Angin Puting Beliung Rusak Belasan Rumah Warga Kota Singkawang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bencana hidrometeorologi masih mengancam wilayah nusantara. Kali ini bencana angin puting beliung menerjang wilayah Kota Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat pada Minggu (20/9/2020). Fenomena angin puting beliung merusak 17 rumah warga.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Singkawang melaporkan 6 unit rumah warga mengalami rusak berat akibat angin puting beliung yang terjadi pada pukul 13.30 WIB. Selain itu, 11 unit rumah mengalami rusak ringan. Angin puting beliung juga melukai 1 orang warga.
"BPBD setempat melaporkan kronologi kejadian yang dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi yang disertai angin kencang. Wilayah ini memiliki potensi bahaya cuaca ekstrem dengan tingkat sedang hingga tinggi. Di sisi lain, wilayah ini juga teridentifikasi pada tingkat sedang hingga tinggi untuk bahaya banjir," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.
Sementara itu, dalam dua hari ke depan, 22-23 September 2020, wilayah Kalimantan Barat merupakan salah satu wilayah yang berpotensi hujan lebat yang disetai kilat dan angin kencang. Pada 22 September 2020, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk wilayah berkondisi tersebut antara lain Riau, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku dan Papua. (Baca: COVID-19 Meroket, Bali Siapkan 10 Hotel untuk Karantina)
Sedangkan pada 23 September 2020, BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk wilayah berpotensi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang untuk wilayah Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku dan Papu.
"Masyarakat diimbau selalu waspada terhadap potensi bahaya hidrometeorologi seperti angin kencang atau angin puting beliung, banjir, banjir bandang dan tanah longsor. Angin puting beliung biasanya terjadi saat pergantian musim, dari musim hujan ke musim kemarau atau sebaliknya," pungkasnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Singkawang melaporkan 6 unit rumah warga mengalami rusak berat akibat angin puting beliung yang terjadi pada pukul 13.30 WIB. Selain itu, 11 unit rumah mengalami rusak ringan. Angin puting beliung juga melukai 1 orang warga.
"BPBD setempat melaporkan kronologi kejadian yang dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi yang disertai angin kencang. Wilayah ini memiliki potensi bahaya cuaca ekstrem dengan tingkat sedang hingga tinggi. Di sisi lain, wilayah ini juga teridentifikasi pada tingkat sedang hingga tinggi untuk bahaya banjir," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.
Sementara itu, dalam dua hari ke depan, 22-23 September 2020, wilayah Kalimantan Barat merupakan salah satu wilayah yang berpotensi hujan lebat yang disetai kilat dan angin kencang. Pada 22 September 2020, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk wilayah berkondisi tersebut antara lain Riau, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku dan Papua. (Baca: COVID-19 Meroket, Bali Siapkan 10 Hotel untuk Karantina)
Sedangkan pada 23 September 2020, BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk wilayah berpotensi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang untuk wilayah Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku dan Papu.
"Masyarakat diimbau selalu waspada terhadap potensi bahaya hidrometeorologi seperti angin kencang atau angin puting beliung, banjir, banjir bandang dan tanah longsor. Angin puting beliung biasanya terjadi saat pergantian musim, dari musim hujan ke musim kemarau atau sebaliknya," pungkasnya.
(nag)