Pakar FKM Unair: Hadapi Pandemi COVID-19, Pemerintah Harus Jadi Role Model
loading...
A
A
A
Ketika ada pasien COVID-19 yang menyembunyikan diri, atau keluarga menyembunyikan pasien maka rantai penularan akan sulit bahkan tidak mungkin dapat diputus. Untuk itu, stigma harus dilawan dan diperangi dengan sebaik-baiknya berdasarkan data dan fakta agar tidak ada keraguan dari masyarakat.
“Dengan begitu, mereka tidak menjadi takut tapi tetap waspada untuk terus menjaga lingkungan agar tidak terkena COVID-19,” kata Rachmat.
Pakar FKM Unair lain, Dr Drs M Bagus Qomaruddin MSc mengatakan, solidaritas sosial dan kesadaran kolektif masyarakat sangat diperlukan untuk menanggulangi COVID-19 dan menyukseskan adaptasi kebiasaan baru di masyarakat. Hal tersebut dapat dimulai dari keluarga.
Ketika keluarga memahami COVID-19 baik, dan berperilaku sehat serta menerapkan protokol kesehatan maka ketika emreka keluar rumah mereka dapat memberikan contoh pada masyarakat yang lain agar ikut mematuhi protokol kesehatan.
Jika dari keluarga sudah tertanam nilai yang kuat, maka ketika keluar terkena godaan apapun mereka tetap bisa konsisten untuk melakukan protokol kesehatan.
“Ketika keluarga berhasil mensosialisasikan adaptasi kebiasaan baru pada anggotanya, maka ketika keluar semua anggota keluarga tersebut dapat menjadi agen perubahan untuk masyarakat dan lingkungan sekitar,” pungkas M Bagus.
“Dengan begitu, mereka tidak menjadi takut tapi tetap waspada untuk terus menjaga lingkungan agar tidak terkena COVID-19,” kata Rachmat.
Pakar FKM Unair lain, Dr Drs M Bagus Qomaruddin MSc mengatakan, solidaritas sosial dan kesadaran kolektif masyarakat sangat diperlukan untuk menanggulangi COVID-19 dan menyukseskan adaptasi kebiasaan baru di masyarakat. Hal tersebut dapat dimulai dari keluarga.
Ketika keluarga memahami COVID-19 baik, dan berperilaku sehat serta menerapkan protokol kesehatan maka ketika emreka keluar rumah mereka dapat memberikan contoh pada masyarakat yang lain agar ikut mematuhi protokol kesehatan.
Jika dari keluarga sudah tertanam nilai yang kuat, maka ketika keluar terkena godaan apapun mereka tetap bisa konsisten untuk melakukan protokol kesehatan.
“Ketika keluarga berhasil mensosialisasikan adaptasi kebiasaan baru pada anggotanya, maka ketika keluar semua anggota keluarga tersebut dapat menjadi agen perubahan untuk masyarakat dan lingkungan sekitar,” pungkas M Bagus.
(awd)