Kota Bekasi yang pelaksanaan tea swab-nya sesuai rujukan WHO.
Adapun tes swab di Kota Cirebon, Kota Bogor, Kota Depok, Kota Bandung, dan Kabupaten Bekasi sudah 0,5 persen dari total populasinya.
"Kami terus berupaya meningkatkan kapasitas pemeriksaan PCR di Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Jabar maupun laboratorium jejaring," ujarnya. (Baca juga: Naik Mobile COVID Hunter, Aparat 'Buru' Pelanggar Protokol Kesehatan di Bandung)
Saat ini, terdapat 28 laboratorium jejaring yang tersebar di sejumlah daerah di Jabar. Penguatan kesiapan laboratorium dilakukan, agar pengetesan dan pelacakan berjalan optimal.
Selain itu, pihaknya juga sudah mendistribusikan perlengkapan tes swab kepada 27 kabupaten/kota. Jumlah perlengkapan yang didistribusikan setiap daerah berbeda-beda tergantung populasi. (Baca juga: Bantu UMKM Melek Digital, Pemerintah Bakal Libatkan Perguruan Tinggi)
"Kami juga sudah mendistribusikan 27 PCR portable. Itu semua kami lakukan untuk mendorong semua daerah di Jawa Barat mengetes 1 persen dari jumlah penduduk," tandasnya.
Penegasan tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar yang juga Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Berli Hamdani. Menurutnya, sejak awal pandemi COVID-19, pihaknya telah menyiapkan fasilitas tes swab secara cuma-cuma.
"Sejak awal pandemi, Labkesda (Laboratorium Kesehatan Daerah) Jabar melayani swab tes gratis. Hal itu juga berlaku di laboratorium jaring," tegas Berli di Bandung, Rabu (23/9/2020).
Meski begitu, Berli mengakui, fasilitas tes swab gratis tersebut diprioritaskan bagi masyarakat dengan kategori memiliki profesi yang berinteraksi tinggi dengan publik, rawan terinfeksi, dan memiliki gejala COVID-19.
Jika masuk ke dalam salah satu kategori tersebut, lanjut Berli, masyarakat dapat mendaftarkan diri mengikuti tes swab gratis melalui aplikasi Pikobar (Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jabar).
Masyarakat yang hendak mendaftar juga wajib mencantumkan alasan mengapa perlu melakukan tes swab. Setelah itu, tambah Berli, pihaknya akan melakukan verifikasi dan validasi data.
"Nanti kalau sudah sesuai filter, secara sistem akan disampaikan waktu dan tempat pelaksanaan tes swab," jelasnya.
Lebih lanjut Berli mengatakan, pihaknya terus berupaya meningkatkan rasio tes swab sesuai rujukan WHO, yakni satu persen dari total penduduk Jabar atau sekitar 500.000 spesimen.
"Berdasarkan data Pikobar pada Senin (21/9/2020), Jabar sudah mengetes dengan metode PCR sebanyak 354.987 spesimen," sebutnya.
Menurut Berli, saat ini, dari 27 kabupaten/kota di Jabar, baru Kota Cimahi dan Kota Bekasi yang pelaksanaan tea swab-nya sesuai rujukan WHO.
Adapun tes swab di Kota Cirebon, Kota Bogor, Kota Depok, Kota Bandung, dan Kabupaten Bekasi sudah 0,5 persen dari total populasinya.
"Kami terus berupaya meningkatkan kapasitas pemeriksaan PCR di Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Jabar maupun laboratorium jejaring," ujarnya. (Baca juga: Naik Mobile COVID Hunter, Aparat 'Buru' Pelanggar Protokol Kesehatan di Bandung)
Saat ini, terdapat 28 laboratorium jejaring yang tersebar di sejumlah daerah di Jabar. Penguatan kesiapan laboratorium dilakukan, agar pengetesan dan pelacakan berjalan optimal.
Selain itu, pihaknya juga sudah mendistribusikan perlengkapan tes swab kepada 27 kabupaten/kota. Jumlah perlengkapan yang didistribusikan setiap daerah berbeda-beda tergantung populasi. (Baca juga: Bantu UMKM Melek Digital, Pemerintah Bakal Libatkan Perguruan Tinggi)
"Kami juga sudah mendistribusikan 27 PCR portable. Itu semua kami lakukan untuk mendorong semua daerah di Jawa Barat mengetes 1 persen dari jumlah penduduk," tandasnya.
(boy)